25

256 32 21
                                    

Ilhoon segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia pergi meninggalkan rumah sakit setelah melihat ponselnya yang mendapat sepuluh kali panggilan dari Hyeraa dan lima belas pesan yang isinya hampir sama.

Kamu dimana?
Jadi jemput nggak?
Kamu masih sibuk ya?

Begitulah kira-kira.

Dan sekarang ia pergi untuk menemui Hyeraa untuk meminta maaf. Gadis itu pasti sudah sangat marah padanya.

Ilhoon sudah beberapa kali menelepon Hyeraa, namun gadis itu tidak menjawabnya.

Ilhoon segera turun dari mobilnya begitu ia sampai di depan rumah Hyeraa. Berusaha mengetuk pintu pagar rumah Hyeraa.

"Raa.!! Bukain pintunya, Raa! Aku minta maaf, Raa!"

Ia mondar-mandir di depan rumah Hyeraa. Namun gadis itu tidak kunjung keluar.

"Hyeraa! Sayang, aku minta maaf, aku tadi..."

Ilhoon belum menyelesaikan kalimatnya saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Pesan dari Hyeraa.

"Aku nggak apa-apa. Kamu pulang aja, udah malem. Nggak enak sama tetangga."

Ilhoon segera menelepon gadis itu. Namun tetap saja tidak ada jawaban. Ia semakin yakin bahwa Hyeraa kecewa padanya. Akhirnya Ilhoon membalas pesan dari Hyeraa.

"Sayang, maafin aku. Mama masuk rumah sakit. Jadi aku dari kemaren jagain Mama. Maaf ya, kita jalan lain kali yaa. Aku janji."

Terkirim!

Sementara, Hyeraa sedang berada di kamarnya. Duduk di atas ranjang dengan kedua kaki ia peluk di dada. Wajahnya sembab karena menangis. Ia sudah mengenakan baju tidur dan menghapus make up di wajahnya. Ia juga sudah membaca pesan dari Ilhoon.

Hyeraa tidak marah dengan pengakuan Ilhoon yang sedang menunggu Mamanya di rumah sakit. Karena itu akan membuatnya semakin terlihat egois. Toh justru lebih baik jika ia sedang bersama Mamanya, itu artinya hubungan Ilhoon dan Mamanya sudah kembali membaik.

Hanya saja, Hyeraa kecewa mengapa Ilhoon tidak memberinya kabar. Mengapa ia tidak memberitahu Hyeraa jika Mamanya sedang dirawat. Apa dia melupakannya?

***

Matahari bersinar cerah. Langit membiru membuat siapapun menjadi semangat menjalani kegiatan pagi ini. Begitupun dengan Hyeraa. Ia sudah bersiap untuk pergi kuliah.

Ya, dia memutuskan untuk berangkat kuliah karena sudah dua hari ia hanya menitip absen pada Sungjae. Lagipula dia sudah bosan di rumah, ia rindu teman-teman di kampusnya.

Ia keluar pagar dan berniat menunggu Sungjae untuk pergi bersama.

"Astaga!"

Hyeraa terkejut saat seseorang tiba-tiba sudah berada tepat di depan pintu pagar dengan sebuket bunga mawar berwarna pink.

"Selamat pagi, Princess. Maukah kamu memaafkan aku?" ucap pria itu di balik buket bunga.

Hyeraa tahu sekali siapa orang itu. Ia pun tersenyum, pipinya merona. Rasanya sulit untuk berlama-lama menyimpan kemarahan terhadap orang ini.

"Yah, Ilhoon! Apaan coba pagi-pagi udah ngagetin orang aja? Untung aku nggak pingsan!"

"Aku dimaafin nggak?" ucap Ilhoon yang masih menyembunyikan wajahnya di balik buket bunganya.

"Oke!" Hyeraa mengambil buket bunga mawar dari tangan Ilhoon.

Berpura-pura ngambek, Hyeraa segera berjalan meninggalkan yang masih terkejut dengan sikap Hyeraa yang sudah memaafkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IF YOU!! (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang