-day 14

971 282 63
                                    

note: barangkali ada yang masih bingung, cerita ini aku bikin maju mundur alurnya. jadi di judul chapter, yg awalannya + itu pasca mereka putus dan yang - itu sebelumnya. tq selamat membaca^^

⏮⏸⏭

"gimana papa kamu?" tanya jonghyun sambil menutup pintu kamar kosnya.

rae menjatuhkan tasnya ke lantai kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur. gadis itu sudah tidak secanggung dulu lagi dengan kamar kos yang sekarang dianggapnya sebagai rumah kedua tersebut.

"ngurus amat," balas rae sambil meregangkan tubuhnya. "gak ngerti aku sama dia."

jonghyun menggeleng pelan. rae selalu tidak peduli dengan urusan rumahnya, tetapi itu wajar karena memang tidak ada yang bisa ia andalkan di keluarganya. namun kali ini sepertinya ia harus peduli sekali saja karena ini mungkin mengancam hubungan mereka.

baru beberapa hari yang lalu mereka mengakhiri pertengkaran yang diakibatkan kesibukan jonghyun, masalah yang datangnya dari ayahnya sudah muncul lagi. rae selalu dibebaskan untuk melakukan sesuatu oleh orang tuanya, termasuk berpacaran. tetapi rae bercerita pada jonghyun kalau ayahnya mendadak peduli dengan urusan asmaranya. dan ketika mengetahui ia berpacaran dengan jonghyun, ayahnya seketika murka dan menentang keras hubungan mereka. padahal jonghyun sendiri tidak mengenal ayah atau keluarga rae.

jonghyun menyusul rae berbaring di sampingnya. gadis itu langsung mendekat dan menyembunyikan wajahnya di balik sisi tubuh jonghyun. rae bisa mencium parfum dan bau tubuh jonghyun yang menjadi satu. aroma favoritnya setelah aroma coklat panas. jonghyun yang memang sudah terbiasa otomatis tersenyum dan melingkarkan lengannya di tubuh gadis itu. ia mencium puncak kepalanya.

"gausah dipikirin please," pinta rae sambil memeluk jonghyun.

keduanya berada di posisi yang sama untuk beberapa saat. mereka sering berpelukan seperti ini, namun entah kenapa kali ini rasanya berbeda. seolah kemurungan menyelimuti atmosfir dan itu membuat mereka semakin menghargai waktu yang mereka punya saat ini. kehangatan yang mereka rasakan bisa melepas penat jonghyun dan memenuhi kerinduan akan kasih sayang yang dirasakan rae. meski mungkin, tetapi mereka tidak ingin membayangkan akhir dari hubungan mereka. pasti ada jalan untuk memecah masalah ini, kan?

dering ponsel rae mengalihkan perhatian mereka. rae dengan malas merogoh saku celananya dan matanya membelalak melihat kontak ayahnya menelfon. namun dengan cepat ia menguasai dirinya dan mengubah ponselnya ke mode sunyi.

"kok gak diangkat?" tanya jonghyun dan rae hanya bisa mengangkat bahu.

jonghyun menghela nafas. "angkat dulu lah sayang. kamu–kita gak bisa menghindar terus-terusan kayak gini."

rae tetap tidak bergeming. selanjutnya, sebuah pesan masuk ke ponselnya yang membuatnya duduk tegap.

"ada apa?"

rae menggeleng. kemudian mendekatkan ponselnya ke telinga.

"papa udah di depan kos pacar kamu! cepet pulang atau papa perlu seret kamu," adalah sapaan yang rae dengar.

"ngapain sih pa? aku udah besar dan papa gak berhak ngatur hidupku!"

"kamu gak usah ngelawan. papa gak sudi kamu berhubungan sama laki-laki itu! cepat keluar lee rae!" bentaknya dari sebrang saluran.

rae menatap jonghyun sendu sementara lelaki itu menggenggam tangannya erat seolah dengan cara itu ia bisa merasakan luka rae.

"papa gatau apa-apa. gak usah sok peduli sama aku," gertak rae.

"oke kalau gitu, papa akan seret kamu untuk pulang!"

dengan begitu, saluran telfon ditutup dan rae tidak bisa menyembunyikan kepanikannya.

"tenang rae, pasti ada jalan keluarnya," ucap jonghyun meyakinkan dan rae mengangguk pelan.

bibirnya sudah bergetar meski ia mencoba sebisa mungkin untuk tetap terlihat tegar di depan jonghyun. pertahanannya seketika runtuh ketika terdengar suara ketukan kasar yang mendarat di pintu kamar jonghyun.

lelaki itu menatap rae bimbang sebelum akhirnya membukakan pintu.

disanalah muncul sesosok pria yang telah rae benci seumur hidupnya. ia masih mengenakan setelan jas, pertanda ia sengaja meluangkan waktunya untuk menjemput rae. untuk apa ia repot-repot melakukan itu? mengambil rapotnya saja ia tidak pernah.

raut wajahnya jelas menunjukkan kebencian yang mendalam seolah jonghyun telah melakukan dosa tidak termaafkan ketika ini bahkan pertemuan pertama mereka.

"pulang sekarang, lee rae!" ucap ayahnya menaikkan suara.

rae menghampiri kedua pria yang berdiri di ambang pintu itu.

"gak! gak usah sok peduli gitu. mending balik ke kantor aja, urusin kerjaan!" balas rae lantang.

jonghyun kira ia tidak akan pernah menyaksikan aksi dramatis bak di sinetron secara langsung, tetapi ia salah. dan kali ini, aktornya tidak lain adalah kekasihnya sendiri. dengan kasar, ayahnya menarik paksa tangan rae hingga gadis itu meringis kesakitan.

"lepas pa! rae bisa pulang sendiri!" mohon rae tetapi ayahnya tidak menghiraukannya.

"om, ini bisa diselesaikan dengan kepala dingin. kita bisa bicara dengan baik-baik," ucap jonghyun tenang.

"diam kamu! jangan pernah sekali-kali lagi coba dekati anak saya!" bentaknya yang hampir membuat jonghyun terperanjat.

"apasih salahnya jonghyun sampe papa bisa benci dia?!" tanya rae masih mencoba lepas dari genggaman sang ayah.

"kamu gak usah banyak bicara! cepat ikut papa pulang sekarang!" hardiknya sambil menarik paksa rae keluar dari kamar jonghyun sementara gadis itu mencoba bertahan di tempatnya.

"om, kalau rae gak mau pulang baiknya jangan dipaksa. kasih rae waktu," ujar jonghyun mencoba melepaskan rae, namun ayahnya malah menepis tangannya dan mendorong jonghyun cukup kuat sehingga ia nyaris tersungkur.

"pa!" pekik rae, berusaha menghampiri jonghyun tapi usahanya sia-sia. tenaga ayahnya lebih kuat menariknya semakin jauh dari jonghyun.

air mata rae telah bergenang di pelupuknya. ia bisa melihat dan merasakan gerak-gerik penghuni kos yang lain sedang mengintip dari balik tirai. tentu saja mereka terganggu atas pertengkaran hebat itu dan rae merasa sangat malu dan bersalah terhadap jonghyun.

ketika menoleh ke belakang dengan tatapan memelasnya, jonghyun hanya terdiam dan rae tidak bisa menyalahkannya. mereka berdua berada di posisi dimana usaha yang mereka buat akan berbalik buruk. jonghyun kemudian mengangguk meyakinkan seolah semuanya akan baik-baik saja. dan rae harus memercayainya meski terasa sulit menentang ayahnya yang keras kepala.


⏮⏸⏭

“so i know we got issues baby true, true, but i'd rather work on this with you than to go ahead and start with someone new, as long as you love me.”

- justin bieber ft. big sean, as long as you love me

⏮⏸⏭


sejujur ya aku tidak tau ini apaan tp hwang minhyun gantengnya terkutuk sampe poster innisfree nya sold out pertama^___^

the aftermath ❣jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang