03. The Fact

1.2K 105 1
                                    

Aku terdiam mendengarnya. Apa maksudnya dengan mengatakan hal itu? Diriku yang sekarang? Ada apa dengan diriku yang sekarang? Bahkan ayah juga mengatakan hal yang sama. Sebenarnya, ada apa dengan diriku yang sekarang? Apa aku berubah?

"Ya, kau berubah," ujar Mars tiba-tiba. Aku terkejut mendengarnya. Kurasa aku tak mengatakan apapun. Lalu bagaimana bisa ia menjawab pertanyaan didalam pikiranku?

Barusaja aku membuka mulutku untuk menanyakannya, Mars menyelaku. "Jika kau ingin tahu, maka ikuti saja aku dan kau akan mengetahui jawabanmu," ujarnya lalu segera melanjutkan langkahnya menuju kastil itu.

Aku hanya bisa mendengus kesal dengan sikapnya yang sok berkuasa itu. Dengan terpaksa, aku kembali mengikuti Mars dalam diam tanpa berniat untuk bicara.

Tak butuh waktu lama, kamipun sampai di sebuah desa. Disana sangat ramai. Banyak orang yang berlalu-lalang. Namun mereka memakai pakaian ala zaman kerajaan. Disana, para wanita juga memakai gaun yang sederhana. Dan itu semua membuatku merasa canggung. Bagaimana tidak? Hanya aku dan Mars yang memakai pakaian modern. Kami pasti terlihat sangat konyol dimata mereka. Apalagi dengan pakaian yang basah karena air.

Namun sepertinya, Mars sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Bahkan ia terkesan sangat santai saat melewati kerumunan penduduk disana. Yah, sepertinya, ia sudah terbiasa.

Kami pun sampai didepan gerbang istana. Terdapat dua penjaga yang berdiri di kedua sisi gerbang itu. Yang membuatku terkejut adalah, ketika mereka membungkuk pada Mars. Apalagi ketika aku mendengar kata 'Pangeran' yang mereka gunakan untuk memanggil Mars. Jadi dia benar-benar seorang pangeran?

"Kau mau terus disitu atau ikut denganku?" Pertanyaan Mars itu membuatku salah tingkah. Apa itu karena aku barusaja mengetahui bahwa dia adalah seorang pangeran?

"Ah, a-aku-" Aku benar-benar tak tahu apakah aku harus menggunakan bahasa formal seperti yang para penjaga itu gunakan atau menggunakan bahasa yang sama seperti yang kugunakan sebelumnya. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang pangeran. Sedangkan aku hanyalah orang biasa. Bahkan aku baru tahu jika di zamanini masih ada sebuah daerah yang menggunakan sistem pemerintahan kerajaan.

"Bersikaplah seperti yang sebelumnya. Dan sebelum kau melakukan kesalahan, akan kuingatkan sekali lagi. Panggil aku, Mars." Aku tertegun mendengarnya. Begitupula kedua penjaga yang ada dihadapannya. Tanpa basa-basi lagi, Mars pun berjalan memasuki istana. Dengan ragu, kulangkahkan kakiku mengikutinya.

Aku tertegun melihat pemandangan dihadapanku. Halamannya yang sangat luas dan ditanami dengan rumput hias memanjakan setiap mata yang melihatnya.

Kastil yang awalnya terlihat mengerikan dari jauh, ternyata sangat indah bila dilihat dari dekat. Apalagi ketika memasuki kastil itu. Lantainya terbuat dari marmer berwarna biru tua dan dilapisi dengan karpet merah. Dindingnya dicat dengan warna karat, membuatnya terlihat elegan. Barang-barang antik yang dipajang rapi disisi-sisi lorong memiliki nilai tambah tersendiri bagi kastil itu. Semuanya terlihat rapi dan indah, membuatku merasa akan memperburuk pemandangan disana.

"Jika kau merasa buruk maka kau hanya akan memperburuk," ujar Mars tiba-tiba. Aku hanya diam menatapnya curiga. Bagaimana tidak? Mars barusaja menanggapi kata-kata yang bahkan tak kuucapkan.

"Kenapa kau tiba-tiba berkata seperti itu?"  Mars diam sejenak.

"Karena kau terlihat menyedihkan." Aku hanya bisa melongo mendengarnya.

Aku pun segera mempercepat jalanku hingga menyamainya. "Apa tadi kau bilang? Menyedihkan? Hey, coba lihat dirimu. Kau bahkan terlihat tak jauh berbeda dariku," ucapku tak terima.

Mars pun berhenti berjalan dan menatapku. Tatapannya tajam, sama seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya. Dia pun melangkah mendekatiku, membuatku harus melangkah mundur untuk menjaga jarak dengannya hingga pada akhirnya punggungku menyentuh pintu yang berada disana. Mars berhenti tepat dihadapanku, membuatku harus mendongak untuk menatapnya. Aku hanya diam, balas menatapnya tajam.

Bring Me to Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang