17

145 33 50
                                    

Ilhoon memberhentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumah Hyeraa. Tak lekas turun dari mobil, Hyeraa justru hanya diam saja, membuat Ilhoon sedikit heran.

"Kamu nggak turun?"

"Kamu ngusir?" Hyeraa melirik Ilhoon.

Laki-laki itu tertawa lalu memeluk Hyeraa, "nggak sayang, bukan gitu. Maksud aku, apa ada yang mau kamu omongin sama aku? Hmm?"

Kini mata mereka beradu.

"Apa yang kamu sembunyiin dari aku?"

Ilhoon tertawa canggung, "sembunyiin apa? Aku nggak sembunyiin apa-apa dari kamu."

"Siapa Jennie?"

Ilhoon tak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat Hyeraa menyebut nama Jennie.

"Sayang, aku kan udah..."

"Jujur sama aku, Ilhoon!" Kini Hyeraa memotong kalimat Ilhoon.

Ilhoon menghela nafas berat.

"Maaf..." Matanya kini beralih ke jalanan depan.

"Apa? Aku nggak butuh maaf kamu, aku cuma mau kamu jujur sama aku."

"Sebenarnya, Jennie bukan sepupu aku. Dia anak dari temen Papaku." Akhirnya Ilhoon mulai jujur pada Hyeraa.

"Terus, kenapa dia tinggal di rumah kamu? Jadi selama ini kamu bohong sama aku?"

"Aku nggak mau kamu marah, karena... aku sama Jennie... mau dijodohin..." Ilhoon menunduk.

"HAH?" Hyeraa tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Sayang, dengerin aku!" Ilhoon meraih kedua tangan Hyeraa, "aku sama sekali nggak pernah nerima perjodohan itu, karna aku cuma sayang sama kamu. Aku akan cari cara supaya mereka membatalkan perjodohan ini."

Seperti ada yang runtuh dalam hati Hyeraa. Dia ingin marah, tapi kepada siapa ia harus marah? Ilhoon? Bahkan Ilhoon pun tidak menginginkan perjodohan ini.

"Minggu ini..." Ilhoon sedikit ragu, "aku mau ajak kamu ke rumah. Aku mau kenalin kamu sama Papa Mama aku, aku mau mereka tau kalo aku punya kamu. Aku harap mereka mau batalin pertunangan aku sama Jennie."

"Kalo mereka tetep nggak mau nerima aku?"

"Sayang, jangan ngomong gitu. Kita harus berjuang buat hubungan kita."

Ada raut kekhawatiran dalam wajah Ilhoon. Bahkan pria itupun sesungguhnya tidak bisa menjamin apakah orang tuanya mau menerima Hyeraa.

***


Hyeraa menatap bagian belakang mobil Ilhoon sampai akhirnya benar-benar menghilang ditelan kegelapan malam. Ia berjalan memasuki halaman rumahnya dan menyipitkan matanya, melihat lampu di rumahnya menyala. Seperti ada orang di dalamnya.

Bang Minhyuk pulang?

Hyeraa masuk ke rumah dan mendapati rumahnya sepi, tidak ada siapapun, namun lampu di ruang tengah menyala. Ia berjalan dan merasa terkejut karena ada seorang pria yang duduk di kursi menghadap komputer.

"Jae..?"

"Lo udah pulang?" Sungjae tanpa memalingkan wajahnya dari layar komputer.

"Lo ngapain di sini? Kok, lo bisa..." Hyeraa bertanya-tanya bagaimana Sungjae bisa masuk ke rumahnya.

"Tadi Bang Minhyuk ke sini nyariin lo, tapi lo belum pulang. Dia bawain ayam goreng buat lo."

Mata Hyeraa beralih menatap meja makan, di sana sudah ada sebuah bungkusan ayam goreng dari Minhyuk.

IF YOU!! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang