Setelah kejadian kemarin, Jinyoung benar-benar membuktikan ucapannya. Ucapannya untuk berada di sisi Jihoon, untuk berada di samping Jihoon dan selalu ada untuk Jihoon. Ia benar-benar melakukannya.
Pada awalnya Jihoon tidak menggubris ucapan Jinyoung waktu itu dan berpikir hanya sebagai angin lalu. Tetapi pada kenyataannya berbeda. Sudah hampir tiga minggu seseorang itu selalu mengikutinya.
Jihoon yang selalu terlihat sendirian kemanapun dan dimanapun, kini terlihat 'bodyguard' yang berdiri di belakangnya.
Seperti saat ini, saat Jihoon berjalan di koridor menuju kantin, 'bodyguard'nya itu mendampingi Jihoon.
Pertama, saat Jihoon mengantri makanan di counter makan, ia sudah berdiri tegak di belakang Jihoon.
Kedua, saat Jihoon berjalan menuju meja, 'bodyguard'nya juga mengikuti Jihoon, bahkan sampai mengusir Hyeongseob yang kebetulan saat itu sudah berada di samping Jihoon.
Dan juga seperti saat ini, saat Jihoon berjalan menuju toilet, sang 'bodyguard'pun mengikutinya bahkan hampir sampai masuk kedalam, jika Jihoon tidak menghentikannya.
"Yak, apa kau akan terus mengikutiku ? Bahkan sampai ke toilet sekalipun kau akan tetap mengikuti ku?" Tanya Jihoon kesal.
"Ani." Balasnya sambil menggeleng-gelengkan kepala dengan polosnya.
Jihoon yang melihat itu, hanya bisa memendam kekesalannya dan kembali masuk ke dalam toilet dan menguncinya dari dalam. Dan sang 'bodyguard' itu dengan setia berdiri di depan pintu toilet yang Jihoon tutup.
.
.
.
Sekarang mereka berdua ada halaman depan sekolah, mereka ahh Bukan Jihoon lebih tepatnya yang akan berniat pulang tetapi ia mengurungkan niatnya karena seseorang di sampingnya ini.Jihoon menghentikan langkahnya, secara otomatis seseorang di sampingnya juga berhenti.
Jihoon mulai kehilangan kesabarannya. Ia menghela nafas kasar dan menatap seseorang yang berada di sebelahnya ini.
"Yak, Bae Jinyoung.. apa kau tidak memiliki kegiatan lain huh ? Kenapa kau selalu mengikutiku ?" Tanya Jihoon sebal.
Sedangkan Bae Jinyoung yang ada hadapannya ini hanya tersenyum.
"Aku sungguh muak melihatmu selalu berada di belakangku, kemanapun dan kapanpun selalu ada kau. Kau kira aku anak kecil yang perlu diikuti."
"Iya memang kau anak kecil, anak kecil yang sangat menggemaskan." Usil Jinyoung.
Jihoon kembali menghela nafas. Dia sudah lelah mengahadapi Jinyoung.
"Aku akan selalu berada di sampingmu, akan menjadi orang yang selalu ada untukmu dan akan aku akan membuatmu menjadi orang yang akan selalu membutuhkanku." Ucap Jinyoung dengan keyakinan di hatinya bahwa ucapannya akan terwujud.
Mereka saling menatap tanpa ada kalimat satupun yang keluar dari bibir mereka berdua. Tetapi sesungguhnya, mereka sedang berperang dengan pikirannya masing-masing.
Beberapa saat terdiam, akhirnya Jihoon yang memutuskan kontak mata mereka dan pergi meninggalkan Jinyoung.
"Yak, Jihoon-ah tunggu." Jinyoung berlari mengikuti Jihoon dan mereka berdua berjalan bersama menuju rumah.
Dan tambah mereka sadari, ada seseorang yang selalu mengawasi mereka dari kajauhan. Dan tampak ketidaksukaannya atas kedekatan Jihoon dan Jinyoung.
.
.
.
Musim semi sebentar lagi akan berakhir dan digantikan dengan musim panas. Sekolah-sekolah yang ada Korea Selatan mulai sibuk. Entah itu mengisi hari-hari dengan kegiatan kesiswaan, pentas seni atau berlibur bersama.Seperti halnya saat ini, semua kelas 11 di Seoul of Performing Arts melakukan kegiatan kesiswaan yaitu berkemah selama satu minggu di kawasan Songnisan National Park.
KAMU SEDANG MEMBACA
congratulations [END]
FanfictionCerita cinta klasik yang dialami oleh seorang Park Jihoon. Bxb ⚠ Winkdeep always ❤ Genre gak sesuai ✌ SEQUEL ➡ TIME SPENT WALKING THROUGH MEMORIES 😊