XI. Musical Love : Lose

4 0 0
                                    

Kekuatan yang besar dapat menyebabkan malapetaka

Helven side :

Kemampuan : Pengendali darah

Night menggunakan kemampuannya. Dia membuat portal merah berjumlah 3 dan masing-masing mengeluarkan darah dalam jumlah yang banyak.

"Sekarang giliranku!" Kata Kakarn.

Kemampuan : Menulis

Kakarn menulis sesuatu dengan pulpen dan ia menuliskannya di buku catatan. Yang dia tuliskan adalah "Helven tertangkap oleh kami.".

Night mengikat tubuh Helven dengan darah yang menggenang. Helven tidak bisa berkutik sama sekali.

Night membuat sepuluh buah tombak dari darah. Tombak tersebut siap diluncurkan kearah Helven.

"Sekarang katakan!! Dimana Kako Past berada?" Tanya Night dengan tegas.

"Tebak saja sendiri..." Kata Helven dengan santai.

Kemampuan : Tidak beruntung

Suasana sekolah kini menjadi suram. Langitnya berubah menjadi gelap seketika, hujan deras terjadi dan terdengar sambaran petir yang menggelegar.

Angin berhembus dengan kencang hingga banyak sekali pohon yang rubuh.

"Sihh... Ini tidak mungkin!?" Kata Night dan Kakarn. Seketika dia terdiam dan terkejut. Karena panik, Night meluncurkan 10 tombak darah ke arah Helven, namun sayangnya tombak itu meleset dan membuat beberapa siswa terbunuh karena tombak itu.

"Kalian lebih mengecewakan daripada waktu itu.." Kata Helven dengan tatapan tajam.

DUARRR

Sambaran petir terjadi, Kakarn terkena serangan tersebut dan ia mati seketika. Tubuhnya tidak kuat menahan arus listrik yang menyerang secara tiba-tiba.

"Kemampuanku memang terlemah, namun... Kemampuan ini telah berevolusi... Aku tidak suka dipandang rendah.." Kata Helven yang menatap Night dengan sangat tajam.

"Se-seharusnya... Kemampuan tidak beruntung adalah kemampuan dimana terjadi kesialan yang menimpa pengguna lebih besar dibandingkan kesialan lawannya." Kata Night terkejut.

"Berlutut...." Kata Helven dengan tajam.

"Ti-TIDAK AKAN!!!" Kata Night lalu mengeluarkan banyak darah seketika dari tubuh Helven.

"Sihhh.... Aku bersumpah akan membuatmu menderita!!!" Tegas Helven yang aliran darahnya hancur dan banyak darah yang keluar dari kulitnya.

Kemampuan berikutnya : Kesialan

Tubuh Helven seketika kembali seperti sedia kala dimana belum ada luka sama sekali dan mendadak Night mengalami hal yang sama dengam Helven, yakni banyak darah keluar dari kulitnya.

"KYAAA!!!" Night sangat ketakutan, lalu Helven menginjak wajah Night dengan kaki kanannya.

"Aku suka saat seperti ini... Saat aku yang dulunya dihina menjadi menghina." Kata Helven dengan seringai.

"NIGHT!!!" Teriak Kenrai lalu dia membukakan pintu lantai paling atas dan melihat Helven sedang menginjak Night.

"KAU AKAN MEMBAYARNYA!!! KEPARAT!!!" Tegas Kenrai yang sangat marah.

"Sepertinya kali ini... Aku yang melawanmu.." Kata Helven dengan seringai.

Kemampuan : Peminjam

Aku adalah aku
Kejayaan kerajaan telah runtuh
Aku adalah pangeran
Akulah yang akan membimbing kaumku

Aku berjanji akan memenangkan perang
Tombak adalah senjata legendaku
Tombak yang telah melawan peri jahat
Mari kita lakukan THE BULG GAE

Kini Kenrai mengeluarkan aura yang besar nan membunuh. Dia memegang dua buah tombak, yakni tombak merah panjang dan tombak kuning.

"HEEAAA!!! THE BULG GAE!!!" Kedua bilah tombak dilemparkan dengan sekuat-kuatnya. Tombak itu seketika menjadi sangat banyak dan berganda yang akan menghujami Helven.

"Pfftt... Terima kasih banyak..." Kata Helven dengan seringai. Tombak itu sama sekali tidak mengenai dirinya, namun mengenai kepala Night. Kaki Helven tidak lagi menginjak kepala Night sehingga Helven tidak terkena serangan satu pun.

Kenrai side :

Sekolah ini seketika hancur dan banyak retakan serta orang yang mati di sana. Sekolah itu runtuh seketika, kini hanya beberapa siswa saja yang selamat.

Pemain biola yang akan mengikuti kompetisi kini telah mati tertimpa reruntuhan. Di tengah badai yang sangat besar, Helven pergi seketika meninggalkan Kenrai yang hanya terdiam saja sambil basah kuyup dan menatap langit.

Dia telah membunuh temannya sendiri, membunuh banyak tokoh penting di sana. Kenrai hanya terdiam dan mulai berteriak.

Kenrai berteriak dengan sangat keras, menumpahkan kekesalan yang terjadi, kali ini.. Kenrai sangat menyesal atas kebodohannya.

"Mirai.... Aku tanpamu, hanya menjadi sampah plastik yang tertimbun di tanah..." Kata Kenrai dalam hatinya sambil menangis.

"Kenrai... Kau tidak apa-apa?" Tanya seseorang yang sedang menatapnya.

"Suara siapa itu?" Tanya Kenrai dalam hati.

"Kenrai.... Pakai ini!!" Kata seseorang lalu melemparkannya jas hujan.

Kenrai menengok ke belakang, orang itu adalah Esu salah satu anggota Kiseki no Setan.

"Maaf... Tapi aku tidak pantas mendapatkannya.." Kata Kenrai lalu dengan cepat menghilang dari hadapan Esu.

"Kenrai!!!" Panggil Esu, namun Kenrai telah menghilang.

"Aku akan mengunjungi Spieler!" Kata Esu dalam hati lalu dia pergi ke suatu tempat.

Esu side :

Esu saat ini berada di salah satu gang dan terlihat seseorang memakai jas putih dan membawa pedang.

"Tuan Razema... Saat ini, aku perlu portal menuju dunia Terlalu Cinta?" Kata Esu.

"Apa alasanmu melakukan hal itu?" Tanya Razema dengan tatapan tajam.

"Aku ingin menolong temanku... Dia merupakan-" Esu memberikan penjelasan namun ucapannya terpotong oleh Razema.

"Seorang pengguna Watch path yang akan menaklukkan Kiseki no setan, kan?" Kata Razema.

"Anda tepat sekali, Tuan Razema!" Kata Esu sambil berdiri tegak.

"Maaf saja, untuk pergi ke sana, kau harus menjalankan misimu bersama seseorang.." Kata Razema lalu bertepuk tangan sekali. Orang itu telah tiba, dia memakai jubah putih dengan beberapa perban di tubuhnya, dia terlihat tampan. Dia memekai kemeja hitam, celana hitam dan salah satu golok di sekitar pinggang.

"Misi kalian adalah, Kalian harus mensukseskan kompetisi Biola yang akan diselenggarakan tiga hari lagi!!" Tegas Razema.

"Okay!" Kata orang yang membawa golok.

"Baiklah... Tuan Razema.." Kata Esu dengan lemas.

"Sebaiknya kita kenalan dulu..." Kata Esu memandang orang tersebut dan mengulurkan tangannya ke arah orang yang membawa golok.

"Namaku Esu Ace, salam kenal!" Kata Esu dengan santai.

"Namaku Mirai Future... Mohon bantuannya.." Kata Mirai lalu pergi sendirian ke tempat yang dituju.

"Hei tunggu!!" Kata Esu lalu pergi mengejar Mirai.

"Semoga kalian berhasil... Mirai serta Esu. Karena lawan kalian adalah Helven, salah seorang pengguna watchpath yang setara denganku.." Kata Razema lalu dia membuat portal berwarna biru dan masuk ke portal tersebut.

Author note :
Yeay akhirnya ane membuat chapter lagi :v, ane bingung mau ngomong apa di sini.

Kalau kalian tau, ane lebih sering menulis cerita dengan banyak percakapan dibandingkan dengan narasinya.

Tentunya di sini terdaptat Six Judgment. Kalau boleh kalian tau, Ane bikin ceritanya terlalu tegang :v

Sekian terima kasih kurang lebihnya mohon maaf.

Uncontrolled Life : Watch PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang