Di sinilah nara sekarang. Berada di pantai bersama miso. Seokjin lebih memutuskan untuk pergi ke kantor nya dan menelpon miso untuk menemani nara. Yasudah. Sebagai istri memang nya nara bisa apa.
Ia hanya melamun dan sesekali menahan air mata nya yang mendesak ingin keluar. Nara lelah dengan semua ini. Seokjin membawa nara ke langit ke tujuh dan detik itu pula seokjin menjatuhkan nara ke dalam lautan yang paling dalam. Nara mengerti sekali jika seokjin amat sangat sibuk. Tetapi apakah nara tidak ada di dalam catatan hidup nya seokjin.
Ingin rasanya nara meluapkan semua nya ke seokjin. Tetapi ia tahu bahwa itu tidak baik. Apalagi seokjin adalah kepala keluarga dan suami nara sendiri.
"Kak nara"ucap miso yang tiba tiba mengngagetkan nara. Entah nara yang melamun atau apa. Tapi nara benar benar baru sadar kalau sedari tadi miso masih berada di samping nya.
"Maaf so. Kakak bener bener lupa kalau ada kamu"ucap nara sambil mengusap mata nya yang sebentar lagi pasti akan mengeluarkan air mata. Bukan nara nama nya kalau ia tidak bisa menahan semua nya.
Miso yang mengerti dengan keadaan kakak ipar nya pun lebih memilih untuk menenangkan nya. Ia mengerti sekali dengan perasaan nara sekarang. Miso juga perempuan. Dan miso pun juga memiliki pacar. Pasti miso akan merasa sangat tersiksa jika pacar nya sama persis dengan seokjin.
"Kalau mau cerita yasudah kak cerita saja. Daripada kak nara diam seperti ini terus kan"ucap miso ,lalu mengajak nara untuk duduk di pasir. Ini bahkan sudah menunjukkan pukul 02 siang. Tetapi miso belum sama sekali mengganti baju seragam nya.
"Salah tidak sih so kalau kakak kecewa sama kakak kamu?"Tanya nara. Rasanya nara memang membutuh kan seseorang untuk di ajak curhat. Mungkin tuhan sedang baik dengan nara. Buktinya saja miso berada di saat saat yang tepat.
Miso menghela nafas nya dengan kasar sambil mengikat rambut panjang nya yang tadi sempat ia gerai. Lama kelamaan memang mengganggu karna selalu tertiup oleh angin.
"Tidak salah ko kak. Kakak tahu kan kalau kak seokjin workaholic dan itu semua memang ada alasan nya kak. Suatu saat nanti kak nara pasti tahu"Jawab miso. Miso sebenarnya ingin sekali membongkar semua rahasia masa lalu nya seokjin. Tetapi ia juga tidak boleh ikut campur dalam rumah tangga kakak nya. Lebih baik seokjin sendiri yang menjelaskan nya ke nara.
Nara yang merasa terlalu ribet pun hanya mengerutkan dahi nya.
"Maksud nya?"Tanya nara sekali lagi. Bukan jawaban yang di jawab oleh miso. Justru miso sekarang menarik tangan nara supaya menikmati siang ini. Miso pun tahu kalau ia tidak boleh terlihat sedih di depan kakak ipar nya ini.
📜📜📜
19:30 p.m
Jam segini seokjin baru saja menyelesaikan pekerjaan nya di kantor. Besok ia harus kembali lagi ke kantor nya. Di kantor sedang banyak masalah. Apalagi mengenai perusahaan 'ert corp' yang sangat licik dalam dunia bisnis. Kepala seokjin benar benar ingin pecah rasanya.
Masalah rumah tangga nya baru selesai sekarang muncul lagi masalah baru. Entah lah. Seokjin sangat lelah. Ingin rasanya ia bermanja manja dengan istri tercinta nya di rumah.
Seokjin tahu kalau tadi nara sempat kecewa karna di hari free nya saja, seokjin harus pergi ke kantor. Kalau bukan karna masalah perusahaan. Seokjin tidak akan mau meninggalkan nara di pantai.
Seokjin yang mengajak dan seokjin pula yang meninggalkan.
[ 67 panggilan tak terjawab ]
[ 46 pesan belum terbaca ]
KAMU SEDANG MEMBACA
My husband is the workaholic ▪seokjin
Fanfiction[ UPDATE KALO ADA WAKTU:" ] "Kapan sih kamu ada waktu untuk aku?" -nara "Pleasee ra. Ngertiin aku. Aku cari uang juga untuk kamu. Jadi tolong. Jangan terlalu ngekang aku gini. Aku cuma minta pengertian kamu aja" -seokjin ©arakyi, 2017