21

668 91 10
                                    

"Sekarang giliran ku!"

Yoongi menarik gerah dasi dari lingkar leher nya, menatap penuh amarah kearah miran
"Berdiri ! Angkat dagumu!"

"Apa kau sudah memotong telinga mu dengan pisau itu? KUBILANG BERDIRI !" Yoongi berteriak keras, kesal karena miran tak mengindahkan nya, sibuk berucap kata maaf yang tak jelas.

"KIM MI RAN !"
Yoongi geram mengeratkan gigi giginya meneriaki nama gadis itu.

"DIAM KAU BERENGSEK !" Ucap miran dengan nada tertahan menatap sejurus kearah suami nya, mata merah nya tajam sempurna karena menangis
"Kau pikir aku begini karena siapa?"

"Wah.... lihat lah teri kecil yang ku jaring kini telah berubah menjadi hiu ganas yang sedang mencium darah" yoongi tersenyum miring, memasukkan tangan nya ke saku dengan santai

"Semua masalahku bersumber dari mu! Aku benar benar tidak ingin melihat mu lagi!" Miran mengusap air mata yang mengalir, rasanya tak pantas menangis untuk laki laki seperti dia, bercak darah mencoreng pipi basah nya. Pergelangan yang sudah terlanjur tergores itu tak berhenti mengeluarkan cairan pekat nan amis

"Baiklah, kau ingin mati kan?" Yoongi berjalan kearah lemari besar di belakangnya, menyibakkan beberapa pakaian mengambil sebuah pistol dari balik tumpukkan kain, kembali ke miran dan melemparkan nya dihadapan gadis itu

"Beretta 92, buatan italia. pistol ini menembakkan peluru 9x19mm parabellum. Letakkan di kepalamu dan tarik pelatuk nya, maka masalahmu akan selesai"

Miran meremas erat ujung baju,seharus nya dari tadi dia berikan pistol itu sebelum suara jimin mengganggu pikiran nya

"Sudah kuduga! Kau takkan berani melakukan nya" yoongi  menatap keji

"Aku sudah mati jauh di dalam sini!, aku hanya ingin bernapas untuk jimin, miran sudah mati!, pistol ini seharusnya kau keluarkan lebih cepat, sebelum aku memikirkan jimin!" Miran tersenyum sinis,nama itu sukses membuat yoongi naik darah

"Cukup! Kesabaran ku sudah habis, jangan membuatku emosi miran!"

Yoongi mengangkat kasar bahu miran
Mem berdirikan nya secara paksa
"Kau dihukum!"

Lelaki itu menyeret nya hingga ke tempat awal gadis itu berbaring, hempasan nya terdengar keras saat miran dicampak diatas bidang kapuk
"Mau apa kau?" Miran meronta saat yoongi sibuk membuka laci jati dan mengambil sebuah sabuk tipis panjang digulung di sela jari nya

"Menghukummu!" Sabuk itu di gulung pada pergelangan kanan miran lalu di simpul pada salah satu tiang pilar tempat tidur, simpulan nya sangat ketat sampai membuat gadis itu meringis ngilu, kini kedua pergelangan nya sakit sempurna.

"Lepaskan....lepaskan !!!" Rontahan gadis itu tak dihiraukan, semakin dia berusaha maka ikatan itu semakin menyakiti, belum lagi luka di pergelangan kiri yang masih belum di balut, terus mengucurkan cairan pekat berwarna merah yang melumuri gaun tidur nya.

Namun yoongi menarik diri dari eksistensi, dia pergi dan hilang diambang pintu.

* * *


"Yoong....?"
Suara dari tempat nya berdiri selaras

"Nenek? Ada apa?"
Kata nya dengan sedikit tersentak

"Apa ada masalah?" Neneknya mengeraskan genggaman di pundak yoongi,sedikit memijat lembut
"Tidak, hanya butuh udara segar saja"

"Jangan bohong sayang,sudah menjadi kebiasaan mu jika ada masalah selalu berdiam diri di balkon seperti ini"

Dark SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang