10

1.4K 95 47
                                    

"Hope you like my stories and can appreciate them. Please vote or comment 'Cause if you do it. It can be my vitamin and give me spirits to make nice stories. Thankyou"

***

Di cerita ini-kan memang genrenya mature, jadi maafkeun dakuh jika banyak kata-kata kasar dan juga vulgar yang sering muncul dibeberapa chapter atau mungkin hampir semuanya di cerita ini. Untuk kalian, yang masih berkenan untuk berkomentar. Tetap dijaga ya bahasanya. Dakuh buat cerita ini tidak ada niatan untuk menjelekan atau-pun menebar kebencian untuk para tokoh-tokoh-ku di cerita ini. Jadi mohon jika berkomentar, gunakan bahasa dan etika yang baik ya. Salam sayang dari dakuh.
-Eirene Kim 

***

"​BAJINGAN! Sini kau!" Dia melangkah menghampiri Luke dan juga Tiffany, dia menarik tubuh Luke lalu melemparnya ke tembok. Tiffany menahan selimut yang menutupi dirinya, dia sedang ketakutan dan menangis panik. Taeyeon memergoki mereka.

Taeyeon menghajar Luke tanpa ampun, Tiffany berteriak untuk menghentikan Taeyeon yang secara membabi buta memukul Luke tanpa henti.

"Taeyeon.. hentikan..!" Tiffany berusaha menarik Taeyeon dan juga Luke, tapi yang ada malah dia terbanting kebelakangan, karena Taeyeon mendorongnya.

"Kau! Sama seperti ibu-mu sialan! Ku pikir kau berbeda. Tapi nyatanya kau sama saja dengan Harden!! Bangsat! Ku-bunuh kau!" Taeyeon kembali menghajar Luke yang sudah hampir sekarat, laki-laki itu seperti kerasukan.

"Taeyeon ku-mohon hentikan!!.." Tiffany berteriak histeris, lalu ajhuma menghampiri kamar majikan mereka, dan ikut memisahkan keduanya.

"Nyonya ada-apa ini?" Ajhuma yang panik segera memanggil pembantu pria yang lain untuk memisahkan tuan-nya dan juga Luke.

"Kau! Pergi dari rumahku! Ajhuma dan yang lain bawa manusia ini pergi keluar. Jangan di obati atau memanggil ambulans. Biarkan dia mati dijalan!"

Ajhuma memanggil pembantu yang lain termasuk Hyun-sik untuk membawa Luke keluar dari hadapan Taeyeon, dan menuruti segala keinginan tuan mereka.

"DAN KAU TIFFANY! APA YANG ADA DI OTAK-MU, HA?!" Taeyeon menghampiri Tiffany yang sedang berada disudut kasur, dia menghampiri dan menampar istrinya dengan kencang. Emosi masih mengelilinginya.

"Ku-katakan sekali lagi. Apa yang ada di otak-mu?!" Dia berjongkok dihadapan istrinya yang sedang menangis, menarik dagunya untuk mempertemukan mata Tiffany dengan miliknya. 

"Jika kau masih kekurangan segalanya dan juga kau merasa, aku ini kurang untuk dirimu juga. Kenapa kau tidak bilang?! Kenapa kau memilih Luke? Dia sepupu-ku sendiri!" Taeyeon mencengkram Tiffany dengan erat, ia berusaha untuk tidak berteriak kepada Tiffany.

"Jawab aku, atau aku akan menampar-mu lagi, Tiffany!" Taeyeon terus berucap, tetapi Tiffany lebih memilih untuk membungkam mulutnya.

Tiffany meringis merasakan panas yang menjalar di pipinya, ketika Taeyeon benar-benar menamparnya untuk kedua kalinya. Taeyeon tidak pernah main-main dengan ucapannya, dan Tiffany memancingnya.

"Apa aku masih kurang untuk dirimu?!" Taeyeon berkata kembali dengan geram.

"Aku menikah dengan-mu dihadapan Tuhan! Dan aku bersumpah kepada ayah-mu dan juga Tuhan untuk membuatmu bahagia dan juga aman, Tiffany! Aku sudah bersumpah, dan sumpah-ku tidak pernah aku lupakan! Kenapa kau membalasku seperti ini? Coba katakan.. Kenapa?!" Ketika Taeyeon akan menamparnya kembali, Tiffany berucap dengan sangat pelan. Karena suaranya tenggelam oleh rasa takut.

LOVE, TAEYEON [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang