(13) Pisang Goreng Ngap-ngap

59 12 0
                                    

      Jam istirahat pertama telah tiba. Seperti biasa, para siswa mulai berhamburan ke kantin, atau ke kamar mandi. Afika, Arisha, dan Choco mengeluarkan bekal bawaan masing-masing, sedangkan Aliya hanya menatap ketiganya.

      "Yah, gue nggak bawa bekal" keluh Aliya

      "Lah kenapa?" tanya Arisha

      "Tadi seisi rumah kesiangan semua" ucap Aliya

      "Lah kok bisa?" tanya Afika

      "Entah, gue juga nggak ngerti. Ke kantin yuk" ajak Aliya

      "Kita kan bawa bekal" ucap Arisha

      "Lah masa iya gue sendiri"

      "Kan udah terbiasa sendiri, gimana sih" ledek Choco.

      "HEEYY SIAPA MAU KE KANTIN??" teriak Aliya

      "Gue Al, ayo!" ajak Bella

      "Oke gue ikut. Mau ke kantin yang mana?" Aliya beranjak menghampiri Bella.

      "Cobain kantin baru kuy!" ajak Bella.

      "Kuy lah" ucap Aliya mengiyakan.

     Aliya melangkah menuju kantin baru yang berada di dekat koperasi siswa. Mereka baru mau mencoba makanan yang ada disana, siapa tahu lebih murah dan lebih enak dari kantin utama.

       "Lo mau beli apa Al?" tanya Bella pada Aliya setibanya di kantin.

       "Gue mau beli roti bakar sama gorengan aja deh, lo mau apa Bel?"

       "Gue juga cuma mau beli gorengan, buat lauk soalnya gue cuma bawa nasi" ucap Bella

      Keduanya mencari sela mengambil gorengan, keadaan kantin yang penuh sesak membuat mereka saling berhimpitan. Entahlah apa yang Aliya ambil, ia mengambil dengan asal yang penting berwujud gorengan bukan mantan.

      Selepas mendapatkan dua buah tempe mendoan, sebuah tahu bulat isi sambal, dan sebuah pisang goreng, Aliya beranjak memesan roti bakar dan membayar jajannya bersama Bella"

      "Bu, ini semuanya berapa?" tanya Aliya sambil menunjukan semua jajannya.

      "Semuanya jadi lima ribu dua ratus mbak" ucap Bu Kantin yang belum jelas siapa namanya. Awalnya Aliya kaget, namun ia pun menberikan uang senilai sepuluh ribu rupiah pada Bu Kantin.

       "Tambah permen satu ya mbak, biar pas jadi lima ribu lima ratus" Bu kantin memgambil sebutir permen rasa bonus tapi bayar.

      "Iya deh bu" jawab Aliya terpaksa. Merasa sayang pada uang tiga ratus rupiah tersebut. Karena uang itu kan bisa buat bayar iuran RT yang diambil bapak-bapak ronda tiap malam, tapi ya sudahlah toh permen bisa buat obat anti mengantuk pelajaran sejarah nanti.

       Aliya dan Bella pun bergegas kembali ke kelas. Dalam perjalanan ke kelas, sebagai anak akuntansi Aliya menghitung kembali jajannya.

       "Hoii, Aliya kam bek" ucap Aliya setibanya di kelas kemudian duduk di sebelah Choco.

      "Beli apa Al?" tanya Arisha yang masih melahap bekalnya.

      "Nih gorengan sama roti bakar" Aliya menunjukan jajannya.

      "Eh tunggu ya. Gue masih penasaran sama harga pisang goreng ini. Soalnya gue baru kali ini beli pisang goreng" ucap Aliya

      "Bel, lo beli tempe mendoan sama tahu bulat kan? Berapa harganya?" tanya Aliya pada Bella. Afika, Arisha, dan Choco menatap heran tingkah sahabatnya itu.

Princess aaachoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang