15

690 91 11
                                    

Merebahkan tubuh memejamkan mata, melupakan segala beban dipundak adalah salah satu caraku menghadapi kelelahan.Rasa malas pun telah menjalar di seluruh tubuh saat tubuh ini mulai merasa nyaman mendarat mulus pada sofa yang jauh lebih empuk dari sebelumnya. Rasanya aku tak ingin beranjak menoleh memandang beberapa anak tangga di belakang.

Berat rasanya ingin melangkah harusnya aku tidak usah pulang saja hari ini, kepalaku terasa berat menambah pening yang dari tadi sudah mengguncang, setelah mengunjungi ibu aku berhadapan dengan setumpuk dokumen perusaahaan memantau dan mempelajari kinerja perusahaanku.

Jika biasanya aku akan tertidur di balik meja kerjaku ketika kelelahan kini aku harus pulang dan menghadapi situasi lain. Bisa saja aku tidak pulang karena tepar dihadapan layar komputer, tapi jika itu kulakukan maka lelaki itu pasti akan membunuhku. Rasa takut mulai memasuki hatiku, jujur aku sangat takut pada nya, dia memiliki sisi gelap yang sangat mencekam yang bisa menelanku kapan saja.

Bebanku sudah bisa kutepikan sesaat, namun pikiran ku terus saja was-was aku cemas dengan moodnya yoongi hari ini, apa dia sudah pulang atau belum sangat mengganggu benakku, terakhir moodnya cukup bagus, tapi siapa yang jamin itu akan berlangsung lama.

"miran.... Kau baru pulang?" suara dari arah berlawan ditempatku bersandar.

"oh nenek... belum tidur?" tanyaku membetulkan posisi

"kau sendiri mengapa jam segini baru pulang?" tanya nenek sudah duduk tegap dihadapanku meletakkan gelas bening berisi teh herbal yang masih panas karena baru di seduhnya.

"ada banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan..."

"jangan terlalu bekerja keras, kau bukan seorang janda, yoongi masih mampu membiayaimu, seorang isteri harusnya sudah tiba dirumah menyambut suami, yoongi sudah dari tadi pulang,sementara kau baru sampai?" potong nenek saat kalimatku belum selesai.

Nenek benar seharusnya seorang isteri tidak sepertiku dan aku sadar aku bukanlah seorang isteri yang baik, aku bukan seorang isteri yang tertidur disofa sambil menunggu suami nya pulang, bukan seorang isteri yang menyiapkan makan malam untuk suami nya , bukan seorang isteri yang menyambut suami nya dengan pelukan hangat saat dia pulang dengan kantuk dan kelelahan.

tapi aku adalah seorang isteri yang bertahan walau disakiti terus menerus menutupi pengkhianatan yang dilakukan suaminya, seorang isteri yang tetap tinggal meski memiliki banyak alasan untuk pergi.

setelah selesai bicara nenek kembali ke kamarnya dan aku hampir berlari menuju kamar karena aku tahu yoongi tidak akan tinggal diam jika aku berlama lama di sofa.

berusaha tenang dan berjalan normal saat memasuki kamar. aku melihat sosoknya dibalik tumpukan berkas, diatas meja kerja nya. aku berjalan menuju meja rias untuk melepaskan beberapa perhiasaan, sebisa mungkin aku tidak ingin menghiraukan keberadaan dia. Tapi jangan panggil dia yoongi jika dirinya hanya diam tanpa suara saat aku pulang lebih larut dari nya.

"kau baru pulang jam segini?" tanya yoongi memulai perdebatan.

"ada banyak pekerjaan yoong" jawabku pelan tak ingin memancing kemarahan nya.

"apa kau seharian bersama selingkuhan mu itu?" suara yoongi terdengar lebih sebagai menjelaskan daripada bertanya.

"namanya jimin dan dia bukan selingkuhan ku!" kataku sambil melepas pengait rantai di lingkaran leher.

"bukan selingkuhanmu?lalu harus ku panggil apa laki-laki yang menghubungi isteri orang setiap hari, memeluk bahkan berani tidur dalam satu rumah yang sama, entah itu sebuah bentuk pengkhianatan atau memang perempuan nya saja yang murahan" ketus yoongi mengesampingkan berkas yang sudah selesai di tandatangani nya.

Aku hanya menghela napas. Tak berkata apapun lagi, ucapan nya jelas sangat menyakiti hatiku,tapi itulah yoongi, lidah nya lebih tajam dari belati tua yang sudah sering kau asah.

Setelah bantah bantahan ini selesai aku ingin bangkit karena tak ada guna nya aku melawan yoongi sebab debat ini tak berujung pikiran kami jelas berseberangan dan aku di pihak yang kalah.

Sebenarnya ada banyak argumen yang hendak kusampaikan, namun lidah ku kelu sulit rasanya merangkai kalimat yang tepat terasa diujung lidah namun sulit terucap.

Kupikir dengan mengalah saja sudah cukup membuat nya puas tapi bukan yoongi jika dia mendapat kemenangan karena lawannya mengalah, dia punya konsep tersendiri. Mengalah maupun kalah jika belum KO maka masih belum cukup dirasa.

Aku bangkit dirinya juga tapi aku tak berbalik masih berdiri dihadapan meja rias lain dengan dirinya yang berjalan menatap lekuk tubuh ku tajam seperti kalimatnya belum habis diucap belum cukup untuk menyiksa ku.

Tangan tangan besarnya itu sudah bisa kurasakan melingkar disekitaran bahu dan lingkar pinggang ku sangat erat sampai sulit untukku bernapas karena itulah tujuannya.

"yong aku...." ucapku tersengal

"tak suka pria kasar?" sambung yoongi sambil memiringkan kepalanya melirik ku sedikit mencuri kalimat ku yang terpotong

"dengar miran, jika kau tak suka, maka jangan buat aku melakukannya!ingat sayang jangan coba coba mengibarkan kain merah dihadapan seekor banteng!" bisiknya pelan saat menghirup aroma di ceruk leher ku.

Melepasku kasar saat dia selesai bicara membuat meja ini sedikit bergetar saat lutut ku menghantam bagian tumpul sisi depan meja.
Meninggalkan memar kebiruan menambah koleksi bekas luka yang dibuatnya.

Aku kembali terduduk, menunduk malu dengan pantulan wajahku di cermin, diriku yang sekarang bukanlah diriku yang dulu, miran yang sekarang tidaklah sekuat miran yang dulu. Jika dulu miran dirinya selalu disakiti dan di cemooh oleh teman temannya maka dia masih sanggup bertahan sebab ada jimin yang merangkuhnya. Dia punya alasan untuk bangkit tapi kini dinding tempat nya bersandar telah runtuh dan itu karena ulahnya

Jika dulu aku seperti kapten amerika yang gagah dengan perisainya nya maka kini aku seperti thor tanpa palu nya. Kehilangan yang paling berharga menjadikanku bagai serpihan kayu yang termakan rayap...
mungkin aku adalah reikarnasi dari pendosa di kehidupan sebelumnya hingga penderitaanku adalah balasan yang pantas...








too short?? iyaaa maaff ya i'm bit busy this week for next capt dipanjangin deh

Dark SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang