"Buka mata kamu!" Aku berdecak pelan mendengar ucapan dengan nada perintah itu.
"Mau kamu apa sih, Rak?"
"Gak usah bacot deh, buka mata aja susah amat!" Ngeselin banget sih, nih orang. Ini siapa yang nyeret aku dengan paksa plus tutup mata pula. Gak tahu apa aku lagi sedih dan gak pengen diganggu.
"Makanya buka penutup matanya, bego!"
Aku bisa mendengar Raka terkekeh, tak berapa lama kain hitam yang sedari tadi menutup mataku mulai melonggar dan akhirnya terjatuh.
Hal yang pertama kali aku lihat adalah pemandangan indah tiada tara, aku sampai tidak mampu berkata-kata untuk menggambarkan keindahan langit malam berhias awan, bintang dan bulan.
"Lukisan yang bagus, bukan?" tanya Raka yang kini berdiri di sampingku.
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, tak tahu apakah kata bagus sudah cukup bagi maha karya indah itu.
"Aku janji Fen, suatu saat akan bawa kamu ke tempat itu."
"Yahhh. Kirain kamu mau beliin aku lukisannya, Rak."
"Mahal tau!" ucap Raka yang sukses membuat wajahku cemberut.
Karya : andieeeeer
KAMU SEDANG MEMBACA
WRITING CLASS - JULY
Short StoryThe Rebels ditantang untuk mengembangkan sebuah gambar dan menuangkannya dalam sebuah tulisan dengan waktu yang dibatasi. Tak ada hasil yang buruk untuk sebuah karya. Maka berilah apresiasi untuk kita semua. YUK BACA UNTUK MENGETAHUI HASILNYA.