Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan akhirnya prilly sampai juga dengan selamat tapi sebelum itu ia mendapat panggilan dari nomor yang tidak ia ketahui sehingga membuat ia bingung dan kesal dalam waktu bersamaan
Flashback On...
Saat ini prilly sedang di bandara menunggu jadwal penerbangan yang tujuannya ke korea tapi tak berapa lama ponselnya bergetar tanda ada yang menelpon dan ia melihat nomor yang tidak ia ketahui otomatis ia bingung dan langsung mengangkatnya
"Hallo, dengan siapa ini"sapa prilly sopan
"Hai, nona ceroboh masih ingat saya"balas seseorang di seberang telpon itu otomatis prilly langsung mengubah nada suaranya menjadi judes
"Nona ceroboh? Hei nama saya bukan nona ceroboh, tapi prilly delsa latuconsina apakah anda paham Mr. Jin tomang"ucap prilly ketus tapi ia memelankan suaranya di kata terakhirnya
"Ya.. ya..ya.. terserah anda yang terpenting yang saya inginkan anda harus bertemu dengan saya setelah anda kembali dari meeting anda"ucap pria itu tak lain adalah jin
"Syukur dia gak dengar apa yang aku ucapkan di akhir kalimat tadi dasar bodoh haha"batin prilly tertawa
"What! Apa anda sudah gila Mr? Menyuruh saya seenaknya emang situ siapa?"teriak prilly terkejut
"Hei kecilkan sedikit suara cemprengmu itu kupingku bisa budeg nanti"jawab jin dengan santainya di seberang telpon
"Masa bodoh"ucap prilly cuek
"Baiklah jika kau tak menuruti ucapan ku tadi dengan sangat tidak enak hati saya batalkan kontrakan kita tentang desain itu"balas jin santai tapi tidak bagi prilly ia merasa itu seperti sebuah ancaman
"Gimana ini kalau gue menolak gue bisa rugi besar, dan kalau gue setuju dengan permintaan tuh kutub selatan gue yang kena apesnya oh god help me please"batin prilly bingung
"Baiklah kau hanya bisa menjawab dalam waktu lima detik jika tidak jangan harap kau bisa menghubungiku untuk yang kedua kalinya"ucap pria itu dan prilly pun semakin panik dibuatnya
"Satu... dua... tiga.. empat.. empat setengah.. li-"ucap jin terhenti karena prilly langsung menjawabnya
"Baiklah.. baiklah aku akan menemuimu dasar tuan pemaksa"jawab prilly ketus dan langsung mematikan telpon secara sepihak karena saat ini ia sedang kesal dan berjalan memasuki pesawat yang sebentar lagi akan take off
Flashback Off...
"Kyeong.. nam"panggil prilly saat mereka sudah di dalam mobil jemputan prilly
"Ya nona ada yang bisa kami bantu"jawab nam serta di angguki kepala oleh kyeong
"Ya tolong antarkan aku ke cafe star sekarang juga"jawab prilly membuat kedua asistennya itu terkejut
"Nona tapi kan anda baru saja mendarat sekarang anda akan pergi lagi? Itu tidak baik untuk kesehatan anda nona"balas nam yang duduk di samping sang supir tak setuju
"Benar itu nona kami takut terjadi apa-apa sama nona. Karena anda belum memakan apapun sedari tadi"timpal kyeong tak setuju
"Tenang tak akan terjadi apa-apa percayalah padaku"ucap prilly menyakinkan kedua asistennya
"Baiklah jika itu mau nona kami tak bisa berbuat apa-apa lagi"jawab mereka berdua pasrah dan di balas senyuman sumringah dari prilly
"Gamsa"balas prilly tersenyum
"Sama-sama nona"jawab mereka bersamaan setelah itu keadaan menjadi hening sampai tiba di tujuan
"Baiklah kalau begitu sampai jumpa lagi byee"ucap prilly saat sudah turun dari mobil
"Hati-hati nona kalau ada apa-apa langsung hubungi kami saja oke"jawab mereka dan hanya di balas anggukan kepala oleh prilly dan tak lama mobil pun menghilang dari pandangan prilly setelah itu ia masuk ke dalam kafe tersebut dan langsung duduk di depan pria itu
"Ada apa anda menyuruh saya datang kesini?"tanya prilly to the point
"Emm.. sebenarnya tidak ada apa-apa saya hanya ingin melihatmu saja"balas jin santai dan prilly yang mendengarkan itu hanya melongo tak percaya mendengar ucapan pria itu
"What! Hanya ingin melihat diriku saja? Oh god bunuh aku sekarang juga dasar annoying"batin prilly berteriak
"Apakah anda sedang mempermainkan saya Mr. Giovani yang terhormat"ucap prilly dingin
"Tidak.. hanya saja itu yang aku inginkan"balas jin santai sambil menyesap kopinya
"Apakah anda tahu kalau saya merasa lelah dan langsung menuju kesini karena perkataan anda waktu itu"ucap prilly menahan emosi
"APAKAH ANDA PAHAM TUAN! SEHARUSNYA ANDA MENGHORMATI SAYA SEBAGAIMANA MESTINYA JANGAN SEENAK JIDAT ANDA"teriak prilly marah dan saat itu pula kepala prilly terasa pusing dan dengan muka pucat
"Baiklah kalau hanya itu yang ingin anda sampaikan terima kasih atas permainan yang sudah anda bu-"ucap prilly berhenti karena tiba-tiba ia pingsan tapi saat tubuhnya ingin membentur lantai dengan cepat jin langsung menggendongnya otomatis mereka berdua menjadi pusat perhatian para pengunjung kafe dan menjadi bahan topik utama untuk kalangan dunia artis dan designer
Dan jin pun langsung membopong tubuh mungil prilly masuk ke dalam mobilnya untuk menuju kerumah sakit tapi saat dalam penjalanan prilly meringis menahan sakit di perutnya dan keringat dingin pun keluar dari tubuh prilly sehingga membuat jin panik seketika
Dan di dalam mobil ia menyuruh sang supir untuk menambahkan kecepatan laju mobilnya karena ia sangat merasa panik
"Mampus gue niatnya ingin mengerjai dia ehh malah gue yang terkena imbasnya nasib-nasib ini mah namanya senjata makan tuan"batin jin menggerutu dan tak lama akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit dan prilly pun langsung di tangani oleh sang dokter setelah beberapa lama dokter pun keluar dan jin pun langsung bertanya
"Apa yang membuat dia seperti itu dok?"tanya jin dingin tapi tersirat kekhawatiran yang terpancar jelas di matanya
"Tenang tidak ada yang serius ia hanya mengalami keterlambatan makan saja oleh sebab itulah asam lambungnya menjadi naik karena dari yang saya lihat ia sangat kurang asupan gizi dan istirahat yang cukup jadi saran saya ia harus di rawat sekitar dua sampai tiga hari kedepan untuk memulihkan kondisi tubuhnya"jelas dokter itu yang ber name tag silvi panjang kali lebar setelah itu ia pun pergi dari hadapan jin
Setelah kepergian sang dokter jin pun langsung memasuki ruangan prilly dan mendekat ke arah brankar tempat prilly berbaring tak berdaya masih dengan wajah pucatnya dan jin yang melihat itu merasa bersalah dan duduk di kursi samping brankar tersebut
"Maafkan aku. Aku tahu kalau kelakuanku sudah kelewat batas tapi percayalah bahwa aku sangat minta maaf padamu sekali lagi I'm sorry"ucap jin lirih tapi yang ia ajak bicara tidak merespon apapun padanya sehingga lama kelamaan matanya merasa berat dan tertidur sambil menggenggam tangan prilly sangat erat
To be continue...
NO BULLY!!!
Cie... ciee mulai PDKT kayaknya jangan lupa pj nya aja ya prill, jin. Hahaha :P
Love You Guyss
DON'T COPY MY STORY!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatiku Terbagi Untuk Mereka?( Slow update ) [APL & JIN BTS]
Fiksi PenggemarHarap jadi pembaca yang bijak!! Warning!! Cerita ini hanya bentuk dari imajinasi saya yang suka saya bersyukur yang gak suka jangan dibaca lebih baik pergi ketengah laut saja!! ########################################### Dia hanya seorang gadis yang...