Action #22 - Coffee

85 5 1
                                    

Wherever we went, we wanted to go together.
But as time went by, those feelings went down like dripping down espresso.
My insides ache for no reason, we used to be so good.
Breaking up was like a bitter americano.
My memories still go to that cafe.

☆☆☆

Apa itu cinta?

Bagi Suga, cinta itu adalah perasaan yang dapat menggetarkan hati seseorang.

Seperti hatinya pada saat ini.

Suga sedang bersiul senang setelah melihat kalender kamarnya.

Hari ini adalah hari minum kopi americano tercintaku. Aku akan mengambilnya di kulkas.

Dengan langkah bahagia, Suga berjalan menuju dapur dan berdiri di depan kulkas. Ketika membukanya...

Cuussss~

Hancur sudah hati kecil Suga. "DIMANA KOPIKUUUU???!!!!"

"Kenapa lu teriak-teriak?!" pekik Jin yang langsung berlari ke dapur.

"Kopi gua ilang, hyung!" jelas Suga marah. "Pasti ada yang mengambilnya!"

"Tapi sumpah, bukan aku yang mengambilnya." Taehyung langsung menyatakan pembelaan.

"Emang ada yang nuduh lu, Taek?"

"Lu yakin?" sahut RM pada Suga. "Dari tadi malam gak ilangnya?"

Suga menggeleng. "Enggak kok. Tadi malam masih ada di dalam kulkas. Aku ingat betul!"

"Artinya... DI RUMAH KITA ADA PENCURI DONG!" jerit Jhope penuh keras. "Haduhh... gimana nih... aku harus menyembunyikan barang-barang--"

"Woi diam dulu!" Jin menghentikan ocehan Jhope. "Gak mungkin ada orang asing dari luar yang masuk ke rumah, soalnya aku udah kunci pintu sejak seminggu yang lalu." (Lah?)

"Artinya pencurinya ada di dalam rumah ini!"

"Sumpah bukan gue hyung--"

"GAK ADA YANG NUDUH ELO KAMPRET!"

"Pagi hyung~" 6 laki-laki itu langsung menoleh ke arah Jungkook yang baru bangun.

"Tung-Tunggu!" Suga langsung berlari ke arah Jungkook. "JUNGKOOK, LU YANG MINUM KOPI GUA YA?!"

"Hah?!" Jungkook tampak terkejoed. "Hyung gimana sih? Kan aku baru bangun tidur."

"Di dekat mulutmu ada bekas air coklat! Lu yang minum kan?! NGAKU!"

"BUKAN!" seru Jungkook hampir menangis. "Hyung jangan kasar sama kuki, kuki jadi takut."

"Tauk lu hyung! Nyebar dosa ae--"

Baik Taehyung maupun Jungkook langsung berlari menjauh karena Suga terlihat akan meledak sebentar lagi.

"Kapan terakhir kali kau melihat kopimu?"

"11 malam."

"Mungkin kita harus menyelidikinya, hyung. Ini masih pukul 6 pagi dan kopimu kan masih ada saat jam 11 tadi malam. Bisa jadi kopimu itu belum diminum, tapi lupa diletak dimana. Buktinya kita belum menemukan sampah wadahnya dimana pun kan?"

"Tumben pinter Hope?"

"Makanya baca buku Sherlock Helmes dong!" ujar Jhope bangga.

"Ehm... sebenarnya..." Jimin mengambil sesuatu dari dalam tong sampah. "Wadah minuman itu sudah ada di tong sampah."

Mendadak tubuh Suga tergeletak di lantai rumah, pingsan dengan hati sedih.

***

"Hyung? Suga hyung???"

Suga membuka kedua matanya dengan perlahan. "Aku dimana...?"

"Ah, kau di surga--" Jhope menjitak kepala Taehyung dengan kuat.

"Hyung! Kami punya kabar gembira lho!"

"Apa kopiku sudah ditemukan?" Suga langsung terduduk dari tempat tidurnya.

"Uhm... tidak. Tapi kami bisa membuktikan pelakunya dengan kamera cctv rumah kita!"

Semua orang di sana menatap Jin dengan bingung. "Sejak kapan di rumah kita ada cctv?"

"Ehm... itu enggak penting. Nah, Tae! Mana komputermu?!"

"Ya di kamar lah hyung. Kenapa gak pake komputer bang Suga aja sih?" ujar Taehyung pada Jin.

"Eh iya ya. Ya udah, Sug! Gua pinjem komputer lu." Tanpa persetujuan dari Suga, Jin langsung menghidupkan komputer sang korban untuk memeriksa rekaman cctv rumah. "Ini rekaman jam 11 malam yang lalu..."

Rekaman cctv itu berwarna hitam-putih, namun mereka masih bisa melihat rekaman itu dengan baik dan jelas. Dari jam 11 malam sampai jam 2, tidak ada masalah di dalam video itu.

Sampai pada jam 2.30...

"Eh, eh?! Apaan tuh?" tanya Jungkook ketika tampak seseorang sedang berjalan ke arah dapur. "Itu... pelakunya..."

"Ini aneh. Dari cara jalannya, sepertinya dia berjalan secara tidak sadar," ujar RM penuh analitis.

"Maksudmu sleep-walking?"

Laki-laki itu membuka kulkas dan duduk di kursi ruang makan. Setelah meminum kopi dingin itu sampai habis, laki-laki itu langsung membuangnya ke tong sampah dan pergi dari dapur.

"Coba ulang lagi rekamannya," pinta Jhope kepada Jin.

Jin mengulang rekaman cctv itu. "Pause!"

Rekamam cctv itu berhenti sesuai permintaan Jhope. "Laki-laki itu mengenakan piama kumamon--"

Mendadak seluruh kepala di sana menoleh ke arah Suga, yang seharusnya berada di kasurnya. Tapi yang terjadi malah pemilik kasur itu sudah menghilang dari tempatnya. Bahkan seluruh isi lemari pakaian dan lacinya juga sudah kosong.

"Bukannya dia tadi ada di sini?"

"HYUNG JANGAN PURA-PURA TIDAK TAU KESALAHANMU!!!"

Ternyata Suga sudah berada di bandara, bersiap untuk pindah dari Seoul. "Pokoknya aku mau beli kopi lagi. Untung aja bisa sempat kabur."

####################################

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DRAMA BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang