"MENGYOOO BANGOOON!"
Pagi sekitar jam delapan, Rose udah anarkis di rumah orang. Untung kakak Mingyu—Bang Kai, jangan dibaca bangke, ya!—udah biasa. Kalo kedua orang tua Mingyu sih, tinggal di Korea. Pulangnya enam bulan sekali. Di rumah cuma ada pembantu, tukang kebun sama supir.
Kalo Rose juga cuma tinggal sama Mama Park, Bang Chanyeol dan Dino yang masih SMA. Papa Rose kerja di Autralia, pulangnya nggak tentu.
"Meeeng! Bangon!" teriak Rose lagi sambil narik selimut merah marun Mingyu. Cowok jangkung itu hanya memakai kolor tanpa baju. Beruntunglah Rose bisa bebas ngeliat Mingyu yang setengah telanjang itu. Di luar sana banyak cewek yang ngantri di kolam renang demi ngeliat Mingyu topless.
"Buset ini anak nggak dingin apa?" Rose mengambil remot AC yang berada di atas meja belajar Mingyu dan mematikannya.
"Gyuuuuu! Bangun!!!" seru Rose lagi.
Mingyu hanya berhem, lalu merubah posisi tidurnya membelakangi Rose. Karena kesel, Rose mendorong tubuh Mingyu sampai dia terjatuh.
Bruuuk!
"Aaaaw!" Mingyu mengaduh kesakitan, ia berusaha bangun sambil mengelus punggungnya. "Lo ngapain pagi-pagi ke sini? Gue hari ini nggak ada kelas!" marah Mingyu, lalu ia duduk di pinggir ranjangnya.
"Gara-gara chat lo semalem bego!" Rose duduk di samping Mingyu sambil mukulin cowok itu dengan brutal.
"Eh, anjir! Gue salah apa?!" Mingyu berusaha memegang kedua tangan Rose agar dia berhenti mukulin dia.
"GARA-GARA CHAT LO SEMALEM BANG CHAN MARAH SAMA GUE!" teriak Rose.
Mingyu diem sebentar, dia ngelepasin tangan Rose lalu ngakak kenceng banget. "HAHAHA... SUKURIN! MAMPOS!"
"ANJIR!" Rose kembali memukuli Mingyu lebih kencang dari tadi. Sebisa mungkin Mingyu melindungi tubuhnya dengan tangan tapi mulutnya nggak bisa berhenti ketawa.
Dia udah ngebayangin Bang Chanyeol ngamuk-ngamuk ke Rose. Bang Chanyeol sih emang udah kenal banget sama Mingyu, cuma dia itu tipe kakak yang over, sensitif dan berpikiran sempit. Terlebih Rose anak cewek satu-satunya di rumah. Jadi, Chanyeol harus melindungi adiknya.
Rose berhenti mukulin Mingyu. Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan memunggungi Mingyu.
"Kok bisa chat lo di baca sama Bang Chan? Emang nggak lo hapus?"
"Semalem gue langsung tidur. Tadi sebelum berangkat kerja, dia minjem HP gue. Terus ya gitu deh. Gara-gara lo ngirim emot cium ke gue, sih! Jadi menarik perhatian Bang Chan, kan!" omel Rose.
"Ya elah, orang gue cuma bercanda doang. Kakak lo terlalu serius hidupnya. Iya, ntar gue telepon. Kali ini apa yang disita sama Bang Chan?"
Rose kembali memutar tubuhnya menghadap ke Mingyu. "Album oppa-oppa gue, Gyu! Huhuhu..." Rose menekuk wajahnya semelas mungkin, tapi Mingyu malah menepuk kening cewek itu cukup kencang.
"Yaaak!" Rose mengaduh kesakitan, lalu mengelus keringnya.
"Sakit ya? Sini cium dulu biar sembuh." Mingyu udah manyun-manyun gemes, siap-siap nyium kening Rose. Dengan cepat Rose menoyor Mingyu sampai cowok itu terjungkal ke belakang.
"Gue balik. Bye!" Rose berdiri dan berjalan ke arah Pintu. "Jangan lupa telepon abang gue!"
"Ngapain buru-buru balik, sih? Sini aja dulu!"
"Gue ada kelas jam sepuluh," kata Rose yang mau buka pintu kamar Mingyu.
"Masih lama juga. Ntar gue anterin," tawar Mingyu dan Rose hanya tersenyum simpul.
"Gue udah janjian sama Jaehyun. Bye!" Setelah mengatakan itu, Rose pun keluar.
"NYABE AJA TERUS SAMA SI JAE!" teriak Mingyu.
"OKE! SIAP LAKSANAKAN!" balas Rose dan membuat Mingyu mendengus kesal.
***
5 Agustus 2017
A.n:
Bodamat gue mau dobel update 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Mingyu & Rose ✔
FanfictionIsinya tentang Mingyu dan Rose. Udah gitu aja. ©Soul-A, 2017