(21) Pupus part 2

37 5 2
                                    

Tekan bintang sekarang!!!!

***

        "Gengs, Adin mau nebus janjinya ke kalian" ucap Afika. Ketika mereka sedang duduk di bangku taman. Setelah selesai bertarung di dalam ruang laboratorium untuk melakukan try out CBT.

        "Janji yang mana Fik?" tanya Choco.

       Aliya menjentikan jarinya
      "Gue inget, Adin kan mau nraktir kita di cafe metropop, tapi kan ada syaratnya" ucap Aliya lemas mengingat syarat dari Adin.

       "Hehehe nah lo ingetkan Al" ucap Afika.

       "Makannya sih oke-oke aja, lah syaratnya mau dapet darimana gue?" Aliya memutar bola matanya.

       "Lo kan ada Farel, Al. Lah gue?" tanya Choco

       "Masa iya sama Farel, gue kan cuma sebatas teman bimbel" ucap Aliya.

       "Arisha mah santai ada Rafa" ucap Choco, sambil melahap chocolatos

       "Hehehe makanya cari pacar" Arisha menaik turunkan kedua alisnya.

       "Jam berapa eh entar malem?" tanya Arisha

       "Kata Adin jam tujuh" sahut Afika

       "Okeeelaahh" ucap Arisha santai.

        Aliya dan Choco menopang dagu mereka berpikir siapa yang akan mereka bawa untuk acara nanti malam. Adin memang kelewatan memberikan syarat tak masuk akal bagi para jomblo.

***

       Semburat orange mulai terlukis di langit. Memancarkan suasana hangat yang menyengat. Sekolah mulai sepi, dengan langkah gontai Arisha berjalan menuju gerbang sekolah. Berniat segera pulang setelah mengukuti rapat yang melelahkan. Pembahasan mengenai LDKS yang akan segera di laksanakan bagi para pengurus OSIS yang baru.

       Seseorang dengan helm fullface terlihat sedang duduk di atas motor. Melihat motor dan helmnya, Arisha tahu siapa orang itu. Arisha tersenyum dan melangkah menghampiri orang tadi. Melihat Arisha mendekat, seseorang itu melepas helmnya, menampakan wajah tampan yang mendebarkan hati Arisha.

       "Rafa, tumben kesini" ucap Arisha.

       "Iyaa, aku mau ngomong sama kamu. Sebentar aja, kamu nggak capek kan?" tanya Rafa.

       "Capek sih, tapi kalau sama kamu capeknya hilang hihihi. Ya udah yuks mau kemana kita?"

       "Ke Cafe Alexa aja yuks" ajak Rafa. Sejurus kemudian Rafa memasangkan helm di kepala Arisha dengan lembut. Mata Arisha terus menatap mata elang Rafa, menikmati perlakuan manis dari Rafa. Jika begini, Arisha selalu merasa bahwa Rafalah takdirnya.

       "Dah sekarang naik" ucap Rafa setelah selesai memasangkan helm pada Arisha.

       Arisha segera naik ke atas motor Rafa. Butuh tenaga ekstra bagi gadis mungil seperti Arisha untuk naik ke atas motor besar. Motor Rafa pun melaju dengan kecepatan sedang. Keduanya sama-sama diam, menyelami perasaan masing-masing.

       Tak butuh waktu lama, motor Rafa telah tiba di halaman parkir Cafe Alexa. Keduanya segera masuk ke dalam dan memesan beberapa menu andalan.

       "Eemm Raf, kamu mau ngomong apa?" tanya Arisha pelan. Ketika gadis itu mendapati Rafa yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

       "Eehh nanti aja, sekarang kita makan dulu yaa" ucap Rafa.

       Arisha menatap Rafa dengan pandangan menyelidik, ada apa sebenarnya dengan Rafa. Mendadak suasana menjadi sangat awkward.

Princess aaachoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang