XVI. Blue Cherryblossom : Before a battle

7 2 0
                                    

Ameki side :

Ameki, Raimi, Mekiri, Hajame, dan Maskang telah berbagi ruangan untuk tidur. Raimi tidur di ruang tamu, sedangkan Mekiri, Hajame dan Maskang tidur di kamar tidur milik Hajame.

"Raimi... Apa kau baik-baik saja tidur sendirian di ruang tamu?" Tanya Ameki agak heran.

"I-itu tidak masalah, lagipula aku tidak ingin merepotkan semuanya." Kata Raimi.

"Apakah kau sudah mandi?" Tanya Ameki dengan blak-blakan.

"Sudah kok..." Kata Raimi dengan tersenyum.

Raimi memakai pakaian sejenis seragam Sekolah pada umumnya, untuk jaket almet berwarna hitam.

"Raimi... Besok pagi, kita akan bertarung melawan lawan yang mungkin tidak akan pernah kusangka sebelumnya.." Kata Ameki sambil melihat telapak tangan miliknya.

"Lawan kita memang terbilang sangat kuat, aku bahkan tidak bisa mengalahkan mereka sendirian." Kata Raimi.

"Tapi... Tentunya kita bekerja sama, kan? Kita berdua serta rekan-rekan kita tentunya bisa melawan mereka..." Kata Ameki dengan tersenyum.

"Yup, untuk soal lengan kananmu yang buntung, aku benar-benar minta maaf, andai saja aku berada di-" saat Raimi ingin melanjutkan ucapannya, Ameki menepuk pundak Raimi.

"Itu bukan salahmu, andai kata kau di sana, kau juga akan mengalami nasib yang buruk. Maka dari itu, yang berlalu biarlah berlalu.." Kata Ameki.

Raimi melihat wajah Ameki dan cukup terkagum-kagum dengan ucapan yang Ameki katakan.

"Raimi... Bagaimana kalau aku tidur di ruang tamu juga?" Tanya Ameki dengan muka agak merah.

"Bo-boleh saja, tapi aku tidur di sofa sedangkan kau tidur di sofa yang berseberangan.." Kata Raimi dengan wajah memerah juga.

"Baiklah... Bagaimana kalau aku matikan lampunya terlebih dahulu?" Tanya Ameki lalu mematikan lampu. Raimi berbaring di sofa lalu memejamkan matanya.

"Selamat tidur Raimi.." Kata Ameki dengan tersenyum lalu dia tidur di sofa yang berseberangan dengan Raimi.

Jarak antara satu sofa dengan sofa yang lain, yakni sekitar 2 meter. Beberapa jam kemudian, Ameki terbangun karena melihat Raimi memanggil Ameki.

"Ameki.... Apakah kau sudah bangun?" Tanya Raimi dengan tersenyum.

"Apakah kau terlalu pintar, kah?" Tanya Ameki dengan kerutan di dahi lalu ia menguap dan beranjak dari sofa.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Ameki dengan mengucek matanya.

"Sekarang jam 3 pagi.." Kata Raimi.

"Apakah yang lainnya telah bangun?" Tanya Ameki dengan bingung.

"Yang lainnya telah bersiap-siap, tinggal kamu doang yang belum.." Kata Raimi agak kesal.

"Ciieee... Yang dibangunin oleh Kak Raimi tapi gak bangun-bangun.." Kata Hajame dengan nada mengejek.

"Diem kau!!" Kata Ameki marah kepada Hajame.

"Sudah sudah... Lagipula yang lainnya sedang ada di-" Sesaat Hajame mau menjelaskan. Dua orang sedang berada di balik sofa tempat Ameki tidur.

"Baaa!!!" Mekiri memberikan kejutan, sedangkan Maskang masih mengantuk. Ameki merasa biasa saja, sedangkan Raimi cukup terkejut.

"Hfftt... Sekarang kita bahas saja dah... Operasinya.." Kata Ameki dengan nada agak malas.

"Hfftt.. Aku sangat terkejut.." Kata Raimi dengan menghembuskan napasnya.

"Rencana ini kita beri nama Immobilize. Rencana ini terbilang sangat susah karena lawan kita adalah salah satu pengguna watchpath yang setara dengan Akano maupun Raimi." Kata Ameki dengan membaca suatu data.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Uncontrolled Life : Watch PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang