the day she figures it all out

712 215 38
                                    

mata rae sudah mencuri pandang pada bi ina sejak makan siangnya disajikan. semenjak ayahnya hampir melakukan kekerasan padanya, rae menjadi penasaran atas ancaman yang bi ina lontarkan pada ayahnya waktu itu.

karena semenjak hari itu juga ayahnya mulai bersikap manis pada rae dan itu membuatnya merasa aneh. rae tidak terbiasa dengan perlakuan semacam itu dari ayahnya, tentu saja itu menimbulkan sebuah pertanyaan besar.

"bi ina," panggil rae pada akhirnya. wanita yang hampir menginjak usia empat puluh tahun itu menoleh. "rahasia papa apa yang belum aku tau?"

bi ina tertawa canggung. "duh non, aneh-aneh aja. ya kalau non gak tau, gimana ceritanya bibi bisa tau?"

rae menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya. "terus apa maksud bibi dengan dosa papa waktu itu?"

bi ina yang tengah membereskan meja tidak menggubris pertanyaan rae. ia justru berpura-pura tidak mendengar perkataan rae dan itu terlihat aneh, tidak seperti biasanya.

"gak ada non, itu cuma akal-akalan bibi aja," elaknya.

"bibi, rae berhak tau segala sangkut paut tentang papa. kesalahan papa, apa yang udah papa perbuat," tegas rae membuat bi ina menghentikan aktivitasnya.

wanita itu menarik bangku di depan rae dan tersenyum sedih. perasaan tidak enak seketika datang memenuhi dada rae seperti ombak.

"non rae, maaf bibi sembunyiin ini dari non," ujar bi ina.

rae menunggu cukup lama agar bi ina melanjutkan perkataannya. "waktu nyonya pergi dari rumah, waktu beliau meninggal, non gak dibolehin ikut karena tuan tau itu bakal kejadian."

rae dengan susah payah menelan makanannya sebelum menyisikan piring di hadapannya.

"tuan tau hari itu nyonya akan meninggal, makannya tuan kejar ibu waktu itu," sambung bi ina.

mata rae seketika terasa pedih. otaknya perlahan mencerna penjelasan bi ina yang membuat kepalanya berputar.

"supirnya waktu itu bawa anaknya yang sakit, seumuran non rae juga," lanjutnya. "setelah kecelakaan itu, tuan nyalahin supirnya. bibi dengar dari supirnya, pak kim, dulu dia diancam sama tuan buat tutup mulut."

hati rae terasa pilu. dari apa yang ia bisa simpulkan, sang ayah telah merencanakan kematian ibunya dengan merusak mesin mobil ibunda rae. mengejarnya hanyalah akal-akalan agar kecelakaan tunggal yang akan terlihat lebih janggal tidak terjadi. dan supirnya hanyalah kambing hitam semata. rae semakin yakin atas dugaannya karena ia ingat betul saat itu ayahnya tengah mempertahankan jabatannya sebagai ketua anggota dewan dan ibunya menghambat segalanya.

rae bersumpah sang ayah berhak dihukum seberat-beratnya atas pembunuhan berencana yang dilakukannya.

beban di dada rae sudah cukup membuatnya sesak. matanya terasa perih saat ia sadar akan satu hal: anak dari supir yang disebut bi ina dalam ceritanya tidak lain adalah jonghyun. dan mantan kekasihnya itu menghabiskan waktunya dipenuhi rasa bersalah karena ia pikir ialah penyebab meninggalnya ibu rae, ketika faktanya justru kebalikannya. karena dari apa yang rae tangkap, ayahnya melarang mereka berpacaran hanya karena ia takut kalau rae mengetahui kejahatan yang diperbuatnya melalui keluarga jonghyun.

sungguh, berapa besar dosa yang telah ayahnya buat?

⏮⏸⏭




part ini,,, apakah bisa dipahami sjfhdhgg aku tidak pintar merangkai kata :(


dan oh ya mulai chapter ini kesananya tdk akan ada flashback lagi. selamat menempuh kenyataan.

the aftermath ❣jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang