9

1.3K 78 60
                                    

"Hope you like my stories and can apreciate them. Please vote or comment 'Cause if you do it. It can be my Vitamin and spirits to make a nice stories. Thankyou"

***
"Mommy.. lusa aku akan pergi ke Italia untuk bertemu dengan tuan Christian.." Taeyeon berucap kepada Tiffany, saat ia akan merebahkan dirinya di atas kasur.

"Berapa hari sayang?" Tiffany menjawab sambil mengoleskan body-lotion di lengannya, dan sesekali membersihkan wajahnya menggunakan pembersih wajah.

"Kemungkinan sepuluh hari.."

"Itu lama sekali dad.. kapan kau ambil cuti dan berlibur bersama aku dan juga Wendy?" Tiffany telah selesai, dan berniat ikut masuk di selimut yang sama dengan suaminya.

"Setelah urusan-ku selesai di Italia. Kita akan pergi ke Thailand atau kemana-pun yang kalian mau.."

"Really?"

"Yes.. sure.."

"Call.."

***

"Hati-hati dad.. jangan menggoda gadis seksi disana" Tiffany dan Wendy mengantar Taeyeon ke bandara untuk terbang ke Italia. Keberangkatannya sebentar lagi.

"Aku tidak akan tergoda dengan wanita disana, karena kau sudah tercantol dihati-ku sayang.." Taeyeon mengecup bibir istrinya dengan lembut, lalu beralih kepada Wendy dan mencium putri semata wayang mereka.

"Cepat pulang dad.. lalu kita main lagi dipantai" Wendy mencubit hidung ayahnya dan meminta ayahnya agar segera pulang, anak menggemaskan ini terus memeluk ayahnya seperti koala yang terus menempel di pohon bambu. Susah terlepas.

"Kau tidak ingin sesuatu dari Italia?" Taeyeon bertanya kepada Wendy namun anak itu hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat lalu berucap, "Aku hanya ingin daddy cepat pulang, dan kita main bersama dipantai. Hanya itu saja"

"Okey, setelah daddy pulang dari sana kita berlibur ke Thailand"

"Yagsok?"

"Ne.. yagsok"

"Horaaay!"

"Nah anak pintar sekarang kau turun, pesawat daddy sebentar lagi akan terbang.." Taeyeon mulai menurunkan Wendy, namun kaki anak itu tidak mau terlepas dari pinggang ayahnya. Ia tidak mau ayahnya cepat pergi.

"No!..." Bocah itu mengeratkan pegangannya terhadap Taeyeon, dia tidak menginginkan ayahnya pergi. Tiffany yang melihat hal itu hanya tersenyum dan menenangkan putrinya, lalu menasehatinya. Ini hal yang wajar, anak seusia Wendy memang sedang sangat manja kepada orangtuanya. Tiffany mengambil Wendy lalu menggendongnya, anak itu sedang meraung dan menangis dengan keras, dan terus meracau.
Tiffany menyuruh Taeyeon untuk segera pergi, biarkan dia yang mengurus Wendy.
Taeyeon melangkah dengan langkah yang berat, tidak tega melihat anaknya meracau seperti itu. Dia sadar bahwa dirinya sangat sibuk dengan pekerjaan hingga jarang berkumpul bersama keluarganya, melihat Wendy bersikap manja dan ingin diperhatikan dan Taeyeon jarang sekali memberikan hal itu, membuat dirinya seperti orangtua yang amat jahat. Dia menengok sekali lagi, dan Wendy masih menangis digendongan Tiffany. Rasanya dia ingin kembali dan membatalkan kepergiannya, tapi dia tidak bisa, jadi dia terus melanjutkan jalan dan mulai hilang dibalik ramainya orang-orang di bandara.

"Hey sayang... dengarkan mommy.. daddy hanya pergi sebentar" Tiffany menghapus airmata Wendy dengan sayang dan merapihkan kembali poni anaknya yang acak-acakan, dia menenangkan anak itu yang masih menangis sesegukkan.

LOVE, TAEYEON [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang