• empat •

5.6K 823 76
                                    

Sekitar jam tujuh malam...

Chat:

Mingyu: yang lagi dimana?
Mingyu: malmimg gak nyabe sama cowok lain kan?

Lima belas menit telah berlalu, tapi Rose nggak bales chat dari Mingyu. Cowok itu ngeliat ke jendela dan lampu kamar Rose mati.

Mingyu: ros!
Mingyu: lo gk jalan sama jae kan?

Lima belas menit kemudian...

Mingyu: sumpah lo ngeselin banget!

Rose: apaan sih lo berisik banget!
Rose: gue d rumah lg nnton tv sama mama, hp lagi gue charge.
Rose: lo tuh yg lebih ngeselin!

Mingyu: hehhe
Mingyu: d rumah ada singkong goreng keju
Mingyu: mau nemenin makan gak?
Mingyu: sekalian ngapelin gue:))

Rose: *otw rumah lo sambil bawa piring*

Mingyu: yah sianjir-_-
Mingyu: gak romantis bgt lo nyet

Rose: makasih:))

Mingyu: yaodah buruan ke rumah

Rose: aturan mah lo yg ke rumah cewek, bukan cewek yang k rumah cowok njir-_-

Mingyu: masa gue harus nyamperin cowok sih ros :|

Rose: pengen ngomong kasar jadinya:))

Mingyu: kasar:))

Rose: bukain pintunya!
Rose: gue udah di depan.
Rose: gerbang rumah lo di kunci

Read

Mingyu langsung loncat dari sofa ruang tengah dan buru-buru keluar. Rose udah nangkring di depan sambil melipat kedua tanganya di depan dada. Mingyu cuma bisa geleng-geleng kepala ngeliat penampilan tetangganya itu.

Dia pakai celana selutut dan kaos hitam. Rambutnya dicepol asal-asalan. Pikir Mingyu, Rose udah kayak orang jualan cabe. Eh, bukannya dia emang cabe?

"Buruan bukanya! Dingin njir!" omel Rose.

"Apa? Buka di sini?" Mingyu membulatkan matanya, "Lo gak sabaran banget sih, Ros," kata Mingyu lagi sambil tersenyum malu.

Bugh!

Rose meninju lengan Mingyu setelah gerbang sudah dibuka. Cowok jangkung itu mengaduh kesakitan, lalu mengapit leher Rose dengan lengannya.

"KDRT lo sama gue gue!" ucap Mingyu sambil menarik Rose masuk ke dalam rumahnya.

Rose sendiri berusaha melepaskan lengan kekar Mingyu dari lehernya. Bahkan ia sampai memukuli lengan Mingyu, tapi sia-sia.

"Sakit, Gyu! Aaak..."

Mingyu terkekeh melihat Rose yang kesakitan. Setelah sampai di ruang tengah, barulah Mingyu melepaskan lengannya dan duduk di sofa.

Rose memegang lehernya yang sakit dan duduk di samping Mingyu.

"Sepi banget rumah lo, Mas Kai mana?" tanya Rose sambil celingukan.

Dia sengaja manggil kakak Mingyu dengan sebutan mas, karena takut dikira ngatain. Tapi, kadang Rose juga suka kelepasan manggil Kai dengan Maskapai, sih. Lah?

"Abang lagi pergi sama Mbak Krystal," jawab Mingyu.

"Balikan lagi?" tanya Rose nggak percaya.

"Ya gitu deh."

Rose mengangguk paham, tapi matanya jelalatan kemana-mana. "By the way, singkongnya mana, Gyu?"

Mingyu menoleh ke arah Rose yang duduk di samping kirinya lalu tersenyum.

Tersenyum jahil.

Nggak tau kenapa tiba-tiba Rose merinding saat melihat ekspresi wajah Mingyu yang keliatan 'nakal' gitu. Cowok itu mendekatkan wajahnya ke Rose, reflek Rose pun memundurkan badannya.

"Ros..."

"Hm..."

"Lo tau nggak?"

"A-apa?" ucap Rose gugup.

Mingyu menyeringai senang dan mendekatkan bibirnya di telinga Rose.

Rose nggak bisa nahan detak jantungnya lagi. Dia merasa atmosfir diantara mereka berubah menjadi sesuatu yang sedikit beromansa. Apakah mungkin Mingyu udah nganggep dia cewek? Bukan temen cowok yang biasanya diajak adu pukul.

"Jadi..."

Mendengar suara desisan Mingyu di telinganya, Rose nggak mampu bernapas lagi.

"Singkongnya udah abis dari tadi sore," lanjutnya.

Bagai tersambar petir di malam hari, tubuh Rose membeku saat mendengar ucapan Mingyu yang diluar harapannya. Rasanya nyawanya melayang entah kemana dan enggan untuk kembali.

Mingyu kembali menarik tubuhnya, ia tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Rose yang kayak kadal kejepit.

"Hahahaa... Siapa suruh lo ngerjain gue. Hahahaa...."

Mingyu masih aja ketawa, dia nggak sadar kalo mata Rose udah berkaca-kaca.

"GUE BENCI SAMA LO!" jerit Rose.

Mingyu tersentak kaget mendengar jeritan Rose yang memekakkan telinganya. Ia berhenti tertawa dan ngeliat cewek yang ada di depannya ini nangis.

"Ros, lo nangis?"

"BODO!"

Karena kesel, Rose bangkit dari sofa dan lari meninggalkan Mingyu.

"Ros! Sorry!" seru Mingyu sambil mengejar Rose.

Dengan cepat Mingyu menarik lengan Rose dan mendekapnya erat. "Sorry... Gue cuma bercanda," kata Mingyu dengan penuh penyesalan.

Rose masih terisak di dada bidang Mingyu. Dia kesel bukan karena singkongnya yang udah abis, tapi dia kesel udah deg-degan karena sikap Mingyu.

Mingyu melepaskan dekapannya, lalu menyeka air mata yang membasahi pipi Rose.

"Sekali lagi maafin gue, ya. Gue cuma bercanda."

Rose mengangguk lemah.

"Sebagai permintaan maaf, gue traktir makan mie ayam, mau?"

Rose ngangguk lagi.

"Ya udah..." Mingyu melepaskan cepolan rambut Rose dan menyisir rambut panjang cewek itu dengan tangannya hingga rapi. "Gue ambilin jaket dulu ya. Angin malem nggak baik buat lo."

Mingyu pun pergi ke kamarnya yang berada di lantai dua.

***

Nyesel udah deg-degan! Hiks... -Rose

Ya ampun, gara-gara singkong abis, sampai nangis dia. Ckckck... -Mingyu

***

5 Agustus 2017

A.n:

Mingyu gak peka anjir 😂 pengen ngakak aja rasanya, kasian si rose 😂

Mingyu & Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang