9

60 8 0
                                    

Vey sekarang sedang berada di dalam WC sekolah.

Saat Vey keluar dari WC tersebut, Vey langsung di sekap oleh seseorang dan

BUUUGH

Vey pingsan karena diberi obat bius.

🌟🌟🌟

Vey tersadar dari pingsannya lalu dia mengedarkan pandangannya. Saat dia mengetahui bahwa dirinya bukan berada di tempat yang dia kenal, Vey langsung mencoba untuk melepaskan ikatan yang berada di kaki dan tangannya.

"Jangan berusaha kabur sayang" kata seseorang yang suaranya tidak asing bagi Vey.

"A.... Ayah"

"Hahahaha senang bisa bertemu dengan kamu sayang!"

"Lepasin yah hiks hiks hiks" kata Vey sambil menangis.

"Tidak sebelum kakak-kakak dan papimu datang kesini!"

"Ayah jahat!"

"Ayah memang jahat, karena kamu yang membuat ayah seperti ini" kata Tristaria sambil berjalan mendekat ke arah Vey.

"Kamu tahu siapa yang bikin bunda meninggal?" tanya Tristaria sambil mencekam kedua pundak Vey dengan kuat, yang membuat Vey meringis kesakitan.

"Kamu Vey! Kamu yang bikin bunda meninggal"

"A.... Ayah lepasin"

Tiba-tiba Suara dobrakan pintu terdengar.

BRUUUGH

"LEPASKAN VEY!" ucap Vario dengan tegas.

PROOK PROOK PROOK

Tristaria menepuk-nepuk tangannya, lalu membalikkan badannya.

"Good boy, kamu datang lebih cepat dari dugaan"

"Lepaskan Vey!"

"Tidak sebelum ini!"

Tristaria menjentikkan jarinya, lalu datanglah beberapa orang berbadan besar dengan pisau di tangan mereka.

Vario melihat sekitarnya lalu dengan percaya diri dia langsung menyiapkan kuda-kudanya.

"Habisi dia!"

Mereka menyerang Vario dengan bersamaan, Vario sempat kewalahan namun lambat tapi pasti Vario mengalahkan orang-orang tersebut.

Namun saat Vario lengah, Vario terkena sebuah pisau yang menancap di perutnya. Dengan paksa dia mencabut pisau tersebut lalu melemparkan kepada orang yang melemparnya.

Vey tidak bisa menahan tangisannya karena melihat perut Vario yang mengeluarkan darah segar.

"Kakak hiks hiks hiks"

"Rupanya pergerakanmu masih lincah seperti dulu"

"Ssst diam kau brengsek"

"Kita lihat sebentar lagi! Bisakah kamu bertahan nak?"

Tiba-tiba datanglah 3 orang berbadan besar yang dengan siap menyerang Vario tanpa senjata sedikitpun.

Dream and RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang