SKY_HUNTER

CHAPTER 11

Bacalah dengan pelan dan tidak terburu-buru agar cerita SKY_HUNTER lebih dapat di nikmati dan di mengerti.
●●●●●●●

Kicauan burung kanavi yang merdu membangunkan Veronica, angin berhembus pelan menerpa mukanya dari bawah, dengan badan yang masih lemas gadis itu berusaha berdiri. Matanya melebar, tubuhnya di rangkulnya dengan kedua tangannya melintang, dan perlahan ia memutar kepalanya untuk melihat keadaan sekitar.

Ternyata sekarang sudah pagi hari, Veronica kembali mengingat apa saja yang telah di laluinya semalam dan setelah itu ia memutuskan untuk mencari jalan pulang tercepat.

Gadis itu kian kemari memutari daerah tempat ia bangun, berusaha mencari letak lingkaran sihir tersebut agar ia dapat menggunakannya kembali untuk pulang.

Namun anehnya, ia tidak menemukan apa-apa di sekitar tempatnya terbangun tadi, namun tak lama kemudian pandangan Veronica tertuju pada suatu bangunan tua yang hanya terlilhat atapnya saja, karena tertutup pohon-pohon yang tinggi, ia dengan segera berjalan menuju tempat itu, kali saja ada orang yang dapat membantunya pikir gadis itu dalalm hatinya.

Sesampainya di sana ia melihat bangunan tua tersebut dan ternyata bangunan itu masih kokoh dan tingginya hampir sama seperti menara utama penjaga yang ada di Xo. Tanpa berfikir panjang Veronica bergegas masuk mencaritau apakah ada orang yang menghuni bangunan ini.

Veronica memutar mencari pintu masuk bangunan tersebut, sambil terkagum melihat bangunan tersebut, Gadis itu tau bahwa bangunan yang di datanginya ini bukanlah bangunan tua biasa, karena dindingnya yang kokoh dan tidak ada satupun keretakan yang terlihat, ia hanya beranggapan bahwa tanaman-tanaman menjalar, jamur dan lumut yang menutupi bangunan ini tidak lain dan tidak bukan hanyalalh pengalih perhatian saja agar tidak banyak orang yang curiga dan ia yakin bahwa bangunan ini memiliki fungsi seperti markas rahasia seseorang.

30 menit telah berlalu, dan Veronica sudah terhitung lebih dari 5 kali mengelilingi bangunan tersebut, namun sampai saat ini ia belum menemukan jalan untuk dapat masuk ke dalam bangunan tersebut.

"Benarkan? Ini pasti bangunan rahasia yang tidak sembarang orang bisa masuk" gumam Veronica dalam hati sembari terus berjalan mencari jalan masuk.

Hingga akhirnya veronica dapat memecahkan cara untuk masuk ke tempat tersebut. Di antara dinding- dinding tersebut ada satu dinding denagn ukuran bata yang sedikit lebih besar dari lainnya berkisar 120X40 cm yang ternyata hanyalah ilusi untuk menutupi jalan masuk yang sebenarnya.

Dengan membulatkan tekad Veronica menarik nafas panjang dan mulai melangkahkan kaki masuk ke bangunan tersebut. Baru saja Veronica memasuki ruangan tersebut, batu-batu yang ada di dalam ruangan itu bergeser serentak menciptakan ruangan baru yang terlihat sangat indah. Namun di ujung ruangan tersebut terdapat suatu pintu dengan warna biru langit, di sampingnya terdapat ukiran ukiran naga dan awan yang besar, di depannya ada 2 dinding penyangga yang masing masing memiliki ukiran pohon besar yang di hinggapi berbagai macam burung termasuk burung Phoenix salah satu burung legenda terkuat yang masih banyak di kagumi masyarakat kerajaan.

Karena rasa penasaran yang tinggi Veronica tidak sadar jika ia sudah berada tepat di depan pintu tersebut. Gadis itu termenung sejenak, memikirkan langkah apa yang seharusnya ia ambil dan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi. Dan setelah memikirkan segala kemungkinan Veronica mengangkat tanganya memegang ganda pintu tersebut lalu membukanya dan masuk ke dalam.

Kretekk...

Setelah beberapa langkah memasuki ruangan itu, pintu yang di lewati Veronica tiba-tiba tertutup dan terkunci.