• duabelas •

4.1K 580 8
                                    

Mingyu sama sekali nggak menoleh ke cewek yang duduk di kursi kayu yang ada di sampingnya itu. Mingyu menatap lurus ke depan, sedang cewek berkuncir dua itu hanya memainkan kakinya, menunggu Mingyu mengajaknya berbicara.

Mereka berdua lagi ada di teras. Tadi Mingyu yang ngajakin Pinky ngobrol di depan, tapi nyatanya Mingyu nggak ngomong apa-apa.

"Gyu—"

"Katanya lo nggak bakal bakal balik lagi, Pink," sela Mingyu.

Pinky diem.

"Katanya lo nggak mau ngehancurin persahabatan kita bertiga, tapi kenapa lo balik lagi?" kata Mingyu lagi.

"Emang kenapa kalo gue balik lagi? Nggak boleh?"

"Bukan gitu, tap—"

"Lo... masih suka sama gue?"

Pertanyaan Pinky langsung menohok hati Mingyu. Dengan cepat, cowok jangkung itu memutar kepalanya ke arah Pinky dengan mata membulat sempurna. Pinky pun juga menoleh ke arah Mingyu. Selama beberapa detik mereka saling bertatapan. Mingyu menarik napas panjang dan membuang mukanya ke arah lain.

"Jadi bener, lo masih suka sama gue?"

"Enggak!" jawab Mingyu dengan tegas.

"Terus kenapa lo keliatan gelisah kayak gitu?"

"Gue nggak gelisah. Cuma kepikiran seseorang aja," jawab Mingyu.

"Siapa?" tanya Pinky penasaran. "Lo masih suka sama Eunha?"

Meskipun Pinky udah nggak ketemu sama Mingyu selama bertahun-tahun, tapi Pinky tau kalo cowok itu pernah pacaran sama siapa aja dari Rose. Sahabat Pinky juga. Dan fakyanya Rose nggak pernah tahu rahasia kecil dua sahabatnya ini. Pinky pindah ketika akan masuk ke SMA. Dia memilih untuk mendaftar le luar kota dan menghilang dari kehidupan Mingyu.

"Lo nggak perlu tau siapa dia, Pink," jawab Mingyu ketus.

Pinky membalas ucapan Mingyu dengan senyuman. Dia nggak marah karena sikap Mingyu yang ketus begitu. Wajar sih kalo Mingyu masih marah sama dia. Soalnya Pinky pernah nolak Mingyu dengan alasan persahabatan. Pinky nggak mau hubungan diantara mereka jadi canggung, tapi kenyataannya sekarang malah kayak gini.

"Ya udah kalo gitu. Gue mau ke rumah Rose dulu. Bye!" Pinky pun berdiri dan menepuk
pundak Mingyu pelan.

Mingyu masih menatap punggung Pinky sampai sosok cewek itu nggak keliatan lagi.

.
.
.

"ANJIR! KAPAN LO DATENG PINK?!" teriak Rose histeris saat melihat Pinky yang baru sama membuka pintu kamarnya.

"Kemaren, Je," jawab Pinky sumringah.

Rose segera berdiri dan memeluk teman lamanya itu dengan erat. "Gue kangen banget sama lo, Pink! Udah berapa tahun kita nggak ketemu. Ughhh!" Rose menepuk punggung Pinky beberapa kali, kemudian ia melepaskan pelukannya dan mengajak Pinky masuk.

"Lagi beres-beres ya? Ganggu dong gue," kata Pinky saat melihat keadaan di kamar Rose yanh berantakan.

"Iya, Pink. Mumpung libur."

Rose dan Pinky duduk bersila di bawah, karena Rose masih harus membereskan baju-bajunya. "Gue sambi nggak apa-apa ya?"

"Sans aja."

"Lo udah ketemu sama Mingyu? Dia pasti kaget ngeliat lo dateng."

"Udah, kok. Tapi cuma bentar, dia mau pergi kayaknya tadi," kata Pinky bohong.

Rose menengok ke arah jendela, melihat apakah Mingyu ada di kamar atau nggak. Dan nyatanya cowok canggung itu nggak ada.

"Lo lama di sini?"

"Nginep seminggu doang gue di rumah tante. Abis itu kita semua ke rumah sepupu gue yang ada di luar kota. Mau nikahan."

"Oh, gitu. Tapi, kan masih ada waktu buat maen bareng lagi. Udah lama kita nggak nonton bareng." Rose melihat ke jam dindingnya. "Abis ini lo mau nonton, nggak?" ajak Rose bersemangat.

"Kayaknya nggak bisa deh. Soalnya Abang gue abis ini jemput, Je. Besok-besok aja gimana?"

"Oke! Ajakin Mingyu juga biar rame."

Pinky tersenyum hambar saat Rose bilang akan mengajak Mingyu juga. "Ajak siapa lagi kek, biar rame. Gebetan lo misalnya." Pinky menyenggol lengan Rose, seraya menggodanya.

"Dih... Apaan, sih!" Rose tersenyum malu. Nggak tau kenapa dia kepikiran sama Eunwoo. "Ya udah, nanti gue ajak temen gue. Hehehe..."

"Temen apa temen?"

"Apaan sih, Pink!"

Rose dan Pinky tertawa bersama. Cewek berkuncir dua itu bener-bener kangen sama kedua temennya. Dia nggak ngebayangin aja, seandainya waktu itu dia nerima Mingyu, apa mereka masih bisa jalan bertiga? Seandainya dia dan Mingyu udah putus.

Ya, namanya masa depan, orang nggak tau apakah hubungan yang awalnya dijalin dengan baik, akan berakhir dengan baik.

***

20 Agustus 2017

Mingyu & Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang