Dream and Rain

10

Cinta itu datang dengan sendirinya, bagaikan hujan yang selalu datang tiba-tiba.

🌟🌟🌟

Vey dan Raqilla baru saja sampai di sekolah, sampai tiba-tiba seseorang memanggil mereka.

"Pppsssttt" katanya dengan sedikit berbisik.

Raqilla yang mendengarnyapun langsung memegang tangan Vey.

"Apaan sih Qil?!" kata Vey dengan nada tidak suka.

"Itu" kata Raqilla sambil menunjuk sebuah mobil berwarna merah.

"Apaan?"

Raqilla langsung menarik tangan Vey untuk mendekati mobil tersebut.

"Apaan sih Qill?"

"Itu..."

Kata-kata Raqilla terputus karena sapaan seseorang.

"Hai"

Raqilla yang tadinya ingin memprotespun menjadi bungkam.

"Nama lo Vey bukan?"

Vey mengangguk.

"Lo? Siapa?"

"Gue Reihan Rizal Dilanova, anak baru di SMA ini" jelas laki-laki yang tadi berbisik.

Raqilla hanya menatap wajah tampan milik laki-laki itu tanpa mengedipkan matanya.

"Oh" jawab Vey dengan acuh.

"Gue bisa minta tolong dengan lo?"

Vey yang tadinya ingin melangkahkan kakinya untuk pergi, harus dia urungkan karena perkataan Reihan.

"Ada urusan apa gue sama lo?"

"Gak ada sih! Tapi lo mau ya bantuin gue?"

Vey menatap Raqilla, sedangkan Raqilla hanya menganggukkan kepalanya sebagai pertanda bahwa dirinya harus menerima permohonan dari Reihan

"Apa yang harus gue lakuin and apa yang bakalan gue terima?"

Reihan nampak berpikir sejenak, tak lama dia langsung menjawab pertanyaan Vey.

"Gampang! Lo harus jadi pacar gue, karena ini sangat mendesak! Imbalannya? Lo bisa minta apa aja yang lo mau dari gue!"

Vey nampak berpikir, lalu dia menganggukkan kepalanya.

"Deal?" tanya Reihan sambil mengulurkan tangannya.

"Deal!" jawab Vey sambil membalas uluran tangan Reihan.

Setelah itu Vey dan Raqilla pergi meninggalkan Reihan.

"Vey"

Vey hanya menjawab dengan gumaman saja.

"Bisa tukeran sama gue gak?"

"Apanya?"

"Gue pengen jadi lo? Gue pengen jadi pacar Reihan walau cuman sementara"

"Lo suka?"

"Maybe"

Vey menghembuskan nafasnya.