wedding day

882 94 10
                                    

Calon pengantin wanita mi ran sedang membenam dirinya dalam sebuah bathtub berisikan air mawar,ia tidur malam dan bagun pagi dihari pernikahan nya,sepertinya kebiasaan tidur miran sudah mulai membaik.

Miran mendapat ketenangan sesaat sebelum ia merasakan guncangan hebat setelah beberapa jam menuju acara pernikahan nya.

Aroma terapi memenuhi kamar mandi yang dihiasi dengan lilin-lilin guna untuk merileksasikan pikirannya,karena ia akan tertekan setelah pernikahannya nanti.

~tring..

Notif ponsel nya berbunyi tanda pesan masuk dari seseorang yg bertuliskan MYG. Ia meraih ponsel nya dengan malas karena dia tau siapa pengirim pesan itu..

menatap malas pesan yg bertuliskan "SIAPKAN DIRIMU!! SATU JAM LAGI SEKERTARISKU AKAN MENJEMPUT"ia heran mengapa laki laki itu selalu menuliskan pesannya dengan caps lock apa karena keyboard nya rusak? Atau tidak tersedia huruf kecil dalam option ponsel nya?

selesai dengan kegiatannya lalu bersiap dan mengemasi baju baju serta barang barang
karena setelah acara ia akan pulang kerumah suami nya.


Seseorang yang ditugaskan untuk menjemputnya sudah tiba

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan diantara kedua nya,karena tak ada hasrat diri miran untuk berbasa basi dalam situasi hati yang kurang baik.

Mobil terus melaju saat sudah memasuki kawasan hotel berbintang yang sudah ramai oleh tamu undangan yang terus berdatangan, anehnya tak ada satupun dari mereka semua yang miran kenal, padahal ini pernikahannya.

Pengemudi mobil memutar stirnya kearah jalur yg berbeda jalur yang tidak ramai. Saat di depan sebuah pintu kaca, mobil itu berhenti, kedua nya berjalan seiringan

Miran di pandu kesebuah ruangan, saat pintu ruangan itu dibuka sudah banyak yang menunggu nya. Mulai dari mereka yang akan menata rambut, menghias wajah serta orang yang akan membantunya memasang gaun pernikahan pada tubuhnya.

Gaun pernikahan? Ya gaun itu sudah terpampang jelas di depan matanya," indah" ucap miran yg tak dapat menahan rasa kagum nya,itu adalah gaun pernikahan impiannya.

Gaun putih dengan hiasan
warovski lalu hiasan renda yg mengelilingi bagian dada hingga bahu namun tidak menutup seluruhan bagian bahu,gaun itu panjang menyapu lantai,lengkap dengan veil blusher length nya

Ini seperti pernikahan seorang putri kerajaan yang selalu dibaca nya di dongeng,tetapi sang putri menikahi seorang yg ia cintai,pangeran baik hati dan penyayang jauh berbeda dengan calon suami nya itu.

***

Aku kehabisan kata kata diam terpaku di tempatku, sungguh pernikahan ini seperti pernikahan yang sudah dipersiapkan jauh jauh hari
pernikahan ini sempurna untuk kedua mempelai yang saling mencintai. Sayangnya tidak untukku.

"Nona miran,mari bersiap acara akan dimulai sebentar lagi". Ucap seorang lelaki sedikit gemulai mendudukkanku di meja rias.
Orang orang itu mulai melakukan tugas mereka  dari merias wajah dan menata rambut

"Jangan terlalu tebal ya" pintaku pada lelaki gemulai itu
"Tenang saja tuan putri,akan kubuat tuan min hanya menatap mu sepanjang hari"
Pria itu menjawab dengan mengedipkan mata kiri nya.


''Sudah selesai...!!" aku yang terkejut melihat diriku dipantulan cermin hanya diam menatap betapa berbeda nya diriku hari ini

!!" aku yang terkejut melihat diriku dipantulan cermin hanya diam menatap betapa berbeda nya diriku hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal ini membuatku semakin dekat untuk melepas status lajang ku.
Tiga puluh menit sebelum pernikahanku,paman dan bibi belum muncul juga apa mereka tidak datang? Aku dihantui rasa cemas,khawatir gugup perasaan yang sulit ku jelaskan lainnya.

"Nona miran,ayo acara akan dimulai kita harus segera bersiap!" ucap seorang pengapit pengantin yang tak kukenal, aku pasrah jika pernikahan ku tak dihadiri mereka.

Berjalan memakai gaun indah dengan suasana hati gundah,dan perasaan yg tidak bahagia serta kecewa itulah aku dihari pernikahanku.

Aku terhenti seketika melihat kedatangan keluarga park diujung pintu,perasaan ku sedikit membaik karena kedatangan mereka

"Maaf sayang,kami terjebak macet jadi sedikit terlambat" ucap bibi sambil memelukku erat

''Kau cantik sekali sayang" ucap bibi lagi sambil melepaskan pelukannya

"Kupikir kalian tidak akan datang" jawabku hampir menitikkan air mata

"Mana mungkin,inikan hari besarmu!" ucap paman park yg bergantian memelukku

"Terimakasih paman,kau sudah mengerti aku" kataku sambil tersenyum

"Tidak usah berterimakasih ,maafkan paman sudah marah padamu" ucap paman sambil membelai halus kepalaku

''Apa aku tidak dapat pelukan?" teriak pria dengan jas silver casual yang senada dengan rambut nya ia seperti pangeran di dalam dongeng yg kubaca,sekaligus seseorang yang kuharap akan menjadi suamiku

Aku merentangkan kedua tangan ku memberi kode padanya untuk datang dan mendekapku
"Maafkan aku,bertingkah kekanak kanakan" bisik nya di telingaku

"Tidak apa ,kau tau kan aku suka pada anak anak?" jawabku.

Paman memberhentikan drama singkat kami karena sudah saatnya berjalan ke altar calon suami ku yang sesungguhnya sudah menunggu dan aku hampir lupa akan hal itu

Paman menggandeng sampai tiba di depan altar semua para tamu undangan berbisik bisik tentangku semua sorot lampu flash kamera dimana mana saat paman menyerahkan ku kepada calon suami

Kulihat seseorang yang sudah menunggu diujung sana rapih dengan jas hitamnya.
Jujur dia sangat tampan dan gagah dengan setelan itu, mungkin aku akan jatuh hati padaa nya jika kepribadiannya baik sedikit saja.

Pendeta membacakan janji yg diikuti oleh kami berdua setelah itu mempelai lelaki dipersilahkan untuk mencium wanitanya, itulah hal yg paling aku takutkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pendeta membacakan janji yg diikuti oleh kami berdua setelah itu mempelai lelaki dipersilahkan untuk mencium wanitanya, itulah hal yg paling aku takutkan.

Karena di sana diantara para tamu undangan ada seseorang yg kuharapkan untuk menciumku,aku tak ingin ia melihatku disini dicium oleh lelaki lain, ku gelengkan pelan kepalaku tanda penolakan. Tapi wajah nya semakin dekat denganku, kubulatkan kedua bolamata ku memberi tanda padanya untuk menjauhkan wajah nya yang hanya tinggal se centi lagi

Dia tersenyum iblis lalu meraih tangan dan mencium nya seperti nya dia sedang menggodaku sekarang.

Para tamu undangan bertepuk tangan,lalu dia merangkulku untuk menyapa para tamu dan kolega kolega yang sedang berbincang bincang

Mulai dari teman Smp,Sma,kuliah nya dari dalam dan luar negri, menemani nya kesana dan kesini dengan gaun yg menyapu lantai,seperti kaki ku akan patah saja.

Kuharap acara ini akan segera usai aku tak tahan dengan semua ini aku tak suka meramahkan diri..

Dark SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang