Chapter 20

3.3K 143 7
                                    

=======

                Pesta pertunangan sudah usai beberapa jam yang lalu. Keluarga besar Caitlin dan Justin bersyukur acara berjalan sesuai rencana, tidak ada mengganggu dalam acara tersebut.

                Mereka semua juga sudah kembali kerumah, sekarang mereka tengah berkumpul diruang keluarga. Kecuali Jeremy, Pattie, dan kedua orang tua Caitlin yang memilih untuk lebih dulu kembali ke New York karena pekerjaan mereka.

                “Jadi, kapan kita akan pulang?” tanya Louis tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.

                “Kau ingin pulang cepat? Apa kau tidak mau berkeliling London dulu?” tanya Elle.

                Louis hanya mengangkat bahu tidak peduli, membuat Elle mendengus kesal.

                “Mungkin yang dikatakan Elle ada benarnya juga? Bagaimana kalau kita berkeliling dulu?” ucap Zayn menimpali omongan Elle.

                “Memang kau tidak mau sekolah?” tanya Harry pada Dakota dan Elle.

                “Harry! Kau kan bisa buatkan kami surat ijin kan?” ucap Elle.

                Harry menggeleng keras. “Tidak!” tolak Harry.

                Dakota dan Elle merengut,membuat Caitlin dan yang lainnya terkekeh pelan.

                “Sudahlah! Kenapa kalian jadi seperti anak kecil begitu?” ucap Justin.

                “Kalian benar-benar ingin berkeliling?” tanya Caitlin.

                Liam mengangguk. “Mungkin hanya beberapa hari tidak masalah!” balas Liam.

                “Dengan keadaan kalian seperti ini?” tanya Caitlin ragu-ragu.

                “Maksudmu apa?” tanya Niall.

                Caitlin mendengus. “Kalian itu kan vampire? Kalian butuh darah, dimana kalian akan mencari darah di kota sebesar London ini?” tanya Caitlin.

                “Ah ya! Tidak perlu khawatir! Aku membawa banyak darah dikamar!” ucap Louis tersenyum lebar.

                Caitlin mengerjap kaget. “Membawa darah? Maksudmu?”

                “Tak usah kaget begitu, Caitlin… kadang kami juga akan membawa darah dalam kantong-kantong plastic tebal untuk persediaan…” jelas Zayn.

                Caitlin meneguk ludahnya susah payah. Tidak bisa membayangkan jika ia harus melihat kantong-kantong yang berisi darah itu dihadapannya.

                “Kau kenapa Caitlin?” tanya Dakota menatap Caitlin aneh.

                Caitlin menggeleng cepat. “Aku tidak apa-apa!” balas Caitlin cepat.

                “Kau lelah?” tanya Niall. Caitlin hanya mengangguk kecil. “Istirahat saja, mungkin kita bisa jalan-jalan besok jika kau mau…” sambung Niall lagi.

                Caitlin mengangguk kecil dan tersenyum. “Apa kalian tidak istirahat juga?” tanya Caitlin.

                “Kami bisa istirahat kapan saja. Jika kami lelah, kami juga akan istirahat…” balas Justin. “Istirahatlah…” ucap Justin mengelus rambut panjang Caitlin yang tergerai bebas.

The Immortal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang