• sepuluh •

4.4K 677 60
                                    

Ternyata Mingyu dateng nggak sendirian. Dia dateng sama Wonwoo sambil menenteng satu kantong plastik yang berisikan tiga cup gelas es bubble. Sedang Wonwoo juga membawa dengan jumlah yang sama.

"Sayaaang!" seru Jennie saat melihat kekasihnya datang menghampirinya. Cowok berkacamata bulat itu menyerahkan kantong plastik bening yang ia bawa untuk Jennie.

Keempat cewek itu lagi duduk di bangku taman sambil ngeliatin hasil jepretan Jisoo. Mingyu berdiri di samping Rose yang kebetulan duduk di ujung bangku. Mingyu mengambil es bubble coklatnya dulu sebelum menyerahkan kantong plastik bening yang berisikan dua cup gelas itu kepada Rose.

"Nih, Yang!"

Jennie dan Lisa yang udah duluan minum es bubble nyaris aja keselek denger Mingyu manggil Rose dengan sebutan 'yang'.

"Wih... Udah jadian nih?" ledek Jisoo.

Rose menatap Jisoo dengan tajam, "Siapa bilang kita jadian?"

"Jadi lo mau jadian sama gue, Ros?" timpal Mingyu.

Pertanyaan Mingyu tadi langsung menancap di hati Rose. Bisa-bisanya dia bercanda kayak gitu di depan teman-temannya. Sedang dia berharap kalo yang diomongin Mingyu beneram, bukan sekedar candaan.

Tapi, Rose nggak tau kalo ada keseriusan di balik candaan itu. Abisnya, Mingyu kan emang nggak permah serius sama Rose.

"Cieeeee... Ditembak sama Mingyu!" sorak ketiga teman Rose dan Wonwoo. Rose nggak mampu menyembunyikan wajahnya yang merah padam.

"Jadi, gimana Ros?" tanya Mingyu sambil menowel lengan cewek itu. Niatnya mau nanya serius, tapi gagal karena ekapresi wajahnya yang menggoda.

"Nggak lucu bercanda lo!" Rose meninju lengan Mingyu cukup kencang, membuat Mingyu mengaduh kesakitan.

"Kalo nggak lucu, wajahnya kok merah gitu?" goda Mingyu lagi.

"Cieeeee... Roseeee...." sorak semua orang yang ada di sana.

"Bodo amat, ah! Kalian semua ngeselin! Gue balik!" Rose berdiri dari bangku taman sambil memakai tas slempangnya.

"Eh, lo mau kemana!" seru Mingyu saat Rose berjalan meninggalkan dia dan teman-temannya.

"Balik!"

"Dasar cabe! Mau balik sama siapa coba? Mana pinggang keliatan kayak gitu, disamperin om-om mewek lagi!" gerutu Mingyu yang langsung mendapat kekehan dari teman-teman Rose dan Wonwoo.

"Eh, gue duluan ya! Takut Rose disawer sama om-om," kata Mingyu lagi, lalu ia berlari mengejar Rose.

"Hati-hati, Gyu!" teriak Wonwoo.

"Yoi, bro!"

Mingyu yang kini berjalan di belakang Rose, sontak menarik lengan gadis itu dan membuat es bubble yang ada di tangan kanannya hampir terjatuh.

"Berhenti dulu napa!" pinta Mingyu dengan nada setengah berteriak.

"Apa lagi sih?!" bentak Rose.

Mingyu menatap tepat di manik hitam milik Rose dengan intens. Tentu aja apa yang dilakuin Mingyu bikin Rose nggak berkutik.

Mingyu mengulum senyumnya sambil mengacak-acak poni Rose. Kemudian ia melepaskan jaketnya dan mengenakannya di badan ramping milik Rose seadanya.

"Pake dulu nih," kata Mingyu lembut. Ia juga mengambil cup gelas yang di pegang Rose agar ia bisa memakai jaket hitam Mingyu.

Rose masih bergeming di tempatnya. Ia nggak tau kalo Mingyu bisa bersikap manis—lagi—kepadanya. Dan itu bener-bener bikin hatinya luluh lantak.

"Kok diem? Mau gue yang makein jaketnya?"

Rose pun tersadar dari lamunannya. Ia segera memakai jaket Mingyu yang terasa hangat di tubuhnya. Belum lagi parfum manis khas cowok jangkung itu membuat hatinya semakin berdebar nggak karuan. Rasanya kayak dipeluk juga sama Mingyu.

"Kalo make jaket tuh yang bener napa. Percuma belakangnya ditutupin, tapi puser lo masih keliatan."

Tanpa menunggu Rose yang menarik retsleting jaketnya, Mingyu terlebih dahulu melakukannya.

"Yuk balik!" ajak Mingyu sambil meraih tangan Rose dan menggenggamnya dengan erat.

Rose hanya berdehem sambil menundukkan kepalanya. Ia gugup karena perlakuan manis Mingyu untuk yang kedua kalinya. Jantungnya terus berdetak sangat kencang dan ia berharap Mingyu nggak mendengarnya.

Sama halnya seperti Rose, Mingyu mengatasi rasa gugupnya dengan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia juga nggak tau dengan apa yang ia lakukan tadi. Ia hanya menuruti apa yang hati kecilnya katakan.

Sesaat mereka berdua berjalan dalam keheningan, akhirnya Mingyu memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya.

"Besok-besok jangan pakai baju itu lagi ya. Aku nggak suka kamu pakai itu, apalagi di tempat umum kayak gini," ucap Mingyu tanpa melihat ke arah Rose.

"I-iya." Hanya satu kata itu yang mampu keluar dari bibir manisnya. Rose nggak tau harus gimana. Yang dia inginkan sekarang adalah cepat pulang ke rumah dan menetralkan perasaannya yang dibuat kacau oleh Mingyu.

Gyu, gue baper maksimal!

***

15 Agustus 2017

Mingyu & Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang