enough

455 63 13
                                    

Setelah menolak 'mari kekantin' dari hyeongseob, jihoon melangkahkan kakinya menuju perpustakaan. Bukan karena untuk menolak ajakan temannya itu tetapi memang ada yang harus ia kerjakan disana.

Jihoon berjalan dengan santai menuju perpus yg letaknya berada di pertigaan antara tangga dan ruang kelas.

5 menit berjalan, akhirnya jihoon sampai di tujuannya. Dia menyapa petugas penjaga perpustakaan dan berjalan menuju barisan rak buku di depannya.

Dia mulai mencari-cari buku incarannya. Mulai dari bawah sampai atas rak, dia telusuri dan sampai akhirnya jihoon menemukan bukunya.

Baru 10 menit membaca, jihoon merasa ada seseorang yang berdiri tepat disamping kanannya.

"Ada yang ingin aku jelaskan" ucap lelaki disamping nya itu.

Jihoon meletakkan kembali bukunya dan berjalan keluar
"Taman belakang" ucap jihoon singkat tanpa mengalihkan pandangan menuju lawan bicaranya.

Lelaki yang berada di sampingnya pun mengikuti jihoon dari belakang. Mereka, baik jihoon atau lelaki di belakangnya tidak mengucapkan sepatah katapun. Dan mereka juga tidak menyadari bahwa ada sosok lain yang sedang mengikuti mereka berdua.

Taman belakang sekolah,tujuan mereka. Dan dari pertama sampai beberapa menit mereka disini, tidak ada kata satupun yang keluar. Mereka masih berperang dengan pikiran mereka masing-masing.

Dan jangan lupa, untuk seseorang yang mengikuti dua orang yang ada di depan sana. Dia berdiri atau lebih tepatnya bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari dua orang yang berdiri disana. Dan dia berusaha tidak terlihat dan berisik saat dia menjalankan misinya, mengintip.

"Kalau tidak ada yang ingin kau katakan , aku akan- "
Ucapan jihoon berhenti tatkala seseorang yang berdiri di belakangnya memegang lengan kanan jihoon yg akan beranjak pergi dari sana.

"Dengarkan aku. Aku akan jelaskan - "

"Apa lagi yang harus kau jelaskan ? Bukankah semuanya sudah jelas, guanlin-ah"

Guanlin yang mendengar selaan jihoon hanya bisa menghela nafas kasar dan berusaha mencari kalimat yang tepat untuk menjelaskan semuanya ke kekasihnya itu , ahh mungkin mantan kekasih, entahlah.

"Aku dan seonho hanya teman. Dia sudah aku anggap sebagai adikku sendiri. Kemarin yang kau lihat itu hanya- "

"Hanya apa? Hanya mengantarkannya pulang karena kasihan dia pulang sendirian?" Sela jihoon di tengah-tengah penjelasan guanlin.

Guanlin bingung dan berusaha lagi untuk mencari kalimat agar jihoon percaya.

"Aku dan hyeongseob juga berteman, bahkan sejak aku dan hyeongseob di dalam kandungan, aku sudah berteman dengannya. Tetapi aku tidak sepertimu. Berteman tetapi menggenggam tangan satu sama lain,menyandarkan kepala dibahumu,saling menggoda satu sama lain. Dan juga, kau memanggilnya 'chagiya' ya kan" ucap jihoon panjang.

Guanlin panik dan kalau kalian mlihatnya, guanlin mengeluarkan keringat dingin. Dia merasa seperti penjahat yang ketauan oleh polisi. Guanlin tidak mengeluarkan sepatah katapun.

Sedangkan jihoon yang melihatnya hanya tersenyum remeh. Dia sungguh sangat lega telah mengungkapkan apa yang dia simpan setelah kejadian itu.

Dan jangan lupakan seseorang yang sedang mengintip mereka berdua dari balik pohon. Dari ekspresinya bisa dibilang dia sangat terkejut dengan tangan di mulutnya dan bola mata yang membesar setelah mendengar pernyataan lelaki cantik disana. Dan dia berusaha untuk tidak teriak dan melanjutkan aksinya.

"Aku tidak tau sejak kapan hubungan kalian dan siapa yang salah disini, kau yang memang ingin berkhianat dari aku atau seonho yang menggodamu. Aku tidak tau" ucapan jihoon menohok hati guanlin sehingga dia tidak bisa berkata barang sekata pun.

Jihoon sudah sangat mempersiapkan hatinya untuk ini. Karena satu alasan, dia tidak ingin menangis hanya karena seorang pengkhianat. Walaupun dia mungkin masih mencintai pengkhianat itu.

"Aku dan seonho berteman baik. Dan dia adalah orang yang baik dan ceria. Jadi ... "
Ucapan jihoon berhenti dan mengalihkan pandangannya yang semula ke arah lain sekarang ke arah mantan kekasihnya, guanlin.

"jangan kau khianati dia seperti kau mengkhianatiku. Cintai dan sayangi dia seperti kau mencintai dirimu sendiri. Dia masih terlalu lemah untuk merasakan hal yg seperti ini."

Guanlin yang mendengar nasehat dari jihoon hanya bisa diam, dia sungguh tidak menyangka dengan tindakan jihoon kepadanya. Dia berpikir jihoon akan memukulinya, memakinya atau bahkan membuatnya koma di ranjang rumah sakit. Tetapi ternyata berbeda 180 derajat.

Entah ini direncanakan atau spontan yang jihoon katakan tadi, tapi jihoon benar-benar mengatakan itu. Seolah hatinya terlindungi besi baja yang kuat disaat sakit ibarat pedang sedang menghunus tepat di hatinya.

Selanjutnya jihoon hanya tersenyum dan menepuk pundak kanan guanlin seolah mengisyaratkan bahwa dia sudah ikhlas dengan semua ini.
Jihoon melanjutkan kembali langkahnya dan pergi meninggalkan guanlin yang tidak bergeming sedikitpun.

Sepeninggalnya jihoon dari taman belakang dan guanlin yang masih betah berdiri seorang diri disana, namja yang berdiri dibalik pohon itu juga masih diam di tempat. Kedua matanya mengikuti arah jihoon pergi. Dan hatinya perlahan menghangat dan debarannya semakin terasa kencang, sungguh dia sangat terpesona setelah apa yg dilakukan jihoon tadi.

Eeehheeeiii selesai Juga chapter ini
Bingung sebenarnya mau nerusin cerita selanjutnya, tapi setelah ngelihat uri winkdeep 😍😍😍

Btw
데뷔 축하해 워너원들 🎉💜💛💚💙

Ngelihat show-con mereka kemaren
Gw histeris sendiri cuyy 😍😍😍
Jinja jeongmal daebak wanjeon heol~ wahhh daebak 😙😙😙😙😙

Energetic jinja daebak 😘😘
Waahhhh akhirnya wanna one debut
Tetep solid yess
Wannable tetep dukung wanna one yaa 😘😘😘

내 마음 숙에 저장 💙💙💙💙

congratulations [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang