13

1.6K 107 22
                                    

***

Tiffany sedang membeli beberapa keperluan bulanan, dia hanya pergi berdua dengan Wendy. Memilah-milah bahan masakan dan berbagai macam sayuran dan juga buah. Dengan telaten dia mencari kualitas yang terbaik. Sedangkan Wendy kecil hanya berjalan mengikuti ibu dan juga troli yang dibawa dengan menurut, sambil sesekali dia melihat kekanan dan kekiri, berharap menemukan hal-hal yang menarik.

"Mommy.." dia menarik baju ibunya.

"Ada apa, sayang?" Tiffany menolehkan kepalanya kebawah, sambil melihat putrinya.

"Aku mau es krim" menunjuk kedai es krim yang ada dipojok, dengan pembeli yang sangat ramai.

"Okey, setelah mommy menyelesaikan ini. Nanti kita kesana, ya?" Tiffany mengelus rambut Wendy dengan halus.

"Tapi aku mau sekarang, mommy!.." kembali menarik baju ibunya dengan sabar. Rasanya kepala anak kecil itu akan meledak-ledak jika tidak dituruti.

"Okey, kita pergi kesana" Tiffany menghela nafas, dia akhirnya menuruti kemauan putrinya. Wendy langsung berlari dengan terburu, dia sudah tidak sabar untuk mencicipi sebuah es krim.

"Paman! Tolong buatkan aku es krim dengan choco chips yang banyak.." setelah mengantri lama akhirnya dia bisa mencicipi es krim dikedai itu.

"Terimakasih, paman" Wendy tersenyum girang, dia telah mendapatkan es krimnya. Lalu berjalan kearah ibunya.

"Mommy... aku sudah dapat"

"Kau bisa duduk disana dulu, sayang? Mommy ingin mengambil barang yang kurang. Nanti mommy kesini lagi. Tunggu dan jangan kemana-mana, okey?" Tiffany mengarahkan Wendy untuk duduk disalah satu meja kedai es krim itu. Karena jarak barang yang dia cari cukup jauh, dia tidak ingin membuat Wendy lelah.
Wendy hanya mengangguk dan menunggu dengan senyum sumringah.

"Harusnya disini.." Tiffany sedang menjelajah diantara rak barang yang akan dia cari.

***

"Mau apalagi kau kemari, brengsek!" Taeyeon menunjuk seseorang yang sedang berdiri didepan pintu ruangannya. Dengan perasaan kesal dia menghampiri orang itu, dan menarik kerah kemeja itu dengan kuat.

"A..aku... aku hanya ingin meminta maaf, Taeyeon" dia adalah Luke, laki-laki yang telah mencumbu istrinya. Dengan tekad berani, dia datang menghampiri Taeyeon. Setelah dia berucap untuk meminta maaf, seperti biasa dia akan mendapatkan pukulan keras diwajahnya.

"Dengan kelakuan bejad mu. Kau masih berani menampilkan wajahmu dihadapan-ku, sialan!" Dia memukul wajah Luke dengan perasaan yang berkecamuk. Dia ingin membuat Luke mati ditempat, tapi disatu sisi dia memikirkan putrinya.

'"Maafkan aku Taeyeon. Tolong maafkan aku. Setelah ini aku akan pergi dan tidak akan menampilkan wajah hina ku dihadapanmu. Biarkan aku pergi dengan perasaan bersalah yang hilang. Tolong maafkan aku!"

"Tidak akan! Cepat kau pergi dari ruanganku dan jangan menampilkan wajah sialanmu itu dihadapan keluargaku. Jika kau ingin hidup, cepat pergi!" Taeyeon kembali menarik kerah laki-laki itu dan melemparnya keluar dari ruangan. Dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi. Para pegawai yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka, dibuat terkejut dengan amarah Taeyeon yang meledak-ledak.

"Penjaga, tolong bawa orang ini pergi!"

"Aku bisa pergi sendiri, jangan menyentuhku!" Luke langsung menepiskan tangan para penjaga. Dia bangkit dan berdiri, sambil menatap Taeyeon yang sedang memburu.

LOVE, TAEYEON [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang