Too Young

4 0 0
                                    

HALLOOOOOOOO

WELCOME BACK EVERYONE!

It took me years to write this fanfic again, but hope you still enjoy it as much as I do HEHEHE

much love - K



Kayla's PoV

Liam menepati janjinya untuk merayakan natal di London bersamaku. Tak ku sangka jika kedua orang tua Liam dan kedua kakak perempuannya menyetujui saran Mama untuk ikut serta merayakan natal bersama dengan menginap di rumah kami. Well keluarga Payne telah menginap selama dua hari di rumahku, tepatnya mereka menempati rumah kecil yang ada di belakang bangunan utama rumah keluarga Edward. Hei bukan maksudku untuk membuat keluarga kekasihku menempati rumah yang sempit, itu kemauan pihak orang tua yang menginginkan dua keluarga kecil untuk saling dekat satu sama lain sebelum menjadi besan, katanya.

Its December 24th already. Its mean! The oldest guy on group's birthday. Yap, Louis's birthday's today. Aku berencana untuk membeli kado dengan Liam. Dan ternyata ia sudah ada di ruang keluarga saat aku menuruni tangga dari lantai dua. Kedua orang tuanya dan kedua orang tuaku berbincang dengan layar TV yang menampilkan film Home Alone 5.

Aku berdiri mematung di anak tangga terakhir. Melihat keakraban kedua orang tuaku dengan orang tua Liam. Dan aku rasa, kedua kakak perempuan Liam telah pergi menikmati London sekaligus berburu kado untuk Louis yang acara ulang tahunnya tahun ini dirayakan di London. Dan hanya mengundang kerabat terdekat Louis, well he bring his family to London. Ia telah mempunyai rumah di London, and the party will be in there tonight.

"Mau pergi sayang?" tanya Mama yang pertama kali menyadari keberadaanku.

Semua mata tertuju kepadaku kemudian. Senyum mengembang pada wajahku. Tak menyangka keluargaku dan keluarga Liam akan menjadi sedekat ini.

"Ya, aku dan Liam akan mencari kado untuk Louis." Aku duduk di lengan sofa di samping Papa.

Liam yang duduk di sofa samping Papa membuat ia mudah untuk menggapai tanganku. Ia menggenggam tanganku dengan erat. Papa yang melihat tanganku digenggam segera melingkarkan lengannya pada pinggangku. Membuatku berada dalam lindungan lengan-lengan lelaki yang aku sayangi.

"Sebaiknya kalian segera melanjutkan hubungan kalian kejenjang yang lebih serius." Ujar Geoff—ayah Liam mentap aku dan Liam secara bergantian.

"Ya, kalian harus segara menikah." Timpal Papaku.

"Aku baru satu tahun kuliah dan Papa menyuruhku untuk menikah?" tanyaku tak percaya. Bagaimana mungkin.

"Its fine, kamu dan Liam tunangan dulu. Dan ketika kau lulus kuliah hukum kalian harus meresmikan hubungan kalian dalam pelaminan." Timpal Mamaku dengan semangat.

Aku mendengus kesal. Kemudian menatap Liam meminta pertolongan. Aku justru dihadiahi Liam dengan gerakan ibu jarinya pada punggung tanganku dengan senyuman di wajahnya.

"I can't find the right time to propose her yet. So I guess not engagement for now or few days again."

Damn, apaan sih Liam ngomongnya kayak gitu. "I have to go now." Kataku kesal. Meninggalkan pembicaraan yang sama sekali aku belum siap untuk membahasnya.

Menikah diusia muda bukanlah hal yang kuinginkan. I should have myown career. Cita-citaku bukanlah menjadi ibu rumah tangga yang meunggu suami untuk memberi uang. Tidak, aku bukan seperti itu. Aku ingin menjadi dewan tinggi dalam pemerintahan seperti yang selama ini aku bayangkan. Dan berhubung aku ada di Inggris, aku ingin menjadi duta Indonesia di Inggris. Sound creepy, I know.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang