14

442 24 9
                                    

"Luke, keluar kau sialan!!" Taeyeon menggedor-gedor sebuah rumah, dia dengan gemas memukulnya.

"What the hell, Kim Taeyeon?" Marcia keluar dari dalam dan memberikan tatapan mendalam.

"Dimana Luke? Aku akan menghajarnya!" Dia berusaha masuk kedalam untuk mencari adik sepupunya, namun langkahnya terhadang oleh Marcia.

"Sinting! Kau datang kemari hanya ingin menghajar anakku, dasar idiot! Dia sudah pergi dan tidak ada disini."

"Jangan bersekongkol dengan anakmu yang biadab itu, Marcia!" sebuah tamparan keras mendarat di pipi Taeyeon dan dia terdiam. Taeyeon meraba pipinya yang terasa panas, dan menatap Marcia dengan penuh kuat.

"Anakku sudah tidak disini. Jadi jangan mencarinya, dan dia sudah meminta maaf kepadamu bukan? Karena kau! Aku dan juga keluargaku harus tinggal dirumah jelek ini. Sialan, kau telah memenangkan hati kakekmu! Apa kau belum cukup puas?!"

"Pergi dari rumahku!" Marcia lanjut mengusir Taeyeon dengan keras, lalu membanting pintu dengan kasar. Taeyeon pergi beranjak lalu kembali menelpon anak buahnya untuk terus mencari anaknya yang hilang.

"Hyun-sik, lanjutkan pencarian Anakku!"

****

"Paman, apa kita sudah sampai?" Wendy terbangun dari tidurnya dan kini dia sedang berada disebuah ruangan.

"Belum sayang. Perjalanan kita masih cukup jauh. Apa kau ingin pergi untuk melihat-lihat sekitar?" Seseorang duduk ditepi ranjang sambil mengusap rambut hitam halus milik Wendy dengan lembut.

"Woah, apa aku sedang berada disebuah kapal pesiar?" Wendy sangat takjub ketika ia keluar dari ruangan dan menemukan dirinya berada disebuah kapal pesiar yang sedang melaju.

"Ya. Kita akan pergi berlibur sayang.."

"Apakah ayah dan juga ibuku tahu bahwa kita akan pergi berlibur, paman?"

"Sure, mereka tahu. Dan akan menyusul nanti"

"Okay, boleh aku pergi untuk melihat-lihat?"

"Tentu, mari kita lihat lumba-lumba di ujung sana"

"Paman kapal ini akan menuju kemana? Kapan kita sampai?" Wendy dengan kaki mungilnya mencoba untuk berjinjit untuk melihat ikan dari laut.

Ia begitu menggemaskan.

"Nanti, kamu juga akan tahu.. kamu pasti akan menyukai tempat ini nantinya, Wendy."

"Kapan Mommy dan Daddy akan menyusul?"

"Mereka sedang dalam perjalanan juga.."

"Aku mengantuk paman.."

"Ayo kita kembali ke kamarmu, dan paman akan membangunkanmu jika kita sudah sampai"

****

"Sial! Siapa yang menculik anakku, Keparat!" Taeyeon membanting apapun yang ada disekitarnya. Tingkat kepanikannya sudah sampai di ubun-ubun. Dia mengutuk kepada siapapun yang membuatnya kalut.

"Hyun-sik, cepat hubungi detektif Jang. Apakah sudah ada update terbaru tentang anakku" Taeyeon kembali menghubungi Hyun-sik melalui telepon selular, dia mengharapkan sebuah kabar baik

"Ajhuma, Aku bodoh sekali" Tiffany masih sesenggukan menangisi kehilangan anaknya. Diapun ikut mengutuk dirinya sendiri karena telah lalai dalam menjaga seorang anak.

LOVE, TAEYEON [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang