3. Takes all Boys Back

1K 166 27
                                    

Sehari setelah semua pangeran mengetahui aturan tentang pengangkatan Taeyong menjadi raja, setiap pangeran disibukkan akan tugasnya masing-masing. Hari ini Mark dan Jeno tidak bersekolah seperti Renjun, Haechan, Jaemin, Chenle dan Jisung.

Mark akan menyelesaikan masalah kontraknya dan project duet dengan Xiumin. Siang ini Mark berencana mendatangi agensinya untuk membicarakan hiatusnya Mark sebagai seorang idol selama 7 bulan.

Berbeda dengan Jeno, semua hal terkait pemutusan kontrak dan perilisan berita terkait hiatusnya Jeno menjadi aktor selama 7 bulan sudah ditangani oleh Paman Chen. Ya, untuk mengurus segala sesuatu hal mengenai karir keartisan Jeno telah dipercayakan oleh ibunya kepada Chen. Chen adalah manager Jeno semenjak Jeno menjadi aktor.

Mark keluar dari kamar, sambil menutup pintu dan melirik kecil jam tangannya untuk mengetahui jam berapa saat ini. Terlihat sekarang sudah jam 9 pagi di jam tangannya. Kamar Mark berada di tengah bangunan istana.

Kerajaan Santmutz telah mengatur tempat tinggal semua pangeran untuk berada dalam satu gedung. Gedung ini berada tepat ditengah istana dan berada tepat dibelakang gedung Raja.

Memasuki umur remaja, semua pangeran wajib tinggal di gedung khusus pangeran yang telah disiapkan kerajaan. Hal ini membuat mereka harus meninggalkan orang tua mereka yang tinggal di gedung berbeda namun masih dalam satu lingkungan istana. Kerajaan Santmutz sangat memperhatikan tata hidup penghuninya, setiap anak Raja yakni orang tua pangeran-pangeran diberikan sebuah gedung yang menjadi daerah kekuasaan khusus mereka di istana.

Kamar para pangeran pun disusun berdasarkan dari yang tertua hingga yang termuda.

Mark yang tadinya baru keluar dari kamar, mendapati Jeno yang sedang asyik memainkan handphonenya.

"Ya Jeno, apakah kau tidak ke lokasi syuting untuk berpamitan dengan kru?" tanya Mark sambil mengambil tempat duduk didepan Jeno.

Jeno yang sedari tadi sibuk dengan aktifitas bermain handphone pun melirik Mark.

"Tidak, Paman Chen telah mengurus semuanya" jawan Jeno.

"Hhmm kurasa aku juga harus meminta ibuku untuk mencarikan seorang manager seperti Paman Chen" balas Mark.

"Bukankah Tante Tiffany sedang berada di luar negeri ya?" tanya Jeno balik.

"Iya, seperti biasa. Kunjungan wanita-wanita sosialita, kemaren ibuku sibuk memamerkan jika dirinya akan makan malam bersama di rumah Kim Kadharsian" ujar Mark.

Jeno hanya tertawa kecil mendegarkan keluh Mark. Walau mereka tinggal tidak bersama dengan orang tuanya tapi untuk saling berkomunikasi terbilang hal yang wajib dilakukan selama 2 jam dalam satu hari bagi keluarga istana.

Tak lama Mark dan Jeno berbincang, munculah Taeyong dari kamarnya. Taeyong tampak sudah berpakaian rapi, sedangkan Doyoung yang juga baru keluar kamar sesaat sesudah Taeyong terlihat masih menggunakan piyama.

"Pagi" ujar Doyoung dengan mata yang masih menyipit dan tangan yang menutupi mulutnya yang menguap.

"Pagi kak!" seru Mark dan Jeno bersamaan.

Melihat Taeyong yang sudah rapi membuat Doyoung menyipitkan matanya untuk mengetahui apa yang akan dilakukan Taeyong.

"Kak, bukannya hari ini kita libur ya? Mengingat besok hari pertama menjalang pengangkatanmu dimulai?" ucap Doyoung kepada Taeyong.

"Iya, tapi hari ini adalah hari terakhirku untuk bisa keluar istana dan mengetahui suatu hal penting." jawab Taeyong.

Taeyong tampak berpakaian kasual dengan kemeja putih namun masih bisa memancarkan aura Pangeran dari dirinya.

Crowns | NCT [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang