Dark Sweet

04

Aku merubuhkan tubuhku ke kasur bermotif snoopy kesukaan ku rasanya hari ini adalah hari yang sangat panjang entah lah atau hanya aku saja yg merasa begitu.

Hari yang panjang karena aku melakukan serangkaian kegiatan yg melelahkan,kabar mengejutkan sampai debatku dengan jimin
Yaa... Aku berdebat dengan nya hari ini,aku tahu ini akan terjadi aku tahu jimin tak akan terima dengan keputusanku

*flashback
Saat aku muncul ,jimin langsung menghampiriku dan melemparkan banyak pertanyaan padaku, aku tak tahu harus mulai dari mana untuk menjawab nya karena kurasa itu semua tak perlu,aku tahu apa yg aku lakukan dan aku bukan anak kecil lagi. Jimin menghentikan langkah ku yg mulai mendahului nya

"Mi ran jawab aku dan jangan buat aku khawatir" ucap jimin dengan raut wajah yg penuh dengan kekhawatiran

"Tidak usah khawatir,dia pria yg baik dia akan membantu kita" jawabku tenang

"Benarkah? Sebagai gantinya apa yg dia minta?"

Awalnya ragu aku untuk mengatakannya tetapi keputusan ku sudah bulat tak perduli sebesar apa dia akan marah nanti aku akan terima "aku akan menikah!"

"Menikah?lelucon macam apa ini? Miran dengan siapa kau akan menikah?hanya aku yg bertemu dengan mu selama ini kan?

"Aku serius ini bukan lelucon,aku akan menikah dua hari lagi dengannya "

Seketika raut wajah jimin berubah ia menampakkan ekspresi itu lg ekspresi kemarahan dan kekecewaan di hadapanku
"Miran apa ini balasan dari bantuannya? Ini berlebihan miran,kau harus nya tau itu kita bisa cari jalan keluar masalah ini bersama,harusnya kau beritahu aku,kenapa kau selalu saja berbuat semaumu?"

"Aku tau apa yg harus aku lakukan,memangnya ada jalan lain untuk menyelamatkan perusahaan ayah? Aku akan melakukan apa saja demi perusahaan ayahku!."

"Kumohon berhenti berkorban tak pernah kah kau berfikir tentang dirimu sendiri? Kau bahkan mempertaruhkan masa depan mu miran! Aku tk tahu apa yg ada dipikiranmu sekarang,tapi kau tidak akan bahagia bersama nya !" ucap jimin sambil mencekram kedua bahu ku dan mengguncangkan nya mencoba menyadarkan ku dengan keputusan yg kubuat secara sadar

"Perusahaan lebih berharga dari diriku,masa depan? Apa aku punya? Tidak bahagia? Itulah diriku sekarang aku sudah biasa tidak bahagia dan itu bukan hal baru bagiku,aku di takdirkan memang untuk itu aku tak mampu membendung air mata ku di hadapannya,mengapa dia harus marah padaku? Tidak tahukah dia keputusan ini sangat berat bagi ku aku tk butuh ocehan nya aku hanya ingin dia dapat mengerti keadaanku
*flashback off

Mengingat kejadian itu membuat sesak dadaku,jujur jimin adalah cinta pertamaku tapi aku tahu dia baik karena hanya kasihan pada nasibku,rumah ini kamar ini akan semakin hampa jika dia tidak lagi datang untuk menemuiku dan aku belum siap jika harus beradaptasi dengan orang lain selain dirinya

Lagi lagi pagi cepat datang entah kapan matahari itu mulai muncul,tak bisakah aku terlelap di malam hari? Aku ingin membiasakan diri dengan itu

Dering telephone mengganggu tidur ku yang baru melewati satu fase,aku tak ingin menjawabnya karena panggilan masuk dari nomor yg tk dikenal tiba tiba nomor yg sama mengirimi ku sebuah pesan singkat "JAWAB !!JIKA AKU MENELFON MU" tanpa harus kubuka dan kubaca aku langsung tahu siapa pemilik nomor ini
Dia menelfon ku kembali dan aku pun terpaksa mengangkat nya

"Halo,ada apa?" jawab ku dengan suara parau

"Matahari sudah tinggi dan kau baru bangun? Wanita macam apa kau?

"Aku baru akan tidur"

"Jangan bilang kau tidak tidur semalaman!"

"Tapi itulah kenyataan nya aku memang tak tidur malam"

"Apa kau itu hewan? Vampire? Atau semacam nya? Kau tahukan besok acara pernikahan kita kenapa kau harus begadang? Nanti kulitmu jadi tidak bercahaya di hari pernikahan aku tak mau menikahi gadis dekil!"

"Yaasudahh....tidak usah menikah denganku" jawabku pelan

"Apaa?kau mengatakan sesuatu barusan?"

"Tidak,tidak baiklah aku akan tidur sampai jumpa besok" aku menutup telephone dan mengakhirinya kuharap besok akan datang terlambat

Thank you for reading :)