Chapter 26

3.2K 129 12
                                    

=======

Caitlin terbangun di sebuah tempat yang serba putih tanpa ujung. Kaki jenjang Caitlin berjalan meneliti tempat apa ini sebenarnya.

                Caitlin tersenyum kecil ketika melihat sebuah pohon besar yang berada di depannya. Ia segera berjalan menuju pohon itu.

                Tubuh Caitlin menegang ketika melihat Zayn berdiri di balik pohon itu dengan posisi yang membelakangi dirinya. Tidak. Ini tidak mungkin. Tidak mungkin itu Zayn. Vampire akan musnah jika kepalanya di penggal atau di pisahkan dari tubuhnya. Bagaimana bisa Zayn ada di sana?

                “Zayn…” panggil Caitlin.

                Orang itu menoleh. Dan benar saja. Itu memang benar-benar Zayn yang sedang tersenyum manis pada Caitlin.

                “Terima kasih.” Ucap Zayn tersenyum pada Caitlin.

                Caitlin menggeleng keras. “Zayn? Bagaimana kau bisa ada di sini? Di mana ini?” tanya Caitlin.

                Zayn tetap tersenyum pada Caitlin.

                “Kau tak perlu tahu tempat apa ini. Aku sangat berterima kasih padamu sudah membalaskan dendam kami,” tukas Zayn yang masih tetap tersenyum.

                “Zayn…” lirih Caitlin berjalan mendekat pada Zayn.

                “Jangan mendekat!” sentak Zayn dengan wajah lesu yang membuat langkah Caitlin terhenti.

                “Kenapa?” tanya Caitlin lirih.

                Zayn menggeleng. “Jangan mendekat atau kami akan hilang!” tukasnya.

                “Kami menyayangimu, Caity!” ujar seseorang dari balik punggung Zayn. Tubuh Caitlin kembali menegang ketika melihat Dakota, Louis, juga Niall muncul dari balik punggung Zayn.

                “Kalian? Sedang apa kalian di sini? Tempat apa ini?” tanya Caitlin bertubi-tubi.

                “Kamu tidak perlu tahu tempat apa ini, Caity!” jawab Louis.

                “Lalu, mana Justin dan yang lainnya?” tanya Caitlin.

                Dakota menggeleng, kemudian tersenyum. “Mereka tidak di sini. Hanya kami yang ada di sini,”

                “Caitlin… kau berhasil membunuh Kristen,” ucap Niall.

                “Kami senang kau berhasi,” tukas Zayn.

                “Ada apa dengan kalian?” tanya Caitlin.

                “Kami baik-baik saja, Caity…” balas Louis.

                “Aku ingin pulang… pulanglah bersamaku,” lirih Caitlin.

                Zayn, Niall, Louis, dan Dakota menggeleng bersamaan.

                “Kami tidak bisa. Di sinilah tempat kami,” jawab Dakota.

                “Tapi kenapa?” tanya Caitlin tercekat.

The Immortal LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang