Accident

1.1K 14 0
                                    

Part ini masih mengandung adult thing..

maafkan aku.... :D

happy readin ^^

**************************************************************

Dalam hati Liam menggerutu. Bisa-bisanya seorang gadis datang ke rumahnya dengan keadaan mabuk dan meminta untuk beristirahat dikamarnya. Padahal Sophia bisa saja langsung pulang ke rumahnya sendiri dan beristirahat sampai kapanpun di kamar yang ia miliki.

            Setelah menimbang beberapa kemungkinan, Liam membawa Sophia masuk ke dalam kamarnya. Dengan dali tak ingin membiarkan seorang gadis berpergian dengan penampilan yang awut-awutan dan dalam keadaan mabuk. Sophia memeluk erat tubuh Liam saat lelaki itu membopongnya mendekat ke tempat tidur.

            Dengan paksaan, Sophia menarik tubuh Liam bersamanya saat ia mulai merebahkan diri di kasur milik Liam. Sehingga tubuh Liam berada di atas tubuhnya. Sophia tersenyum puas. Bisa membuat Liam berada tepat di atas pangkal pahanya.

            Liam menggigit bibirnya sendiri saat Sophia menggerakkan pinggulnya. Menggesekkan apa yang ada di pangkal pahanya dengan apa yang ada dipangkal paha Liam dengan gerakan teratur. Liam menghela nafas panjang, melepas tangan Sophia yang melingkar di lehernya dengan paksa. Ia tak ingin suatu hal buruk terjadi jika ia tak mengambil tindakan dengan cepat.

            Sophia mengerang. Ia hampir berhasil menguasai tubuh Liam, karena selangkanannya tadi merasakan suatu yang menegang di balik celana Liam.

            Tidak tahan dengan libidonya yang mulai tinggi, Sophia mengeluarkan sex toy yang ia letakkan di dalam tasnya. Dengan gerakan cepat ia melepas high heels yang ia kenakan. Kemudian menyikap dress yang ia kenakan sampai mempertontonkan paha dan selangkangannya yang tak tertutupi apapun.

“What the fuck!” Liam mengumpat dengan kesal karena ulah Sophia yang seakan tak ada orang dihadapannya. Sudah bisa ditebak, Sophia pasti telah melakukan sex sebelum datang ke basecamp One Direction. Bad attitude dari seorang Sophia Smith yang telah diketahui oleh Liam tanpa ada yang memberitahunya.

Sophia kembali merebahkan punggungnya di atas tempat tidur Liam setelah merasa apa yang dibutuhkan sudah siap. Ia menekuk lututnya sehingga ia dalam posisi mengangkang, dengan kangkangan yang berada tepat di depan Liam yang duduk di sofa depan tempat tidur miliknya. Sophia menyeringai. Memasukkan sex toy ke dalam lubang vaginanya dengan gerakan perlahan.

Membuat Liam yang memainkan ponsel di depannya tak bisa berkonsentrasi karena erangan yang keluar dari mulut Sophia.

Karena tak puas dengan hanya sex toy yang mengisi seluruh ruang vaginanya, Sophia menggerakkan tangannya untuk meremas kedua gundukan yang ada di dadanya sendiri di balik dress tanpa lengan yang ia kenakan. Tak puas denga itu, Sophia mengeluarkan salah satu gundukan itu dan mencoba untuk melumatnya dengan bibirnya sendiri. Membuat Liam semakin tak karuan, dengan kesal Liam mengacak rambutnya.

Liam berjalan mendekat ke arah Sophia yang sedang melakukan sex dengan bantuan toysex. Sophia tersenyum memang, karena pada akhirnya Liam mendekat ke arahnya.

Namun seketika, senyum Sophia memudar. Karena Liam hanya mendekat untuk meletakkan selimut menutupi tubuhnya yang sudah berantakan dengan dress yang dikenakan berada di atas perutny karena kedua gundukan dadanya keluar dari sarang.

Sophia mendesah hebat. Dengan sesekali meneriaki nama Liam yang sama sekali tak melakukan apapun kepada tubuhnya. Liam hanya menggelengkan kepalanya. Ini bukan pertama kalinya Sophia membuka kedok jalangnya di kamar Liam.

Liam hendak keluar dari kamarnya setelah memastikan tubub telanjang Sophia telah tertutup. Dan betapa terkejutnya Liam saat ia membuka pintu kamarnya. Kekasihnya yang asli berdiri di depannya. Dengan tatapan yang tajam seakan tak percaya dengan apa yang disajikan di hadapannya.

Kayla berfikiran bahwa kekasihnya itu telah melakukan hubungan sex dengan Sophia. Membuatnya menjatuhkan airmata pada pipinya.

“Tunggu Kayla!?”Liam berteriak tak karuan karena Kayla yang berlari meninggalkannua.

Walau bisa mendengar panggilan Liam, KAyla tak memepdulikannya. yYang ada dipikirannya adalah ia harus pergi sebelum hatinya semakin terluka.

“Kayla!” sebuah tangan menggenggam pergelangan tangan Kayla dengan erat, bisa dikatakan mencengkram. Karena genggaman tangan itu membuat Kayla sakit. Kayla membalikkan tubuhnya, menghadap si pemilik tangan Dengan sangat terpaksa sehingga tubuhnya menajdi memunggungi pintu karena aku ditarik paksa oleh pemilik tangan yang mencengkram tangannya.

Kayla mendukkan kepalanya dalam-dalam. Tak ingin membuat lelaki di depannya melihatnya menangis dengan rapuh.

The Boys yang menyaksikan itu, hanya bisa diam. Tak ingin mencampuri urusan kedua pasangan itu. dan mereka sudah bisa menebak apa yang terjadi. Sophia mencari gara-gara lagi. Harry geram. Ia bangkit dari sofa menuju kamar Liam untuk menemui Sophia. Harry telah beranji kepada dirinya untuk tak membiarkan Kayla tersakiti, bahkan menangis oleh apapun.

“Ini semua tidak seperti yang kau pikirkan, Kee..”ucap Liam lirih. Tak mengerti apa yang harus dikatakan kepada gadisnya.

“Kee? Lihat aku...” Liam memengang dagu Kayla, kemudian mengangkatnya. Menyebabkan kedua mataku menatap wajahnya. Perasaan Liam bercampur aduk. Ia merasa salah telah membiarkan Sophia masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan mabuk yang kemudian melakukan sex dengan bantuan toy sex.

Dan ia juga sangat salah. Membiarkan kekasihnya untuk melihat pemandangan yang akan membuat Kayla hancur berkeping-keping sebelum Liam bisa menjelaskan semuanya kepada Kayla dengan benar.

“Nggak seperti yang aku pikirkan? Kenyatanya uda ada di depan aku Liam! Aku lihat sendiri! Dengan kedua mataku!” Dengan tangan yang terbebas dari cengkraman Liam, Kayla membersihkan pipiku dari airmata dengan kasar.

“Kamu salah paham, Kee..” Liam menundukkan kepalanya.

Menyebabkan kedua pasang mata kami bertemu. Dan menyebabkan Kayla tak sanggung menahan airmata yang bahkan keluar dengan semakin derasnya. Kecewa yang mendalam adalah perasaan Kayla saat ini. Tak pernah terbayangkan dibenakya, Liam akan melakukan hal sejijik ini. Dan setelahnya ia berada di hadapan Kayla dengan tampang tak bersalahnya.

Kepala Kayla menunduk lagi,  tak kuat untuk terus-terusan menangis di depan Liam. Orang yang justru membuatnya menangis. Dengan segala kekuatan yang masih tersisa. Kayla melepaskan tangan dari cengkraman Liam. Dan sisanya. Pergelangan tangan Kayla terasa sakit walaupun tak dicengkram oleh Liam.

“Kee, dengarkan aku dulu...” tangan Liam bergerak terangkat.

“Jangan menyentuhku!!” teriakku seraya munduk menerima aksi dari Liam yang menurut perasaanku akan memegang pipiku.

“Kee?”

Kayla menatap mata Liam dengan wajah yang sudah tak karuan kecewanya. Liam bisa melihat kekacauan di wajah Kayla beserta kekacauan di hati Kayla karena salah paham. Liam tau pasti Kayla sanat tersakiti, melihat Sophia dengan kedaan telanjang di atas ranjang Liam, padahal Liam sama sekali tak menyentuhnya.

Tangan Liam kembali terulur, dan sekarang telah berada di kedua pipi Kayla. Dengan keras dan paksa Kayla melepaskan tangan Liam. Mata Liam terbelalak setelahnya.

“Aku bilang, jangan sentuh!!!”

Kemudian Kayla pergi meninggalkan basecamp One Direction dengan wajah yang hancur, ambur adul tapi lebih kacau dan ambur adul lagi hatinya.

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang