• empatbelas •

3.8K 579 9
                                    



Chat:

Mingyu: ros?
Mingyu: lo knp dah?

Read

Mingyu: ros?

Read

Mingyu: lo udah gak nganggep gue lagi?

Rose: harusnya gue yg ngomong gtu njing!

Mingyu: kok lo ngatain gue sih!
Mingyu: kalo gue salah, ngomong salah gue apa!

Rose: KENAPA LO GAK PERNAH CERITA SAMA GUE KALO LO PERNAH NEMBAK PINKY SAT!
Rose: LO MASIH ANGGEP GUE ADA GAK SIH!?

Setelah mengirimkan chat tersebut, Rose melempar ponselnya dengan sembarangan. Entah ponselnya jatuh ke lantai atau nasih di atas ranjang, yang jelas Rose kesel banget sama Mingyu. Seharusnya sih dia biasa aja, toh dulu Mingyu dan Pinky emang deket banget dari pada sama dia. Tapi, kenapa sekarang dia merasa di khianati?

Jadi, ini semua berawal saat mereka nonton dua hari yang lalu. Mingyu selalu nempelin Rose, biar cewek itu nggak dimenelin sama Eunwoo. Rose sih udah mastiin ini bakalan terjadi, tapi entah kenapa Rose ngerasa aneh karena Mingyu sama sekali nggak ngajak ngobrol Pinky. Malah cewek itu diajak ngobrol terus sama Eunwoo.

Nah, kemaren, Pinky dateng lagi ke rumah Rose. Dia nanyain hubungan Rose sama Mingyu. Rose sih emang statusnya masih sahabatan sama Mingyu. Nggak lebih. Terus, tiba-tiba Pinky bilang kalo Mingyu pasti suka sama Rose. Cuma, cewek berambut gelombang itu nggak percaya. Nggak mungkin seorang Mingyu suka sama dia.

Akhirnya, Pinky bilang kalo dulu Mingyu juga kayak gitu sama dia. Bahkan Mingyu udah nembak Pinky tapi ditolak.

Rose kaget banget. Iya, lah kaget. Selama ini mereka berdua nggak cerita. Rose pura-pura biasa aja sama Pinky, tapi dalam hati dia nyesek banget.

Pinky yang ngerasa bersalah, minta maaf sama Rose. Sebenernya dia nggak pengen bahas ini, tapi dia nggak mungkin ngerahasiain ini terus-terusan dari Rose. Terlebih Mingyu juga mulai nunjukin tanda-tanda suka ke Rose.

Sepulangnya Pinky, Rose banyak diem. Chat dari Mingyu cuma dibaca. Diajak ketemu juga Rose nggak mau. Diteriakin dari balkon, Rose nggak nyahut.

Sampai tadi, akhirnya Rose mau bales chat dia. Mingyu udah ngirim banyak balesan ke Rose, tapi nggak ada yang terkirim. Iya, lah nggak terkirim. Orang ponselnya Rose terjun bebas sampai batrai ponselnya keluar. (Iya, ponselnya Rose nggak di atas kasur, tapi di lantai.)

Padahal cuma masalah begini, tapi Rose mgambeknya kayak udah diselingkuhin sama pacarnya.

"Gue kenapa sih?" gumam Rose dari balik selimut.

***

"Woo..."

"Ros? Lo kenapa? Suara lo kok kayak ayam kecekek gitu?" sahut Eunwoo dari seberang telepon.

Rose pengen ketawa sebenernya, tapi nggak bisa. Selera homornya lagi jalan-jalan entah ke mana.

"Woo, lo lagi di mana?"

"Kenapa emang?"

"Ke pantai yuk."

Ada jeda sebentar sebelum Eunwoo berkata, "Lo sakit?"

Rose tertawa hambar, "Sakit apa sih? Orang sehat gini?"

"Rose," Eunwoo menghela napas panjang, "Pertama, suara lo aja kayak gitu, lo nanya sama gue kalo lo sakit apaan? Terus yang kedua... ini udah jam sepuluh malem, dan lo nelepon gue buat ngajak ke pantai. Wajar dong kalo gue nanya kayak gitu."

"Ya udah, gue mau ke pantai sendiri aja," kata Rose lirih.

"Lo gila!" bentak Eunwoo dan membuat Rose tersentak kaget. Dia nggak nyangka kalo Eunwoo bakal berani ngebentak dia. "Lo kalo ada masalah bilang aja. Nggak usah kayak gitu, Ros. Sini, cerita sama gue. Kalo emang nggak bisa, terserah lo mau meracau apa, gue bakalan dengerin sampai hati lo lega."

Mendadak air mata Rose tumpah untuk ke sekian kalinya. "Salah nggak sih kalo gue marah sama Mingyu?" ucap Rose di sela-sela isakannya.

"Emang Mingyu kenapa?" tanya Eunwoo dengan lembut.

"Dia pernah nembak Pinky, Woo. Mereka permah saling suka. Dan mereka nggak permah cerita sama gue..."

"Terus kalo mereka pernah saling suka, kenapa lo marah?"

"Hiks... Gue juga nggak ngerti."

"Jangan bilang... lo suka sama Mingyu, Ros?"

"Hah?"

***

24 Agustus 2017

Mingyu & Rose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang