-day 347

980 233 114
                                    

cuaca siang itu nampaknya bertolak belakang dengan suasana hati rae. tentu saja bukan karena sinar mentari yang terik, melainkan karena jonghyun mencampakkannya sedari pagi. alasannya apa lagi selain karena ia sibuk menyusun proposal organisasi? padahal, niat rae mengajak jonghyun keluar hari sabtu itu agar mereka bisa menikmati quality time, just the two of them. tapi apalah yang bisa rae harapkan dari pacarnya yang super sibuk itu?

meski berulang kali rae memanggilnya, ia masih tetap tidak bergeming. kala rae menawarkan bantuan pun, jonghyun beralasan kalau ia akan merepotkan rae. alhasil, rae hanya diam sambil asyik menikmati snack yang sudah dipesannya berkali-kali. terkadang ia memfoto jonghyun menggunakan filter snow yang imut, kemudian rae akan terkekeh sendiri karena jonghyun terlihat menggemaskan.

ketika waktu menunjukkan jam tiga sore, jonghyun akhirnya menutup laptop dan meregangkan tubuhnya. rae sendiri merasa pegal meski ia hanya duduk diam dari tadi. mungkin efek dicampakkan. mereka sudah berada di kafe itu kurang lebih selama enam jam dan kata-kata yang mereka utarakan untuk satu sama lain masih bisa terhitung jari. tentu saja ini bukan yang pertama dan rae sudah kebal akan hal itu.

"udah selesai nih," jonghyun melirik rae yang kelopak matanya sudah hampir menutup. "i'm all yours now."

alih-alih merasa tersanjung dengan perkataan jonghyun, rae justru mencibir. "apaan, kamu kan emang punyaku tapi lirik aku aja gak bisa kalo udah ada tugas negara."

jonghyun tertawa pelan. sejujurnya, pernyataan rae berhasil menohok hatinya. sesibuk itukah ia hingga rae merasa terabaikan?

"ya maaf deh, gak lagi-lagi aku anggurin kamunya," janji jonghyun dan rae hanya mengerucutkan bibirnya. "sekarang mau main kemana?"

"pulang aja deh, aku ngantuk," jawab rae dan jonghyun mengiyakan. "q-time nya ganti di kosan kamu aja."

jonghyun lega, meski tampaknya gadis itu ngambek, namun tidak ada unsur sarkasme di dalam jawabannya. rae justru murni menunjukkan kantuknya.

"yuk," ajak jonghyun, menggandeng tangan pacarnya itu sambil berjalan menuju kasir.

rae sesekali menguap sambil menunggu jonghyun menyelesaikan transaksinya. mereka berdua berdiri saling diam hingga akhirnya sebuah suara mengalihkan perhatian mereka.

"jonghyun?" sapa suara seorang gadis dan keduanya sontak menoleh ke sumber suara.

seorang gadis dengan tatapan yang tegas berdiri di hadapan mereka ketika mereka hendak menyingkir dari kasir. untuk beberapa alasan, rae tidak menyukai kehadiran gadis itu, karena ia bisa melihat dengan mata kepalanya kalau pipi jonghyun bersemu. kemudian rae mendelik kepada perempuan yang kini tersenyum lebar itu. apa sebenarnya hubungan kedua orang itu hingga ia merasakan adanya percikan api ketika mereka bertemu pandang?

yang membuat rae tambah kesal adalah fakta bahwa perempuan itu jauh terlihat lebih cantik dan lebih beraura positif dibandingkan dirinya.

"kak kaeun," balas jonghyun sambil menjabat tangan perempuan bernama kaeun itu.

mereka berbasa-basi sejenak sebelum jonghyun melirik rae yang sudah memasang wajah bad mood nya dan berkata, "yaudah kak, kita duluan ya."

kaeun mengangguk mengiyakan. cih, nanyain gue siapanya aja enggak, batin rae.

"sorry ya tadi lama," ucap jonghyun begitu mereka masuk ke dalam mobil.

rae mengerucutkan bibirnya dan mengangguk malas. "gapapa, toh kamunya juga seneng."

jonghyun yang terkejut seketika menoleh ke arah rae dengan mulut menganga. terakhir kali jonghyun melihat kekasihnya seperti ini yaitu ketika ia dan adik kelas bernama roa terpergok pergi ke toko buku bersama. padahal niat mereka hanya sebatas untuk membeli barang-barang kepanitiaan. rae tidak mungkin cemburu karena hal barusan, kan?

the aftermath ❣jonghyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang