Semua: S-SEPUPU ANDA?
Nona L: Iya. Orangtuanya harus keluar kota. Jimin akan sekolah di sini dan dia akan menginap di rumahku. Dia bukan pacarku tapi aku sangat menyayangi jimin. Apa semuanya sudah JELAS?!
Keenam orang yang penuh akan salah paham itu membisu.
Semua: *menunduk* ...paham, Nona L...
Nona L: bagus! *menghembuskan nafas* Jimin, aku harus kembali ke kelasku. Aku sudah menyiapkan Yoongi untuk menjadi tour guide-mu
Yoongi: *terkejut* saya?
Nona L: tentu saja. Kita sudah membicarakannya kemarin, bukan? Dengar Yoongi, Jimin adalah sepupuku dan jika dia dalam masalah, maka aku yang akan mati dihajar orangtuanya. Kau paham?
***
Dan disinilah dia. Duduk di bangku taman seraya memandang langit. Laki-laki yang bernama Park Jimin itu berada jauh di depannya, sedang berbicara pada pemilik gerobak es krim.
Yoongi membatin, "Harusnya aku bersama Nona L. Tapi kenapa aku bersamanya sekarang?"
Ia merasa perasaanya pada Nona L berjalan dengan sia-sia.
"Hyung...?"
Yoongi mendongak dan melihat Jimin berada di depannya, sedang menjilati es krim vanilanya.
"Akhirnya. Selesai juga kau--apa ini?" Yoongi agak terkejut melihat Jimin menyodorkannya es krim rasa coklat.
"Ini untuk hyung. Sebagai rasa terima kasihku karena hyung mau menemaniku." Jimin tersenyum lebar.
Yoongi berdiri dan menerima es krim tersebut. Baru saja mata Jimin berbinar, Yoongi langsung menjatuhkan es krim itu ke tanah. "Aku nggak suka es krim."
Dengan langkah besar Yoongi menjauhi Jimin yang masih ternganga di tempat. Yoongi merasa sangat kesal. Wajah dan dadanya terasa sangat panas. Keberadaan Jimin membuatnya semakin marah.
Ia ingat bagaimana cara Nona L melihatnya, menyayanginya, memperhatikannya. Walaupun Nona L sudah mengklarifikasikan bahwa Jimin adalah sepupunya, tetap saja Yoongi merasa kesal.
"Hyung!"
Yoongi menghentikan langkahnya ketika ia melihat Jimin terengah-engah mengejarnya. "Kau berjalan cepat sekali... aku bahkan kelelahan mengejarmu..."
"Siapa suruh kau mengejarku?" serang Yoongi dengan nada ejek. "Dengar ya, acara saling memperkenalkan sekolah sudah selesai. Sekarang kau boleh kembali ke kelas--"
"Sebentar!" potong Jimin. "A-aku ingin punya kontak Yoongi hyung. Boleh--"
"Aku tidak mau." Yoongi balas memotong pembicaraannya. "Sudahlah Park, kembalilah ke kelas atau aku akan melapor pada kakakmu bahwa kau tidak mau diatur."
Benar seperti dugaan Yoongi, Jimin langsung berlari meninggalkannya menuju gedung sekolah. Dengan senyum tipis, Yoongi berbalik dan bersorak dalam hati. Akhirnya aku bebas dari makhluk kecil itu.
"Hyung!" Yoongi kembali menoleh dan melihat Hoseok yang wajahnya memerah penuh keringat.
"Kau ini habis disiram air panas ya?" ejek Yoongi seraya memberikan Hoseok handuk kecil.
Hoseok langsung mengelap wajahnya yang penuh keringat. "Hyung, apa kau melihat Jimin?"Yoongi mengerjapkan matanya berkali-kali. "Jimin?"
"Jimin!" Hoseok mengerlingkan matanya dengan kesal. "Sepupu Nona L. Kau ta--"
"Aku tahu! Memangnya aku tidak tahu siapa orang yang daritadi kutemani?!" bentak Yoongi jengkel. "Dia baru aja kembali ke gedung sekolah."
"Ah masa?" Hoseok tampak tak percaya. "Aku juga dari gedung sekolah tapi tidak melihat anak itu dimana pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
DRAMA BTS
FanfictionHanya berupa kumpulan cerita pendek biasa tentang keseharian para makhluk-makhluk ter-absurd sejagat raya.