+day 86

728 208 33
                                    

rae mendecakkan lidahnya ketika lagi-lagi minhyun membahas soal temannya yang ingin berkenalan dengan rae. ia lelah dengan sahabatnya yang berlagak menjadi cupid. padahal dirinya sendiri masih memendam perasaannya pada sang gadis pujaan hati.

hari ini pun, minhyun datang ke rumah rae hanya untuk menyampaikan hal itu saja. well sebenarnya, minhyun yang baru pulang dari acara kampus itu singgah ke rumah rae dan mengatakan bahwa temannya ingin segera mengajak rae berkencan. yang benar saja, pikir rae.

"serius rae, kalau lo berubah pikiran, hubungi gue aja," ucap minhyun sembari berjalan keluar rumah rae. "atau sekarang aja deh berubah pikirannya?"

rae memijat kepalanya pusing lalu memutuskan untuk menyerah. "ya allah hyun, keukeuh banget sih? iya yaudah kasihin aja dulu id line gue ke dia."

minhyun meninjukan kepalan tangannya di udara seolah ia baru memenangkan sesuatu. rae sebenarnya heran, apa keuntungan minhyun dari semua ini?

"siap rae sayang, gue pulang ya," pamitnya sambil mengacak rambut rae.

"ati-ati," seru rae.

gadis itu memandangi punggung minhyun hingga ia menghilang di balik pagar. rae hendak kembali ke dalam rumah, namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar sebuah teriakan.

"RAE, ADA KIM JONGHYUN!"

otaknya butuh beberapa waktu untuk mencerna perkataan minhyun dan rae dengan brutal berbalik, mengurungkan niatnya untuk masuk. setelah menimbang-nimbang, minhyun bisa saja bercanda, toh jonghyun sudah tidak ada lagi urusan dengannya. lagipula untuk apa berkunjung di saat hari sudah mulai gelap?

rae berbalik masuk dan menutup pintu. langkahnya terhenti ketika layar ponsel yang sedang dipegangnya menunjukkan sesuatu yang benar-benar diluar nalarnya.

bisa tolong keluar? aku mau ngomong.

"crap," rutuk rae sembari berlari kecil keluar dari areal rumahnya.

nyatanya minhyun memang tidak berbohong. jonghyun sedang bersandar di mobilnya sambil sesekali menggembungkan pipinya. ia terlihat fluffy dengan gaya rambutnya yang sedikit berantakan, membuat rae gemas ingin mengacaknya.

sambil mengatur nafasnya, rae berjalan menghampiri jonghyun. ada serpihan memori yang terlintas di kepala rae ketika melihat jonghyun menunggu di depan rumah, namun ia memilih untuk mengabaikannya.

"ada apa?" tanya rae.

lamunan jonghyun buyar dan untuk sepersekian detik, ia terlihat kebingungan.

tanpa menjawab, jonghyun membuka pintu belakang mobilnya. ia kemudian mengeluarkan sebuah kotak dan menyerahkan kotak itu kepada rae. merasa ragu dengan kotak itu, rae pun menggelengkan kepalanya.

"apa isinya?" tanya rae.

"pemberian dari kamu," jawab jonghyun yang otomatis membuat hati rae mencelos.

tidakkah pemberian rae cukup berharga untuknya? semua hadiah peringatan ulang tahun, anniversary dan perayaan lainnya. rae ingat betul disana sudah dipastikan ada kemeja, jam, bahkan scrapbook dan snow globe buatan rae untuk perayaan anniversary mereka. dan jonghyun dengan sangat mudah mengembalikannya?

"simpen aja kenapa sih?" rae meninggikan nada bicaranya. suaranya terdengar menggema di jalanan komplek yang sepi. "itu kan kenang-kenangan."

beruntung tetangga-tetangga rae jarang berada di rumah, jadi mereka tidak perlu mendengar atau menyaksikan apa yang akan terjadi.

"aku gak seharusnya menyimpan kenangan kita," jawab jonghyun datar. "aku gak berhak akan itu. aku bukan siapa-siapa kam—"

"cukup," sela rae, tidak sanggup lagi mendengar apa yang mungkin bisa jonghyun lontarkan selanjutnya.

the aftermath ❣jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang