promise

414 49 0
                                    

Jihoon terbangun dan saat ia melihat jam, jarum menunjukkan pukul 6 pagi. Kepalanya terasa pusing, ia mencoba untuk duduk dan mengingat apa yang terjadi semalam.

Seketika raut wajahnya berubah setelah mengingat kejadian semalam yang membuatnya berakhir di pelukan Jinyoung.

"Oh iya Jinyoung dimana ?"

Jihoon menolehkan kepalanya ke kanan ke kiri guna mencari keberadaan Jinyoung.

Kosong, hanya dia sendiri di kamarnya.

Jihoon menuruni ranjangnya dan berjalan keluar kamar. Dan ketika ia menyusuri ruang tamu, ia melihat Jinyoung yang sedang tertidur di sofa.

Jihoon menghampiri Jinyoung yang terlihat sangat lelap dan Jihoon kembali ke kamarnya untuk mengambilkan bantal dan selimut untuk Jinyoung.

Lalu Jihoon kembali dengan membawa bantal dan selimut di tangannya. Ia berjalan sangat pelan agar tidak menganggu tidur Jinyoung.

Dengan perlahan, Jihoon mengangkat kepala Jinyoung dengan tangan kirinya dan tangan kanannya mengambil bantal dan setelah itu ia memposisikan dengan nyaman bantal itu.

Setelah memasang bantal, Jihoon kembali memasangkan selimut ke tubuh Jinyoung. Dan tidak sengaja saat ia memasangkan selimut ke tubuh Jinyoung, Jihoon menatap wajah Jinyoung yang sedang terlelap dengan berjongkok di depan tubuh Jinyoung.

Jihoon memperhatikan baik-baik wajah seseorang yang selalu ada di sampingnya, Bae Jinyoung. Ia menatap mulai dari rambut hitam yang sangat pas dengan kulit Jinyoung, turun ke alis lalu ke mata, Jihoon ingat bagaimana mata itu menatapnya dengan tajam tapi lembut, setelah itu turun ke hidungnya lalu ke bibirnya. Bibir itu yang selalu berhasil membuatnya hatinya tenang.

Sadar atau tidak, Jihoon tersenyum kali ini. Ia merasa seperti seseorang yang beruntung karena bisa dekat dengan Jinyoung. Walaupun ia masih gengsi untuk mengakuinya.

"Sudah puas menatapku ?"

Jihoon terkejut dan badannya langsung mundur sedikit ke belakang.
Sedangkan Jinyoung, ia tersenyum dengan mata yang masih tertutup.

"Aku tahu kalau aku tampan."

Jinyoung membuka matanya dan menatap wajah Jihoon yang menurutnya sangat lucu.

"Mwo- mwoya ? Kau sudah bangun ?"

"Eoh, sejak kau menaruh bantal di kepalaku."

Jihoon termangu di tempatnya dan itu membuat Jinyoung tertawa. Jihoon langsung memanyunkan bibirnya lucu.

"Aigoo, jangan marah. Aku memang tidak sedang mengerjaimu. Mianhae."

Jinyoung masih saja tertawa dan Jihoon masih merengut. Jinyoung akhirnya menghentikam tawanya dan beranjak dari sofa.

"Lebih baik sekarang kita sarapan, aku yang akan memasak."

Jinyoung mengulurkan tangannya. Jihoon yang melihat uluran tangan itu, awalnya ragu-ragu tetapi setelah melihat wajah tampan Jinyoung, akhirnya ia menerima uluran itu.

Mereka berdua akhirnya sarapan bersama. Dengan candaan yang dilontarkan Jinyoung, membuat suasana sarapan pagi ini berbeda dari biasanya bagi Jihoon.

KRING

Sebuah panggilan membuyarkan kegiatan mereka. Dan Jihoon langsung mengangkat panggilan yang tertuju pada nomernya.

CHANYEOL HYUNG

"Yeoboseyo hyung, apa kau-"

Jinyoung yang kebetulan masih mengunyah makanannya hanya diam dan memperhatikan Jihoon yang sedang menjawab panggilan. Tetapi setelah itu, Jinyoung menghentikan kegiatannya karena melihat raut wajah Jihoon yang berbeda dari sebelumnya.

congratulations [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang