6

53 9 3
                                    

Vey pulang dengan senyum yang selalu mengembang, Vario sudah terlebih dulu pulang karena takut ayah mereka tahu.

Saat Vey masuk ke dalam rumah, dia tidak sengaja mendengarkan pembicaraan ayah dan kakaknya.

"Kamu bermain bersama Vey?"

"Iya, saya hanya ingin tahu keadaannya saja"

"Bagaimana dengan kamu yang menggelitik Vey?"

Vey sempat terkejut, rupanya ayahnya itu sedang memata-matai mereka dari kejauhan.

"Itu karena saya ingin melihat dia bersenang-senang lalu dia akan meratapi nasib buruknya!"

"Kamu masih ingat perjanjian kita bukan?"

Vario hanya menjawab dengan gumaman.

"Kalau begitu jauhi Vey mulai detik ini! Jika kamu masih melanggar maka saya akan menghukummu!" kata Tristaria lalu keluar dari ruang kerjanya.

Vey segera berlari ke arah pintu keluar lalu berpura-pura masuk ke dalam kembali.

"VEY PULANG" teriaknya.

Tristaria hanya memandang Vey lalu masuk ke dalam kamarnya.

Vey menghela nafasnya, lalu dia menemukan Vario yang sedang menatapnya datar.

"A....ku pu...lang" kata Vey ragu-ragu.

Vario hanya menatapnya datar lalu masuk ke kamarnya dan membanting pintu dengan keras. Vey sempat terlonjak kaget karena Vario yang membanting pintu kamarnya.

"Apa kakak marah dengan Vey?" gumamnya lalu dia naik ke atas untuk masuk ke kamarnya.

Vey mengganti pakaiannya, lalu dia menidurkan badannya di tempat tidur hingga dia tertidur dengan pulas.

🌟🌟🌟

Vey sekarang sedang makan malam bersama keluarganya, ralat hanya dia saja yang menganggap keluarga tetaplah keluarga.

Vario dan Tristaria sedang bercanda gurau, sering juga Vey tersenyum saat mendengar candaan yang dibuat oleh Vario.

"Kak, yah, aku ke atas dulu ya?"

Tidak ada yang menjawabnya, bahkan untuk meliriknya saja tidak.

Vey tetap tersenyum dengan mereka, walau hatinya sangat nyeri. Bagaimana tidak. Ketika semua orang menganggap yang lain ada namun hanya kita sendiri yang tidak dianggap, itu akan sangat menyakitkan dibanding luka saat kita terjatuh.

Tanpa sadar air mata Vey terjatuh.

Apa Vey tidak ada artinya lagi di depan mata ayah? Vey tahu kak Rio sedang bersandiwara, tapi kenapa harus seberat ini? Perasaan baru tadi Vey melihat senyuman kak Rio!

"Nona Vey!" kata seseorang yang tak lain adalah Bi Surti.

"Iya bi?" jawab Vey sambil menghapus air matanya.

"Bisa bibi bicara sebentar dengan Nona?"

"Tentu bi" jawab Vey lalu membukakan pintu untuk Bi Surti masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa bi?" tanya Vey sambil tersenyum, namun senyuman yang di dalamnya terdapat kesedihan yang mendalam.

"Bibi tahu nona sedang tidak enak hati dengan tuan besar, tapi nona harus yakin setelah hujan turun maka akan ada pelangi yang muncul"

"Vey tahu bi, tapi Vey gak mau jadi pelangi yang hanya muncul sebentar!"

Bi Surti hanya tersenyum mendengar kata-kata dari anak majikannya itu.

Dream and RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang