00

2.4K 116 0
                                    

Saat mentari naik saat itu juga menjadi hal yang baik untuk mengawali hari,lalu berakhir saat malam tiba.

Berbeda denganku yang menjalani kehidupan nokturnal,menjadikan malam untuk memulai hariku dan mengakhirinya saat fajar tiba. Aku tak suka pergi keluar,selalu bangun dimalam hari dan saat melihat cahaya matahari mood ku akan menjadi kacau..

Awalnya aku sama seperti yang lainnya bersyukur saat pagi datang dan memulai hariku sama seperti mereka. Namun hal itu berubah drastis setelah aku harus memikul beban berat di pundakku.

Aku harus mengurus perusahaan keluarga yang ayahku bangun dengan susah payah,dan sekarang ia sudah meninggal karena serangan jantung. Sungguh tak mudah bagiku untuk menerima keadaan ku setelah kepergiaan ayah.

Mereka yang ditinggal oleh ayahnya akan sedih dan menerima kenyataan lalu melanjutkan hidup dengan ibu mereka,namun tidak denganku,setelah ayah meninggal,ibu sangat terpukul dan menangis tak henti, menkonsumsi semua jenis pil penenang.

Ibu terus saja menanyakan keberadaan ayah padaku baginya ayah masih hidup,dan ketika ia tau kebenarannya ia mulai menyiksa dirinya. Semakin hari kondisi mental ibu semakin buruk sehingga dokter menyarankan untuk memberikannya perawatan khusus di rumah sakit .
Aku menolak tegas hal itu,karena ibuku tidak gila ia hanya sulit untuk menerima kenyataan,tetapi jika aku membiarkan nya terus menerus itu akan sangat membahayakan kondisi ibu. Ditambah lagi diriku yang tak bisa terus terusan disampingnya.

Akhirnya aku menerima saran dokter untuk rumah sakit jiwa merawatnya. Tetapi aku terkadang kecewa pada ibu,mengapa ia harus seterpuruk itu padahal ia masih punya aku,ia takkan kesepian. Dan kini dirikulah yang harus kesepian, tinggal seorang diri didalam rumah yang penuh dengan kenangan hangat, hanya kenangan

Yah.. Seperti itulah garis hidup yang dibuat oleh tuhan untukku,aku takpunya pilihan lain selain menerimanya...

Setelah lulus Sekolah aku langsung memimpin perusahaan ayahku,karena tak ada orang lain selain aku yang harus ditunjuk. Sebab aku putri sekaligus pewaris tunggal di keluarga.Aku harus bekerja hingga larut malam dibalik layar komputer di ruang kerja peninggalan ayah, lalu tertidur saat pagi. dan lama kelamaan itu menjadi kebiasaan.

* * *

Memimpin sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah untuk seseorang yang notabene nya adalah anti sosial seperti miran
karena itulah ia memilih untuk bekerja dibalik layar komputer diruang kerja dirumahnya,ia mengendalikan perusahaan besar milik ayah nya tanpa pernah tatap muka dengan para kolega kolega bisnis nya. Jika ada pertemuan maka sekertaris pribadinya lah yg harus mewakili dirinya begitu pun dengan rapat rapat penting perusahaan, ia menyerahkan semuanya pada Park jimin orang yang paling ia percaya dari kecil,sahabat yang menjadi sekertaris pribadinya. Park jimin cukup tampan dengan wibawa dan karisma nya para wanita tak akan berpikir dua kali untuk menerima jimin sebagai kekasih,bagi miran jimin adalah sosok penting dihidupnya membantu melewati masa masa sulit yang menimpa nya.

* * *

Matahari pagi yang
memaksa masuk menembus tirai tebal tepat dibelakangku.Seperti biasa,aku tertidur diatas meja kerjaku mulai merasakan gangguan dan ketidaknyamanan karena kehadiran terangnya.

Ceklek..~

Tiba tiba suara pintu ruang kerjaku terbuka dan menampakkan sosok pria berambut silver rapih dengan kemeja dan jas kerja nya. Aku yang mengangkat sedikit wajah ku,mulai menyapa dan tersenyum tipis kearah nya.

"Maaf,aku mengganggu tidurmu.padahal aku sudah berusaha untuk tidak membuat suara sedikitpun aku jadi membangunkan mu maaf kan aku" ucap nya dengan sedikit nada penyesalan.

"Tidak apa oppa,ini bukan salahmu" aku yang sepertinya sudah tak dapat memejamkan mataku lagi. Aku sudah terbiasa memanggilnya oppa saat tidak ada orang lain selain kami

"Mi ran aku tau kau bekerja keras tapi pikirkan juga kesehatanmu,setidaknya kau harus tidur dikamarmu agar tubuhmu tidak sakit saat kau bangun nanti" ucapnya sambil memilah milah berkas yg berada di rak kayu ruang kerjaku

"Baiklah akan kulakukan,apa hari ini ada rapat?"

"Hm.. Iya" sahutnya sambil membolak balikkan berkas yg sudah di tangan nya

"Bagaimana kabar perusahaan? Kenapa akhir-akhir ini kau tidak pernah memberi laporan padaku?"

"Tenanglah perusahaan baik baik saja,tidak usah khawatir,aku pergi dulu" jawabnya sambil menghilang diambang pintu.
Entahlah aku tak tau kenapa perasaan ku mengatakan bahwa perusahaan sedang tidak baik Sudahlah mungkin hanya perasaan ku saja





Terimakasih yg udah mampir...

Dark SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang