01. The Other Side

3.2K 131 5
                                    

Hari ini adalah hari dimana untuk yang kesekian kalinya aku mengemasi barang-barangku. Melelahkan? Sangat. Tapi mau bagaimana lagi. Ini semua demi keamananku.

Kenapa? Yah, itu karena Ayahku seorang kepala FBI di unit bernama Paranormal Division. Keren bukan? Tapi jika dilihat dari nama divisi yang dipegangnya maka itu akan terkesan konyol dan aneh. Paranormal? Kau percaya itu?

Tapi dia tetaplah Ayahku. Setidaknya dia menyayangiku meskipun kami hanya bertemu beberapa kali dalam sebulan. Menyedihkan.

Lalu Ibuku? Aku juga jarang bertemu dengannya. Ayah mengatakan, bahwa Ibu sedang mengurusi pemasaran sebuah perusahaan. Jadi ia juga jarang bertemu denganku. Alhasil, aku hanya tinggal sendiri di rumah yang cukup besar ini bersama beberapa pembantu.

Karena pekerjaan Ayahku itu, seluruh anggota keluarga ikut terseret ke dalam bahaya. Aku dituntut untuk menguasai beladiri. Bahkan aku memiliki guru beladiri pribadi yang ternyata adalah teman Ayahku sendiri. Meskipun merepotkan dan sangat sulit, ternyata setelah aku menguasainya, kemampuan itu berguna juga. Aku bisa membantu para adik kelas yang di-bully. Aku bahkan juga bisa membantu menangkap perampok yang tak sengaja lewat di hadapanku. Apa aku tampak seperti super hero?

Namun Ayahku selalu mengingatkanku untuk tidak terlalu menunjukkan diriku di depan publik. Bukankah itu menyebalkan? Ya,sangat. Aku tahu, itu demi kebaikanku. Tapi aku sudah dewasa dan bisa menjaga diriku sendiri. Jadi kumohon, Ayah. Jangan terlalu membatasiku. Aku sudah cukup terkekang di dalam duniaku yang sempit ini.

_

___

Setelah menata barang-barang, aku segera pergi keluar rumah untuk berjalan-jalan. Aku harus mengenal tempat tinggalku bukan? Ternyata, desa tempatku berada ini cukup sepi. Apa karena ini masih hari Kamis sehingga mereka semua sibuk?

Cukup lama aku berjalan-jalan hingga tak sadar, aku sudah sampai di ujung desa yang ternyata adalah sebuah hutan. Mungkin sebaiknya aku pulang. Aku berjalan terlalu jauh dari rumah.

Barusaja aku hendak berbalik untuk pulang, tiba-tiba telingaku mendengar sebuah teriakan dari dalam hutan. Apa yang terjadi? Apa aku tak salah dengar? Untuk memastikan, aku segera melangkah memasuki hutan.

Cukup jauh aku memasuki hutan, namun tak menemukan apa-apa. Bahkan mendengar suara teriakan tadi pun tidak. Baiklah, aku harus pulang sebelum aku tersesat.

____

Tak terasa, sudah hampir satu minggu aku bersekolah di kampus baruku. Orang-orang di sana sangat baik. Yah, meskipun tidak semuanya. Dan salah satu temanku adalah Hana. Dia sahabat terdekatku untuk sementara ini. Aku tidak tahu kapan aku akan pindah lagi, jadi satu sahabat dekat saja sudah lebih dari cukup untukku.

Kini aku dan Hana sedang berada di dalam bus, hendak pulang. Tapi seperti bus-bus pada umumnya, di sana sangat penuh dan kami harus berdesak-desakkan. Yah, apa boleh buat. Tapi beruntung, aku dan Hana mendapatkan kursi untuk duduk.

Bus pun kembali berhenti di halte berikutnya. Dan untuk yang kesekian kalinya, penumpang baru memasuki bus. Salah satunya adalah seorang kakek tua. Dia terlihat bingung mencari kursi kosong. Dari raut wajahnya, aku bisa melihat bahwa dia tak menemukannya. Itu membuatku iba.

Aku segera berdiri, mempersilahkan kakek itu untuk duduk di kursiku yang berada di samping Hana. Karena tindakanku itu, aku mendapatkan sebuah tatapan tajam darinya. Aku hanya membalasnya dengan cengiran lalu pergi untuk berdiri di tempat kakek tadi berada. Alhasil, aku pun berdiri disamping seorang pria dengan kaos biru.

Cukup lama aku berdiri di sana, dan itu membuat kakiku pegal. Namun bukan itu yang sedang ku permasalahkan. Entah mengapa aku merasa pria di sampingku itu tengah memperhatikanku. Selain itu, aku juga merasakan hal yang aneh pada mataku. Semuanya terlihat lebih terang dan suasana di sekitarku semakin terdengar bising hingga membuat kepalaku terasa berputar. Apa yang terjadi padaku?

Bring Me to Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang