BAB 31

654 57 2
                                    

Sudah 28 hari lama nya seokjin dan nara menjadi menjauh seperti ini. Dimana ada seokjin disitulah nara menjauh. Dan dimana ada nara disitulah rasa bersalah seokjin menjadi makin besar. Bukan nya seokjin ingin menjauh dari kesalahan nya sendiri. Hanya saja seokjin ingin memberi waktu untuk istrinya memikirkan semua keadaan yang ada.

Seokjin pun sudah mengetahui tentang kebenaran yang sudah di dapatkan oleh nara. Bukan miso yang salah karna sudah memberitahu nara yang sebenarnya. Ini semua salah seokjin. Karna ia tidak pernah mempunyai keberanian untuk menjelaskan yang sebenarnya. Ia hanya memikiran dirinya sendiri tanpa memikirkan bagaimana perasaan istri nya.

Semenjak hari itu. Nara selalu bangun awal untuk menyiapkan sarapan dan setelah nya ia lebih memilih untuk menyendiri di kamar tamu.
Sekarang pun kandungan nara memasuki usia 3 bulan. Perut nya pun sudah terlihat sedikit membesar. Yang terpenting menurut nara adalah keadaan janin nya baik baik saja.Untuk masalah yang lain sudah dianggap selesai oleh nara. Karna bagi nya semua nya tidak perlu di selesaikan. Cukup seperti ini saja.

Dan sekarang nara baru selesai keluar dari dalam kamar mandi. Entah kenapa tubuh nya saat ini benar benar lemas dan seperti kekurangan tenaga. Memang sedari tadi malam ia sudah merasakan pusing sekaligus demam. Walaupun hanya nara yang merasakan nya.

"Nara. Kamu kenapa nak?"tiba tiba saat nara hendak naik ke lantai atas Papah kwon muncul dari arah yang berlawanan.

"Kenapa apa nya pah?"tanya nara sambil melanjutkan langkah nya menuju kamar tamu yang berada di lantai atas. Papah kwon yang merasa ada yang tidak beres dengan anak semata wayang nya ini. Hanya bisa diam dan memberi waktu nara untuk menceritakan semua masalah nya. Karna tidak mungkin jika semua nya baik baik saja Nara dan seokjin akan menjauh seperti sekarang ini.

Walaupun seokjin dan nara terlihat satu rumah tetapi mereka serasa hidup sendiri. Semuanya terlihat masing masing. Bahkan mamah dan papah kwon sudah menyadari hal itu ketika kepulangan nara dari rumah sakit.

"Jangan berbohong nak sama papah. Kamu sedang ada masalah dengan seokjin. Papah perhatikan pun kamu dan seokjin sudah hampir jarang terlihat bersama"Ucap papah kwon yang merasa sangat iba melihat rumah tangga anak nya ini. Nara pun serasa seperti sedang di introgasi oleh papah nya sendiri. Iya memang, hanya nara yang berusaha menutupi semuanya dari siapapun. Termasuk orang tuanya.

"Tidak pah. Aku ke kamar dulu ya"ucap nara sambil menunjukan senyum nya. Tetapi papah kwon merasa ada berbeda dari putri nya itu. Ia terlihat sangat pucat dan seperti orang yang sedang menanggung beban nya sendiri.

Disatu sisi memang papah kwon sangat khawatir dengan anak nya itu. Tapi disisi lain papah kwon merasa bangga karna anak nya tidak mau bersusah payah untuk membagi masalah nya. Atau istilah nya anak nya itu tidak mau membebani semua orang.

📜📜📜

Seokjin terbangun ketika matahari mulai memasuki retina matanya. Ia sudah tidak kaget lagi ketika mendapati kasur sebelah nya Kosong. Karna ia sudah paham betul kalau istri nya itu sedang menjauhi dirinya dengan cara nya sendiri.

Kalau seokjin pikir pikir ini sudah hampir satu bulan ia tidak berbicara dengan nara. Setiap ia ingin berbicara pun rasanya mulut nya terkunci sangat rapat. Seokjin hanya khawatir dengan kondisi nara yang akan semakin stres karna memikirkan masalah mereka yang belum ada ujung nya.

Seokjin sudah sangka kalau memang kejadian nya akan seperti ini. Kalau boleh jujur. Seokjin merindukan masa masa mereka bersama dan masa masa dimana mereka belum mengenal masa lalu.

"Seandainya aja aku bisa jelasin semuanya dari kali pertama hyunmi datang!"ucap seokjin yang merasa sangat bersalah. Ia mengacak rambut nya frustasi. Bagaimana tidak frutasi. Ia sedang memikirkan tentang perjanjian nya injae lalu ditambah lagi dengan masalah rumah tangga nya yang tidak ada ujung nya ini.

My husband is the workaholic ▪seokjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang