5. Beijing and Bangkok

899 138 32
                                    

Beijing, 09.00 AM

Pagi di sebuah ruang latihan tari, dengan kondisi cahaya yang tidak terlalu terang, tapi masih dapat menampakan sesosok pria yang sedang terduduk di lantai yang sedang fokus pada sebuah layar handphone dengan raut muka yang agak gusar.

Pria itu adalah Winwin, seorang pangeran Kerajaan Santmutz yang seperti biasanya menghabiskan hari dengan latihan tari tradisional China, Winwin memang memiliki kecintaan terhadap dunia tari.

"Winwin?" ujar seseorang.

Winwin mengalihkan kepala ke arah suara yang memanggilnya, tampak seseorang wanita sedang memunculkan kepalanya dengan senyum merekah.

"Hai Yiyang, cepat kemari" kata Winwin.

Ya, wanita yang memanggil Winwin adalah Yiyang, seorang teman dan sekaligus teman pertama Winwin saat mulai bersekolah tari di Beijing. Yiyang merupakan seorang gadis lokal yang parasnya seperti seorang model dengan postur tubuh yang mendukung.

"Ada apa memanggilku pagi sekali? Bukankah hari ini kita latihan di sore hari?" tanya Yiyang yang berlari kecil menuju Winwin serta menyamakan posisi duduk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa memanggilku pagi sekali? Bukankah hari ini kita latihan di sore hari?" tanya Yiyang yang berlari kecil menuju Winwin serta menyamakan posisi duduk mereka.

"Ada yang ingin kuberitahukan" jawab Winwin sambil menghadap Yiyang.

"Apa? Jangan sok serius, mukamu inginku cakar jika sok serius seperti ini" kata Yiyang bercanda.

"Kali ini memang serius, sangat serius" kata Winwin datar.

Winwin tidak biasanya bersifat serius seperti ini, biasanya ia hanya bisa tersenyum kecil dan bertingkah manis jika berada di dekat Yiyang.

"Yasudah, coba katakan apa itu? Aku tak punya waktu banyak, Mr. Lay menyuruhku melatih siswa baru" jawab Yiyang.

"Malam ini aku akan kembali ke Santmutz" tutur Winwin.

"Apa? Mendadak sekali, mengapa tiba-tiba?" tanya Yiyang penasaran.

"Akan ada pengangkatan Raja baru, semua pangeran diminta kembali ke Istana, tadi malam kakakku menelpon memberitahukannya" jelas Winwin.

"Yakkk Winwin akan kembali menjadi Pangeran? Wkwk muka sepertimu menjadi Pangeran? Oh My God~ Ku harap kau mendapatkan permaisuri yang bisa sabar menghadapi tingkahmu" jawab Yiyang.

"Iya, aku memang pangeran, dan kau yang akan jadi permaisuriku" kata Winwin.

Suasana menjadi canggung, keduanya saling berpandangan, Yiyang kaget dengan perkataan Winwin dan Winwin tak mengerti mengapa ia bisa berbicara seperti itu kepada Yiyang.

"Maksudmu?" tanya Yiyang serius.

"Kau akan jadi permaisuriku, tinggal bersamaku di Santmutz." kata Winwin.

"Haha kau jangan bercanda Winwin Anthony! Kalau mau pulang ke Santmutz segera kembali, jangan bicara yang tidak-tidak seperti ini" jawab Yiyang sambil tertawa canggung.

Crowns | NCT [Pending]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang