CHAPTER 10

7 1 0
                                    

Bacalah dengan pelan dan tidak terburu-buru agar cerita SKY_HUNTER lebih dapat di nikmati dan di mengerti.
●●●●●●●


"VERONICA POV"

Beberapa saat setelah bel pulang berbunyi, aku melirik ke luar jendela dengan tatapan kosong namun penuh pikiran. Banyak hal yang aku pikirkan dan hal itu membuatku sedikit pusing. Aku juga berencana untuk menjenguk Raizel sebelum kembali ke asrama untuk menemani Raizel beberapa saat, karena mungkin besok hari dan seterusnya aku mungkin tidak ada waktu untuk menjenguk Raizel, aku berencana pulang ke Kerajaan untuk mencari tau segala informasi untuk dapat menyadarkan Raizel secepatnya. Walaupun aku tau pulang ke Kerajaan berarti kembali bertemu dengan Ayahku dan besar kemungkinan Ayah tidak akan membiarkan aku pergi meninggalkan Kerajaan lagi. Ya walaupun aku tidak dapat kembali, paling tidak dari sana aku nanti bisa mengirimkan dokter dan ahli jiwa yang terbaik untuk mengobati dan merawat Raizel hingga sembuh dan ku rasa itu adalah jalan terbaik daripada hanya berdiam diri tanpa melakukan apa-apa.

Tak lama kemudian seorang memegang tanganku sambil berbicara

"Tuan putri sedang memikirkan apa? Tidak baik loh berdiri termenung setelah pelajaran usai," ucap orang itu.

Aku berbalik untuk melihat siapa yang berbicara itu, dan seperti dugaan ku orang yang berbicara itu ialah Vincent.

Sebenarnya aku tidak terlalu suka di dekatin oleh cowok ini, tapi mau bagaimanapun aku tidak boleh berlaku seperti dulu, aku menaikkan sedikit alis dan menatapnya dengan wajah yang biasa saja.

"Aku tidak sedang memikirkan apa-apa, lagipula apa harus aku katakan lagi, jika aku tidak suka dengan cara kamu memanggilku itu?"

Ku lihat dia memasang ekspresi muka yang sedikit terkejut dan meminta maaf, entah kenapa aku merasa sedikit kesal melihat dia sengaja mencari masalah denganku lalu meminta maaf, aku juga tidak tau kenapa saat ini emosiku sangat sensitif dan merasa tidak ingin di ganggu. Aku kembali membalikkan badan menghadap jendela, dan mulai merasakan hembusan angin pelan tepat di wajahku, tidak mau basa basi aku hanya diam tanpa menghiraukannya lagi.

Vincent kembali berbicara kepadaku meski tak pernah aku jawab serius, ia terus bertanya hingga akhirnya ia bertanya tentang dirinya sendiri.

"Apakah kamu sama sekali tidak tertarik dengan aku?"

Pertanyaan itu sedikit membuatku terkejut. Belum sempat aku menjawab ia bertanya lagi.

"Bisakah aku terus bersamamu?"

"Aku tau kita baru saja bertemu, tapi sebenarnya aku sudah jatuh hati kepada kamu saat masih kecil, mungkin kamu tidak ingat, saat itu kita pernah bermain bersama-sama, saat ayah kita sedang bekerja, kamu sangat baik padaku, bukan hanya padaku tapi pada semua orang, baik itu cowok ataupun cewek, aku juga hampir tidak percaya jika kita bisa bertemu lagi setelah perisiwa itu terjadi, saat kamu hilang aku terus mencari informasi untuk bisa menemukanmu, dan akhirnya dengan bantuan Ayahku aku bisa bersama lagi dengan kamu Verro. Aku tau kamu bukannya tidak mengingatku tapi sepertinya kamu memang sengaja menghindariku, Apa yang terjadi? Kamu sudah seperti orang lain yang tidak aku kenal."

Mendengar hal itu aku kembali membalikkan badan dan menatapnya, aku melihat wajahnya yang seperti terlihat sedih, kemudian aku berbicara, "aku sekarang memang tidak seperti anak kecil yang dulu selalu di sukai banyak orang, aku juga bukanlah gais yang selalu baik ke semua orang, aku tau hal itu, perubahan yang terjadi pada diriku, tapi satu hal yang pasti, aku sama sekali tidak pernah kenal denganmu sebelumnya, dan aku juga yakin pertemuan kita saat di rumah sakit adalah yang pertama. Kamu mau tau kenapa aku begitu yakin? Baiklah akan aku jawab. Jawabannya sangat singkat, yaitu karena aku tidak pernah bermain dengan anak seusiaku saat aku kecil selain pangeran kerajaan Langit biru, karena saat itu aku ikut tinggal di istana, karena ayahku adalah seorang dewan. Jadi, sekali lagi aku tegaskakn, jangan membuat cerita berdasarkan khayalanmu saja aku yakin kamu berani bercerita seperti ini karena mendengar rumor di kerajaan, bahwa aku pernah kehilangan ingatanku saat aku beranjak dewasa, sekarang kesempatan yang bagus untuk aku meluruskan, bahwa aku tidak pernah sama sekali kehilangan ingatanku. Dan juga, tolong jangan pernah berbicara denganku saat aku sendiri, karena aku merasa terganggu."

SKY_HUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang