"bae jinyoung, cepat bangun sayang. Kau tidak ingin terlambat kan ke sekolah barumu ?"
Seperti suara alarm otomatis, bae jinyoung langsung membuka matanya perlahan. Mencoba untuk membiasakan cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya. Dan lantas jinyoung menggerakkan badannya *istilahnya mulet kalau kalian gatau 😆
"NEEEEE" jawab jinyoung sambil menguap.
Ini hari pertama jinyoung berada di Seoul, tempat kelahirannya dan kedua orang tuanya. Karena sejak umur 5 tahun, jinyoung dibawa orang tuanya ke Jepang, mengikuti sang ayah yang mengurusi cabang perusahaannya di Jepang.
Setelah merasa nyawanya kembali, jinyoung langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah barunya.
Masih ada 40 menit lagi sebelum bel masuk sekolah, jinyoung sudah bersiap dan sekarang dia sedang sarapan bersama kedua orang tuanya.
"Jinyoung-ah, di sekolah nanti jangan melakukan hal yang aneh-aneh araachi ?"
"Ne eomma. Memangnya aku pernah melakukan hal aneh apa selama aku di Jepang eoh ?" Jawab jinyoung sambil memanyunkan bibir kecilnya itu.
"Yaa tidak ada sih, tapi eomma hanya- "
"Ne ne eomma, arrayo. " Sela jinyoung di tengah-tengah kalimat yang dilontarkan eommanya.
Sang ayah pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat perdebatan kedua yang orang yang dicintainya itu.
"Sudah sudah, tidak di Jepang tidak di Korea,kalian berdebat saja"
"Entah, eomma yang mulai duluan" jawab jinyoung sambil mencomot keju dari piringnya.
"Eeiiyy, eomma hanya menging-"
"Sudah sudah. Uri Jinyoung sudah 17 tahun yeobo. Pasti diapun sudah tau mana yang baik dan buruk untuk dirinya" ucap sang appa menengahi perdebatan antara eomma dan anak ini.
Jinyoung menganggukkan kepalanya,tanda dia setuju dengan appanya. Toh dia sudah 17 tahun, berarti dia sudah tau mana yang baik dan buruk untuk dirinya.
Jinyoung melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, 25 menit lagi bel di sekolahnya berbunyi dan dengan segera jinyoung menyelesaikan sarapannya dan berpamitan kepada appa dan eomma."Aku berangkat dulu, appa eomma. Aku takut terlambat di hari pertama sekolah" jinyoung melangkah menghampiri sang eomma, guna mencium kedua pipi sang eomma.
"Eoh, berangkatlah. Hati-hati" ucap sang eomma yang sudah melihat anak satu-satunya berjalan menuju sekolahnya.
Jinyoung berangkat ke sekolah menggunakan white ducati keluaran terbaru miliknya yang baru saja datang kemarin saat dia menginjakkan kakinya di tempat kelahirannya.
Dengan menggunakan helm yang senada dengan motornya, jinyoung langsung menancapkan gasnya menuju ke Seoul of Performing Art, sekolah barunya.
20 menit bagi jinyoung untuk sampai di sekolah barunya. Setelah memakirkan motornya di parkiran khusus murid, jinyoung melepas helmnya dan merapikan penampilannya kembali. Dan jangan lupa senyuman di wajah kecilnya itu.
"Kau sangat tampan bae jinyoung" monolog jinyoung sambil menatap ke kaca spion motor miliknya.
Jinyoung berjalan masuk ke dalam gedung sekolah barunya. Tetapi dia tidak tahu ruangan-ruangan di dalamnya dan sekarang dia sedang memcari ruangan tata usaha.
"Eeuumm, dimana letak tata usahanya?" Jinyoung celingukan kesana kemari guna mencari letak ruang tata usaha.
"Kenapa sekolah ini sepi sekali? Kemana semua orang?" Batin jinyoung. Dia terus berjalan sampai akhirnya dia berpapasan dengan seorang namja manis dengan bibir merahnya yang menggoda iman, kuatkan imanmu baejin -bjy
Namja yang membuat jinyoung terpesona itu pun semakin berjalan mendekat kearahnya dan itu semakin membuat jinyoung terpana dengan wajah cantiknya itu. Ommo apakah aku ada di surga sekarang, batin jinyoung.
Jinyoung yang sedang berkhayal pun sampai tidak sadar bahwa dia mulai mengikuti namja cantik itu dari belakangnya.
Jinyoung terus mengikuti namja itu, sampai akhirnya yang diikuti merasa ada seseorang dibelakangnya sedang mengekori dirinya.
Namja itu berbalik dan "siapa kau ?"
Jinyoung yang kaget pun akhirnya berhenti beberapa meter di belakang dan mulai sadar dengan kelakuannya.
"A- a- aku.. aku- "
"Kenapa kau mengikutiku?" Sela namja cantik itu.
Jinyoung pun hanya mengerjapkan matanya dan mulai berpikir. Setelah sekian lama berpikir, Jinyoung akhirnya sadar dengan tujuannya.
" Aku ingin ke ruangan tata usaha. Tapi aku tidak tau dimana" balas jinyoung.
Namja yang ada di depannya pun hanya menatapnya tajam tanpa reaksi apapun."Ruangan tata usaha ada di ujung lorong ini, dibelakangmu" jawab namja cantik itu.
"Aahhh ne , gamsahamnida" jinyoung sedikit membungkukkan badannya. Dan saat dia menegakkan badannya, namja cantik yang memberitahunya sudah menghilang.
"Yaahh, kemana perginya namja cantik itu?" Kepala jinyoung bergerak kesana kemari untuk mencari keberadaan namja yang membuat dirinya terpesona hanya dalam sekejap.
Akhirnya jinyoung membalikkan badannya dan pergi menuju ruang tata usaha. Hmm, aku akan mencarinya nanti, batin jinyoung.
Setelah sampai di ruang tata usaha dan bertemu seorang guru, akhirnya jinyoung mengetahui letak kelasnya, kelas 11-1. Dia berjalan mengekori sang guru yang kebetulan hari ini beliau akan mengajar di kelasnya.
Jinyoung berdiri di samping pintu masuk kelasnya dan menunggu sang guru mempersilahkannya untuk masuk.
"Anak-anak, kalian akan mendapatkan teman baru, saya harap kalian akan membantunya selama berada disini. Silakan masuk"
Sang guru memanggil anak baru itu. Dan jinyoung pun masuk ke dalam kelas.Dipandanginya kelas 11-1 ini dengan seksama dan kedua matanya menangkap sosok namja yang dicarinya. Namja yang duduk di pojok kelas dengan kepalanya yang menghadap ke luar jendela.
'Akhirnya, aku menemukanmu' batin jinyoung.
"Nah, silakan perkenalkan dirimu"
"Annyeong haseyo, Bae JinYoung imnida. Senang bertemu dengan kalian dan aku harap kita bisa berteman dengan baik" jinyoung membungkukkan badannya dan tersenyum ramah kepada teman-teman barunya.
"Ja, silakan duduk. Kau bisa duduk di samping samuel di sebelah sana" sang guru menunjuk seorang murid dengan wajah bulenya yang duduk di samping namja yang dicarinya.
Dengan senang hati Jinyoung langsung berjalan menuju kursi yang di maksut.
"Hai bro, samuel imnida" namja yang berada di samping jinyoung ini mengajaknya bersalaman. Dan dengan senang hati Jinyoung menjabat tangan samuel.
"Jinyoung" balas jinyoung. Jujur saja, kedua matanya tidak pernah lepas dari namja yang berjarak dua bangku darinya itu. Sungguh, jinyoung merasa sangat beruntung hari ini dan mungkin hari-hari berikutnya juga dia akan beruntung karena dia bisa menemukan namja cantik yang mungkin telah mengambil hatinya itu.
'terima kasih eomma karena omelanmu tadi aku bertemu dengan malaikat cantik itu, akhirnya aku bisa lebih dekat dengan dia' batin jinyoung sambil tersenyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.
Hhhh chapter ini akhirnya selesai ^_^
Siapa yahh yang dimaksut si jinyoung itu hehehe 😏
Hehehhe terima kasih buat yang udah baca dan ngevote ff abal-abalku ini 🙇🙇🙇See you next chapter gaess
Jangan lupa votement yess 😎😎😎Gamsahamnida *bow
KAMU SEDANG MEMBACA
congratulations [END]
FanfictionCerita cinta klasik yang dialami oleh seorang Park Jihoon. Bxb ⚠ Winkdeep always ❤ Genre gak sesuai ✌ SEQUEL ➡ TIME SPENT WALKING THROUGH MEMORIES 😊