XIII. Musical Love : Darkness

11 3 1
                                    

Kenrai telah mencekik salah satu diantara ketujuh preman tersebut. Dengan tatapan membunuh yang kuat, Kenrai kemudian menyerang salah satu preman lagi.

Semua preman bergerombol maju, namun...

Kemampuan : Peminjam

Wahai jiwa yang kuat
Jiwa yang dipenuhi oleh kekuatan besar
Sebuah kekuatan yang membuat kami cukup takut
Bangkitlah... ALPHA

Kenrai memunculkan sihir petir k e kedua tangannya lalu menyerang preman tersebut tepat di bagian Aorta (pembuluh nadi terbesar) mereka (Sihir yang ia gunakan adalah sihir petir tipe pemotong). Mereka kehilangan banyak darah dan rubuh tepat di belakang Kenrai.

Tubuh mereka kini bersimpahan banyak darah. Baju Kenrai terkena cukup banyak darah akibat terkena cipratan darah mereka.

"Si-sial..." Kata bos preman lalu kabur, namun seseorang mencegatnya.

"Ruisin.... KAU JANGAN MENCEGATKU!!!" Bos itu mengeluarkam sebilah pisau dari bajunya dan bersiap menyerang Ruisin yakni orang yang dari tadi melihat pertandingan ini.

"Kau tampaknya sedikit lupa..." Ketika pisau dari bos itu hampir menusuk tubuhnya, sebuah pisau melesat dan mengenai leher bos itu. Bos itu kemudian memegang lehernya dan Ruisin mengeluarkan sebilah pisau.

Pisau yang dikeluarkan Ruisin adalah buatan Squarebairn. Squarebairn merupakan seseoang yang membuat jenis pisau untuk pertarungan jarak dekat. Bahkan dia mengeluarkan pepatah.

Ketika kau menggunakan pisau, sebaiknya kau dalam kondisi seimbang serta tajam. Seranglah musuh pada bagian yang memiliki pembuluh nadi terbesar.

Ruisin lalu menusuk bos itu tepat di pembuluh nadi terbesar. Setelah selesai menusuknya, banyak darah yang bersimpahan. Ruisin membersihkan pisaunya dari darah tersebut.

"Sebenarnya... Kau mau apa?" Kata Kenrai dengan kesal.

"Aku ingin merekrut dirimu untuk menjadi pembunuh dan membunuh para pembuat anomali itu.." Kata Ruisin dengan seringai.

"Kalau begitu... Aku akan bergabung.." Kata Kenrai lalu dengan tenangnya ia melangkah ke hadpaan Ruisin.

Mirai side :

Mirai saat ini duduk di sofa ruang tamu. Mirai berdiskusi dengan Vilk, Mustaqo, dan Esu.

"Kira-kira, kapan mereka berdua akan sadar?" Tanya Mirai.

"Sekitar seminggu di dunia nyata atau setahun di dunia cerita..." Kata Mustaqo sambil membuat kaligrafi.

"Apakah kau pemimpin dari kelompokmu sendiri?" Tanya Mustaqo.

"Tidak... Ketuaku adalah sang judgement itu.. Kalau aku hanyalah pengguna amatir saja.." Kata Mirai dengan tenang.

"Mirai... Apakah kau mau latih tanding denganku?" Kata Vilk dengan tatapan tajam.

"Mungkin saja.." Kata Mirai dengan tenang.

Mereka berdua melangkahkan kakinya dan keluar dari rumah tersebut. Mereka berdua mencari lapangan kosong dan bersiap latih tanding di sana.

"Apakah kau siap?" Tanya Vilk lalu memasang kuda-kuda menyerang.

"Mungkin saja..." Kata Mirai. Kali ini, tatapan Mirai cukup tajam lalu memasang kuda-kuda menyerang.

Vilk melaju dengan cepat ke arah Mirai dan melakukan tendangan ke arah perut menggunakan kaki kanan. Mirai menangkis serangan tersebut dengan tangan kirinya, lalu Vilk kembali menyerang menggunakan tangan kanannya dan arah pukulannya menuju kepala.

Mirai menunduk menghindari serangan itu, kemudian ia melancarkan pukulan dengan tangan kiri ke arah perut. Vilk menahan serangan tersebut dengan kedua tangannya, lalu Vilk mundur beberapa langkah untuk menghadapi Mirai.

Vilk menyerang lagi dengan cepat dan melancarkan pukulan dengan telapak tangan kanan ke arah perut, namun Mirai dengan cepat mengunci lengan kanannya dan melakukan tendangan menggunakan lutut kanannya.

Vilk menahan serangan tersebut dengan kaki bagian kanan, lalu melancarkan pukulan dengan telapak tangan bagian kiri dan mengarah ke tempat jantung berada.

Mirai dengan cepat melakukan pukulan dari tangan kanan dan tubuhnya berputar serta pukulan tersebut mengenai kepala Vilk.

Vilk tidak bisa terjatuh karena lengan kanannya terkunci, lalu Vilk melakukan tendangan dengan lutut kanannya tetapi Mirai menghindari serangan itu.

Vilk melepas kuncian dari Mirai dan ia mundur beberapa langkah.

"Kau belajar bela diri darimana?" Tanya Vilk dengan tatapan tajam.

"Entahlah.." Kata Mirai.

Vilk kemudian memasang kuda-kuda bertahan untuk waspada dari serangan Mirai. Mirai yang menarik napas lalu membuangnya, kemudian ia melaju ke arah Vilk.

Mirai melakukan serangan dengan kelima jarinya dari tangan kanan dan melakukan serangan dari itu. Vilk mengunci serangan Mirai, tetapi...

DUAKKK!!!

Tulang leher Vilk berbunyi cukup kencang akibat tendangan yang sangat cepat dan keras dari Mirai menggunakan kaki kanannya. Vilk terjatuh dan ia tidak sadarkan diri.

Kenrai side :

Kenrai saat ini berada dengan tim barunya yang berjumlah empat orang termasuk dirinya sendiri. Mereka berempat berada di gang sempit dan kecil. Sebuah kotak hitam berada di belakang Ruisin.

"Kenrai... Perang sudah dekat.." Kata Riesen dengan seringai. Dia menatap ke arah teman-temannya juga.

"Aku gak peduli!!! Aku hanya ingin MEMBUNUH MEREKA SAJA!!!!" Kata Kenrai dengan tegas dan penuh amarah.

"Tenang saja... Kau boleh membunuh mereka sepuasnya.. Sebelum kau memulai perang ini, aku akan menyerahkan kekuatan kepadamu..." Kata Ruisin lalu dia membukakan kotak hitam yang diletakkan di lantai.

Begitu dibuka, ternyata itu adalah sebuah pisau dengan aura gelap yang luar biasa.

"Pisau ini merupakan pisau yang didesain oleh Mr.Grebek dan nama pisau ini adalah... Grebek KM III" Kata Ruisin dengan seringai.

"Kau cukup memegang pisau ini dan mengucapkan kata-kata seperti mantra namun merupakan keinginanmu.." Kata Ruisin. Kenrai mengambil pisau itu tanpa ragu lalu mulai mengeluarkan aura yang besar.

Penderitaan
Kehancuran
Anomali
Serta Anomali

Aku ingin...
Membunuh MEREKA
Membunuh MEREKA
Membunuh MEREKA

Dunia cerita yang pantas
Adalah....
DUNIA DIMANA ADA TANGISAN

Aura gelap berukuran besar yang berasal dari pisau itu kini merasuki tubuh Kenrai. Kenrai mendapatkan kekuatan gelap yang besar dan dibagian depan lensa matanya terdapat kilatan hitam.

"Dengan ini... Kau bisa menggunakan kekuatanmu tanpa batas, dan bisa meminjam kekuatan tokoh tersebut berulang kali.." Kata Ruisin.

"Bolehkah aku kekuatan ini?" Tanya Kenrai dengan seringai. Kedua orang yang menjadi rekan Ruisin menatap Kenrai.

"Silahkan..." Kata Ruisin dengan seringai.

ZRAASSSS!!!

Seketika, tubuh kedua rekannya Ruisin mati dengan banyak sekali luka sayatan ditubuhnya. Darah banyak yang keluar dan mengotori lantai.

"Sebaiknya kau minta maaf kepada mereka, ya..." Kata Ruisin dengan senyuman palsunya.

"Kau benar... Bagi yang terbunuh, aku minta maaf..." Kata Kenrai lalu membuat portal hitam dan menghisap kedua mayat tersebut menuju dunia antah berantah.

"Saa... Ruisin.. Permainan, telah dimulai!" Kata Kenrai lalu memasuki portal tersebut bersama dengan Ruisin.

"Permainan ini... Benar-benar menyenangkan..." Kata Ruisin dengan seringai.

Author note :
Akhirnya berjumpa lagi dengan saya di sini. Btw, mungkin beberapa tokoh ada yang menjadi jahat dan ada yang menjadi baik.

Sekian terima kasih, kurang lebihnya mohon maaf.

Uncontrolled Life : Watch PathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang