SKY_HUNTER

CHAPTER 08

Bacalah dengan pelan dan tidak terburu-buru agar cerita SKY_HUNTER lebih dapat di nikmati dan di mengerti.
●●●●●●●

Raizel menatap Veronica dengan senyuman yang sudah lama tidak di lihat gadis itu. "Veronica maaf sudah banyak merepotkan mu, sekarang kamu tidak perlu bersedih lagi."

Gadis itupun kebingungan bercampur senang.
"Raizel? Kapan kamu sadar? Kenapa kamu bisa di sini? aku sangat merindukanmu."

"Aku hanya ingin berpamitan karena aku akan pergi, mungkin tidak akan kembali lagi dan tentunya aku ingin melihat wajah putri cantikku ini untuk terakhir kalinya," jawab Raizel dengan senyuman.

Gadis itu masih dalam kebingungan yang tidak dapat di jelaskan.
"Kenapa? Kamu mau pergi kemana? Bukankah kamu baru saja memutuskan untuk tinggal di sini bersamaku? apakah kamu mau meninggalkanku lagi?"
Dengan airmata berjatuhan gadis itu terus menanyakan hal-hal yang masih membingungkannya.

Raizel mendekat dan memeluk Veronica erat. "Maaf, banyak hal yang tidak dapat aku jelaskan hanya dengan kata-kata."

Setelah itu, Raizel melepas pelukannya dan berjalan keluar.

Veronica terus berbicara untuk menghentikannya, tapi Raizel tetap berjalan keluar, gadis itu berusaha bangun dan menahan Raizel, tapi tubuh gadis itu sangat lemah sehingga tidak dapat bangun dan badannya di basahi keringat dingin, tidak tau kenapa ia tidak dapat beranjak dari tempat tidurnya, kakinya terasa berat, pikiran negatifnya menguasai dirinnya, gadis itu hanya bisa menangis dengan sangat kencang sambil berteriak.

"Jangan pergi ...! kumohon tetaplah di sini."

"Jangan pergi ...!

"Raizel ...."

**
Sentak mimpi yang singkat itu membangunkan Veronica, kepalanya masih terasa pusing, badannya gemetar dan mukanya di penuhi air mata. Mimpi yang barusan masih menjadi pertanyaan dan menambah kecemasan nya akan kondisi Raizel sekarang ini.

Perlahan Veronica memutarkan kepalanya, melihat sekelilingnya dan berusaha mencari tahu di mana ia berada sekarang. Veronica teringat, ia mulai tidak sadarkan diri saat perjalanan pulang dari sekolah.

Namun setelah beberapa saat mengamati ruangan tempat ia sekarang berada, ia tetap tidak dapat mengenali tempat itu.

Tak lama setelah itu datanglah seseorang dan membuka pintu kamar tersebut.

"Putri anda sudah sadar?" ucap seorang laki-laki yang suaranya terdengar senang.

Veronica menoleh kearah suara itu berasal, ternyata itu adalah suara Vincent yang sedang membawa makanan.

"Sedang apa kamu di sini?" Ucap Vero dengan nada menekan.

Laki laki itu menjawab dengan tersenyum. "Tentu saja karena ini kamar ku, tuan putri."

"Haaahhh jadi sekarang aku sedang di dalam kamar laki-laki?
Kenapa aku bisa sampai disini?" Gadis itu terkejut.

"Apakah putri sudah lupa? Putri tidak sadarkan diri saat kita pulang bersama, dan karena lebih dekat ke asrama laki laki jadi aku memilih langsung membawa Putri ke sini."

Veronica berusaha mengingat kejadian tersebut ...."Jadi dimana Natasha?"

"Dia sudah pulang bersama temannya itu."

Mendengar hal itu sentak Veronica berdiri dan langsung beranjak untuk pulang.

"Baiklah terimakasih untuk bantuan mu Vincent, sekarang aku sudah baikan aku mau pulang." Sambil melangkah meninggalkan kamar laki-laki itu.