XIV. Blue Cherryblossom : Meeting

6 1 0
                                    

Ameki side :

Ameki menemani seorang perempuan yang akan mengikuti rapat tersebut. Lengan Ameki di bagian kanan telah diberi lengan palsu dan tangan palsu.

Mereka berdua jalan dikoridor. Koridor tersebut cukup gelap dan minim akan penerangan.

"Etoo... Anuu... Bagaimana kalau kita lari saja karena rapatnya akan dimulai?" Tanya perempuan itu dengan agak malu.

"Santai saja... Raimi.. Kau jangan terlalu malu untuk bicara.." Kata Ameki dengan tersenyum kepada Raimi.

"B-baiklah... Mari kita berlari.." Kata Raimi lalu berlari bersama Ameki menuju tempat mereka akan rapat.

Mereka berdua kini telah sampai di depan ruangan rapat. Pintunya terlihat bagus. Ameki membuka pintunya lalu...

"Ameki... Sebaiknya diketuk dulu pintunya.." Kata Raimi.

Ameki menutup pintunya lagi dan mengetuk terlebih dahulu pintu tersebut kemudian membukanya. Mereka berdua menuju ke kursi rapat yang telah disediakan. Kursi itu cukup empuk.

"Ameki.. Sebaiknya kau duduk saja, aku yang akan berdiri.." Kata Raimi dengan tersenyum.

"Terima kasih banyak..." Kata Ameki.

"Dia adalah salah satu atasanku, dia bernama Raimi. Kami berdua sudah saling kenal dan kemampuannya sudah diakui oleh tim kami. " Batin Ameki.

"Hehh... Dunia anomali tidak perlu orang baik hati!!" Kata seseorang dengan memakai kalung, namun dia laki dan tampak pemarah.

"Hoi... Kau jangan menghina Raimi!!!" Tegas Ameki dengan kesal lalu memukul meja.

"Ameki... Jangan terlalu dibawa emosi, ya..." Kata Raimi dengan tersenyum.

"Maafkan aku, dan terima kasih banyak..." Kata Ameki.

Helven memasuki ruangan itu. Suasananya cukup tegang ketika Helven tiba.

Helven duduk di salah satu kursi yang disediakan. Helven dengan tenangnya menatap lampu yang penerangannya sedikit remang-remang.

"Apakah di sini sudah lengkap, Akano?" Tanya Helven dengan tenang.

"Tampaknya masih ada yang kurang, diantaranya adalah Rick dan Ruisin." Kata Akano sang preman tadi.

"Kursi yang disediakan berjumlah lima, sedangkan meja di rapat ini bentuknya seperti oval." Kata Ameki dalam hati.

"Mari kita mulai rapatnya.." Kata Helven dengan menatap ke semua orang.

"Seperti yang kita tau, kekalahan kita untuk membuat anomali meningkat. Kalian tau alasannya apa?" Tanya Helven dengan serius.

"Aku tau!" Kata Ameki lalu mengangkat tangannya.

"Jawabannya adalah... Kamu kurang kuat!" Kata Ameki.

"A-ameki.. Jangan terlalu berisik.." Kata Raimi.

"Aku setuju dengan bocah itu!!" Kata Akano.

"Kalian benar... Sistem kita adalah, semakin kita menciptakan anomali yang besar terhadap suatu cerita, kita akan mendapatkan kekuatan yang besar dari tuan kita, namun kekuatan tersebut terbagi-bagi..." Kata Helven.

"Jadi... Kita akan memutuskan kontrak dengan mereka yang lemah supaya kekuatan kita semakin kuat..." Kata Helven dengan serius.

"Kau tidak bisa melakukan itu!!!" Tegas Ameki kesal lalu bangkit dari kursinya.

"Maaf saja, tapi... Perintahku telah dilaksanakan oleh Rick.." Kata Helven dengan tatapan tajam ke arah Ameki.

"Batalkan perintahmu sekarang juga!!!" Tegas Ameki yang kesal. Helven kemudian mendekati Ameki lalu menatapnya dengan tajam.

"Berlutut..." Ucap Helven lalu menekan bahu Ameki denga pelan ke bawah.

Ameki langsung berlutut. Ameki merasakan kekuatan Helven yang luar biasa.

"Kenapa aku... Berlutut??" Tanya Ameki dengan terkejut.

"Apa yang kau lakukan terhadapnya!?" Tanya Raimi dengan marah.

"Aku hanya mengajarkan bahwa.... Dunia ini tidaklah naif..." Kata Helven lalu membuka pintu ruangan dan pergi begitu saja.

"Siaallll!!!!" Ameki merasa kesal lalu berdiri dan bersiap mengejar Helven, namun..

"Kalau kau kesal... Berarti kau lemah!!" Kata Akano dengan tampang premannya.

"Aku tanya ke kalian... Kalian tidak akan bisa seperti sekarang jika tidak dibantu oleh orang lain yang mungkin lebih lemah dibandingkan kalian!!" Tegas Raimi. Ucapan Raimi membuat Akano naik darah.

"Matilah kau!!!" Akano lalu mengeluarkan aura yang besar dan...

"Tak akan kubiarkan!!" Raimi dan Ameki mengeluarkan aura yang cukup besar.

"Kalian bertiga... Mohon berhentilah..." Kata Ruisin yang seketika muncul lalu mengarahkan ketiga pisaunya ke masing-masing orang.

"Jadi inikah kemampuan 3T!?" Kata Ameki dengan terkejut dalam hati.

"Ba-baiklah..." Kata Raimi lalu menghilangkan auranya begitupun dengan yang lainnya.

"Saa... Aku mengadakan sebuah permainan yang mungkin menarik..." Kata Ruisin dengan melemparkan salah satu pisau ke lantai di dekat Ameki. Kemudian ia melemparkan pisaunya ke lantai di dekat Akano.

"Aku mendapatkan persetujuan dari Helven.. Yakni, jika kalian bisa menghentikan BlueCherryBlossom Project sebelum berhasil, maka kalian akan menang dan boleh membuat satu permintaan yang akan Helven penuhi." Kata Ruisin kemudian ia menyeringai.

"Jika kalian kalah, maka kalian akan menjadi percobaan lemparan pisauku.." Kata Ruisin yang membuat ruangan ini sangat dingin dan cukup bertekanan.

"Itu pun jika kalian mau menentang Helven." Kata Ruisin.

Akano dan Ruisin pergi meninggalkan ruangan, sedangkan Ameki dan Raimi hanya terdiam saja dan agak ketakutan.

"Proyek Sakura biru, itu merupakan proyek untuk melakukan Reborn kembali, yakni ketika kehidupan telah hancur dapat terlahir kembali seperti setahun yang lalu dicerita tersebut." Batin Ameki.

"Ameki.... Bolehkah aku memohon pertolonganmu?" Tanya Raimi lalu menitikkan beberapa air mata.

"Pertolongan apa? Sebaiknya kau jangan menangis dulu.." Kata Ameki lalu mengambil sesuatu dari kantongnya.

"Nah.. Terimalah ini.." Kata Ameki sambil menyerahkan kertas yang biasa buat bungkus nasi uduk.

"E-eh salah... Maafkan aku.." Kata Ameki lalu mengambil tisu dari saku yang lain dan memberikannya kepada Raimi.

"Aku akan membantumu... Karena kau adalah Leader serta lebih berharga dibandingkan teman.." Kata Ameki dengan tersenyum lalu mengusap rambut Raimi.

"Terima kasih banyak... Aku ingin sekali, menentang Helven, maka dari itu... Mohon bantuannya.." Kata Raimi.

"Aku dan Mekiri ada di sini, serta anggota tim yang lain. Aku yakin, kita bisa menetangnya.." Kata Ameki lalu menatap keatas.

Suasana yang pada awalnya penuh dengan ketegangan, kini telah menjadi penuh kehangatan. Ameki dan Raimi berjalan keluar meninggalkan ruangan rapat kemudian mereka berdua berharap, bahwa mereka akan menang.

"Orang yang melakukan pelepasan kontrak adalah Rick. Dia merupakan orang yang paling jago taekwondo diantara kami semua, dia hobi dalam namanya menendang setiap orang yang ada pada suatu kelompok, lalu dia merupakan orang yang akan kami tuntaskan pertama kali, karena dia bisa menjadi sumber masalah!!" Kata Ameki dalam hati dengan penuh tekad lalu melangkah maju.

Author note :
Yo semuanya... Bertemu lagi denganku di sini dan kau di sana (kok jadi nyanyi :v).

Bagi yang melakukan upacara dan lomba hari ini, selamat memperingati hari kemerdekaan Indonesia..

Sekian terima kasih, kurang lebihnya mohon maaf.

Uncontrolled Life : Watch PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang